Bandang kuttu
Dari WikiPangan
Bandang kuttu merupakan kue yang biasa dijadikan sebagai sajian kebudayan pada acara-acara tradisional seperti pernikahan (mappabotting), aqiqah (mappenre’ tojang/mappanololo), dan peresmian rumah baru (maccera bola) di Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan. Bandang kuttu juga biasa dihidangkan dalam sebuah bosara bersama kue tradisional lainnya.
Bandang kuttu berasal dari bahasa Bugis, yaitu kuttu yang artinya malas karena ia hanya menggunakan tiga bahan utama yaitu beras ketan, pisang kepok, dan kelapa parut. Bandang kuttu bisa dibuat setelah barongko karena bandang kuttu terbuat dari hati pisang yang merupakan sisa bahan dari kue barongko.[1]
Bahan
- Beras ketan
- Pisang
- Gula merah
- Daun pisang
Cara
- Beras ketan direndam selama empat jam
- Pisang satu sisir dihaluskan
- Rendaman beras ketan itu ditiriskan
- Beras dicampur ke pisang yang dihaluskan lalu aduk
- Gula merah diiris tipis lalu dihaluskan
- Gula merah dicampur ke adonan beras dan pisang
- Adonan ditaruh dan dibungkus di daun pisang dengan membentuknya menjadi segi empat
- Kukus selama 40 menit hingga 1 jam sampai daun menguning
- Bandang kuttu siap dihidangkan
Referensi
- ↑ Anisa dkk. PENGENALAN KUE BASAH TRADISIONAL SUKU BUGIS BERBUNGKUS DAUN PISANG SEBAGAI SAJIAN KEBUDAYAAN KABUPATEN SOPPENG SULAWESI SELATAN. Hospitality and Gastronomy Research Journal. [Internet]. 2022 [Dikutip 9 Desember 2025]. Tersedia dari https://journal.politeknikbosowa.ac.id/HOME/article/download/212/73/0.
