Sokko Ba'tan: Perbedaan antara revisi

Dari WikiPangan
(←Membuat halaman berisi 'Sokko Ba'tan adalah makanan pokok yang kerap dikonsumsi masyarakat di masa lalu. Jewawut yang menjadi bahan utamanya, biasa ditanam oleh masyarakat di ladang-ladang mereka. Di masyarakat adat Kaluppini, Sokko Ba'tan bahkan disajikan dalam acara-acara adat seperti ma'damulu banua atau maulid Nabi Muhammad SAW dan ma'paratuta'ka atau pesta panen ba'tan. Sayangnya, Sokko Ba'tan sudah jarang ditemui karena saat ini masyarakat Enrekang yang menanam jewawut sudah ber...')
 
Tidak ada ringkasan suntingan
 
Baris 1: Baris 1:
Sokko Ba'tan adalah makanan pokok yang kerap dikonsumsi masyarakat di masa lalu. Jewawut yang menjadi bahan utamanya, biasa ditanam oleh masyarakat di ladang-ladang mereka.
Sokko Ba'tan ialah makanan pokok yang berbahan utama jewawut. Makanan ini kerap dikonsumsi masyarakat di masa lalu.


Di masyarakat adat Kaluppini, Sokko Ba'tan bahkan disajikan dalam acara-acara adat seperti ma'damulu banua atau maulid Nabi Muhammad SAW dan ma'paratuta'ka atau pesta panen ba'tan.
Sokko Ba'tan bahkan disajikan dalam acara-acara adat dari masyarakat adat Kaluppini seperti ma'damulu banua atau maulid Nabi Muhammad SAW dan ma'paratuta'ka atau pesta panen ba'tan.


Sayangnya, Sokko Ba'tan sudah jarang ditemui karena saat ini masyarakat Enrekang yang menanam jewawut sudah berkurang. Selain itu, larangan melakukan sistem pertanian berpindah turut memengaruhi kelangkaan jewawut karena masyarakat Enrekang biasanya menanamnya saat membuka lahan baru.
Sokko Ba'tan sudah jarang ditemui karena saat ini masyarakat Enrekang yang menanam jewawut sudah berkurang. Selain itu, larangan melakukan sistem pertanian berpindah juga berpengaruh terhadap kelangkaan jewawut karena masyarakat Enrekang biasanya menanam jewawut saat membuka lahan baru.


Makanan yang memiliki tekstur pulen dan cita rasa yang gurih ini juga disebut Tallo Lera karena bentuknya yang mirip telur semut rangrang.
Makanan yang bertekstur pulen dan memiliki cita rasa yang gurih ini juga disebut Tallo Lera karena bentuknya yang mirip telur semut rangrang.
 
== Cara Membuat ==
'''Bahan:'''
 
# 1 liter jewawut atau [[sorgum]]
# 2 liter beras ketan putih
# 1 buah [[kelapa]] tua
 
'''Cara Membuat:'''
 
# Jewawut dibersihkan lalu direndam kurang lebih selama 12 jam.
# Campur jawawut dan beras ketan.
# Kukus selama 15-20 menit hingga pulen.
# Setelah itu, angkat lalu campurkan dengan santan kelapa dan garam secukupnya. Lalu diaduk hingga merata.
# Sokko Ba'tan kemudian dikukus kembali hingga matang.

Revisi terkini sejak 10 Desember 2025 20.26

Sokko Ba'tan ialah makanan pokok yang berbahan utama jewawut. Makanan ini kerap dikonsumsi masyarakat di masa lalu.

Sokko Ba'tan bahkan disajikan dalam acara-acara adat dari masyarakat adat Kaluppini seperti ma'damulu banua atau maulid Nabi Muhammad SAW dan ma'paratuta'ka atau pesta panen ba'tan.

Sokko Ba'tan sudah jarang ditemui karena saat ini masyarakat Enrekang yang menanam jewawut sudah berkurang. Selain itu, larangan melakukan sistem pertanian berpindah juga berpengaruh terhadap kelangkaan jewawut karena masyarakat Enrekang biasanya menanam jewawut saat membuka lahan baru.

Makanan yang bertekstur pulen dan memiliki cita rasa yang gurih ini juga disebut Tallo Lera karena bentuknya yang mirip telur semut rangrang.

Cara Membuat

Bahan:

  1. 1 liter jewawut atau sorgum
  2. 2 liter beras ketan putih
  3. 1 buah kelapa tua

Cara Membuat:

  1. Jewawut dibersihkan lalu direndam kurang lebih selama 12 jam.
  2. Campur jawawut dan beras ketan.
  3. Kukus selama 15-20 menit hingga pulen.
  4. Setelah itu, angkat lalu campurkan dengan santan kelapa dan garam secukupnya. Lalu diaduk hingga merata.
  5. Sokko Ba'tan kemudian dikukus kembali hingga matang.