Bebek

Dari WikiPangan

Bebek merupakan ternak yang banyak dipelihara di wilayah pedesaan Indonesia karena mudah beradaptasi dan dapat dikelola secara digembalakan (diangon) maupun dipelihara di pekarangan. Bebek telah dibudidayakan sebagai ternak penghasil telur dan daging. Salah satu jenis bebek yang di ternak oleh masyarakat Brebes yaitu jenis bebek pelari (Anas platyrhyncos javanica). Telur bebek pelari yang bercangkang biru kehijauan inilah yang digunakan sebagai bahan baku telor asin. Di Brebes, khususnya Desa Pakijangan tradisi beternak bebek berkembang turun-temurun dan menjadi bagian dari identitas lokal, sekaligus mendukung reputasi Brebes sebagai sentra telur asin.

Ciri-Ciri Bebek Pelari

Bebek pelari memiliki tubuh ramping, leher panjang, dan postur tegap yang membuatnya mampu bergerak cepat dengan langkah menyerupai pinguin. Tingginya dapat mencapai 70–76 cm pada pejantan dan sedikit lebih pendek pada betina. Bulu berwarna kecokelatan atau keabuan merupakan ciri umum, dengan paruh dan kaki berwarna kuning hingga cokelat. Bentuk tubuhnya yang ringan dan tegap mendukung karakter khasnya sebagai bebek yang jarang terbang namun sangat aktif dan lincah di darat[1].

Pemanfaatan

Pemanfaatan utama dari bebek pelari adalah produksi telur, terutama sebagai bahan baku pembuatan telur asin. Selain diolah menjadi telur asin, telur bebek juga menjadi bahan penting dalam berbagai hidangan Nusantara seperti telok ikan, kue maksuba, pempek lenggang, hingga gemblong. Sementara itu, daging bebek dimanfaatkan dalam aneka masakan daerah, salah satunya dangkot, yang memperkaya keberagaman kuliner.

Kandungan Gizi

Kandungan gizi daging bebek segar tiap 100 gram, dengan berat yang dapat dimakan 60%[2].

Komponen Gizi Jumlah
Air (Water) 54.3 g
Energi (Energy) 321 Kal
Protein (Protein) 16.0 g
Lemak (Fat) 28.6 g
Karbohidrat (CHO) 0.0 g
Serat (Fibre) 0.0 g
Abu (ASH) 1.1 g
Kalsium (Ca) 15 mg
Fosfor (P) 188 mg
Besi (Fe) 1.8 mg
Natrium (Na) 54 mg
Kalium (K) 199.0 mg
Tembaga (Cu) 0.21 mg
Seng (Zn) 1.2 mg
Retinol (Vit. A) 273 mcg
Beta-Karoten (Carotenes) 0 mcg
Thiamin (Vit. B1) 0.10 mg
Riboflavin (Vit. B2) 0.28 mg
Niasin (Niacin)

Kandungan gizi telur bebek segar tiap 100 gram, dengan berat yang dapat dimakan 90%[2].

Komponen Gizi Jumlah
Air (Water) 67.7 g
Energi (Energy) 187 Kal
Protein (Protein) 10.9 g
Lemak (Fat) 12.4 g
Karbohidrat (CHO) 7.9 g
Serat (Fibre) 0.0 g
Abu (ASH) 1.1 g
Kalsium (Ca) 64 mg
Fosfor (P) 295 mg
Besi (Fe) 5.4 mg
Natrium (Na) 209 mg
Kalium (K) 146.0 mg
Tembaga (Cu) 0.40 mg
Seng (Zn) 1.8 mg
Retinol (Vit. A) 378 mcg
Beta-Karoten (Carotenes) 471 mcg
Karoten Total (Re) 375 mcg
Thiamin (Vit. B1) 1.62 mg
Riboflavin (Vit. B2) 0.03 mg
Niasin (Niacin) 0.1 mg

Referensi

  1. Indonesian Gastronomy Foundation. 2025. Pusaka Rasa Nusantara: Keanekaragaman Bahan Pangan Indonesia.
  2. 2,0 2,1 Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat, Direktorat Gizi Masyarakat. Tabel Komposisi Pangan Indonesia 2017. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2018. https://panganku.org/id-ID/view