Penja

Dari WikiPangan
Revisi sejak 19 Desember 2025 22.33 oleh Andi.setiawan (bicara | kontrib) (←Membuat halaman berisi 'Penja adalah lauk tradisional yang telah dikonsumsi secara turun-temurun sejak masa nenek moyang hingga kini. Makanan ini digunakan sebagai lauk pendamping dalam berbagai waktu makan, baik pagi, siang, maupun malam hari. Fleksibilitas Penja sebagai lauk menjadikannya cocok dikonsumsi bersama berbagai jenis hidangan. Penja tidak hanya berfungsi sebagai lauk sehari-hari, tetapi juga memiliki makna kultural dalam tradisi masyarakat Polewali Mandar. Hidangan ini ker...')
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Penja adalah lauk tradisional yang telah dikonsumsi secara turun-temurun sejak masa nenek moyang hingga kini. Makanan ini digunakan sebagai lauk pendamping dalam berbagai waktu makan, baik pagi, siang, maupun malam hari. Fleksibilitas Penja sebagai lauk menjadikannya cocok dikonsumsi bersama berbagai jenis hidangan.

Penja tidak hanya berfungsi sebagai lauk sehari-hari, tetapi juga memiliki makna kultural dalam tradisi masyarakat Polewali Mandar. Hidangan ini kerap disajikan dalam rangkaian ritual kematian, khususnya pada malam ketiga, malam ketujuh, hingga peringatan empat puluh hari wafatnya seseorang. Praktik tersebut merupakan bagian dari tradisi masyarakat Polewali Mandar dalam menghormati dan mengenang orang yang telah meninggal dunia.

Penja yang berukuran sangat kecil memiliki 2 jenis dan memiliki warna yang berbeda, yaitu warna putih dan warna hitam. Penja yang berwarna hitam memiliki ukuran yang lebih besar daripada Penja yang berwarna putih, Penja yang berwarna hitam lebih mudah hancur dan memiliki bau yang tidak sedap jika masih mentah, sedangkan Penja yang berwarna putih tidak mudah hancur, tidak menghasilkan bau yang tak sedap dan memiliki rasa yang lebih enak daripada Penja yang berwarna hitam.

Proses pengambilan Penja dengan mengambilnya dari laut dengan menggunakan perahu. Dibutuhkan waktu-waktu tertentu untuk mendapatkan Penja yaitu di akhir bulan (bulan mate).

Ada 2 jenis dalam menghidangkan Penja, yaitu dihidangkan menjadi Sop dan juga dihidangkan dengan cara ditumis. Akan tetapi, Penja yang dihidangkan dengan cara ditumis yang lebih umum dan terkenal di Sulawesi Barat. Penja disajikan dengan perpaduan tomat, merica, bawang goreng, daun bawang, kunyit, cabai keriting sehingga hidangan ini sangat lezat.

Cara Membuat

Resep:

  • Penja 1 liter
  • Tomat setengah kg
  • Merica setengah sendok
  • Daun bawang tiga biji
  • Cabai keriting 5 biji
  • Bawang goreng 3 atau 4 biji
  • Kunyit

Cara membuat:

  • Siapkan Penja mentah, lalu siapkan baskom sebagai wadah lalu tuangkan air ke dalam baskom dan Penja, setelah itu bilas sebanyak 3 kali atu 4 kali kemudian saringlah Penjanya
  • Bumbu yang sudah disiapkan, dipisahkan
  • Merica bubuk, atau merica yang dalam bentuk butir. Jika merica dalam bentuk butir, sebaiknya dihancurkan terlebih dahulu
  • Bawang goreng
  • Palu merah (bawang merah)
  • Cabai keriting dicuci bersih dan setelah dibersihkan, dipotong kecil-kecil
  • Tomat dicuci dengan bersih setelah selesai lalu diiris-iris kecil