Air Sappang: Perbedaan antara revisi

Dari WikiPangan
(←Membuat halaman berisi 'Air Sappang adalah minuman yang terbuat dari air rebusan kayu secang (kayu sappang), minuman ini dapat dijumpai di provinsi Sulawesi Selatan di desa Waekecce’e, Turu Adae, Maggenrang, Lamoncong, Massila, Latellang, Ere Cinnong dan Cabbeng. Minunam ini biasanya dikonsumsi sehari-hari dan hari raya. Pada saat ini minuman ini masih dikonsumsi karena para warga desa menyukai minuman ini dan baik untuk kesehatan, namun di beberapa tempat di desa Maggenrang dan Massi...')
 
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(1 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
Air Sappang adalah minuman yang terbuat dari air rebusan kayu secang (kayu sappang), minuman ini dapat dijumpai di provinsi Sulawesi Selatan di desa Waekecce’e, Turu Adae, Maggenrang, Lamoncong, Massila, Latellang, Ere Cinnong dan Cabbeng. Minunam ini biasanya dikonsumsi sehari-hari dan hari raya. Pada saat ini minuman ini masih dikonsumsi karena para warga desa menyukai minuman ini dan baik untuk kesehatan, namun di beberapa tempat di desa Maggenrang dan Massila minuman ini sudah tidak di konsumsi lagi karena bahan pembuatannya yang sudah jarang ditemukan.
Air Sappang adalah minuman yang terbuat dari air rebusan kayu secang (kayu sappang), minuman ini dapat dijumpai di provinsi Sulawesi Selatan di desa Waekecce’e, Turu Adae, Maggenrang, Lamoncong, Massila, Latellang, Ere Cinnong dan Cabbeng. Minunam ini biasanya dikonsumsi sehari-hari dan hari raya. Pada saat ini minuman ini masih dikonsumsi karena para warga desa menyukai minuman ini dan baik untuk kesehatan, namun di beberapa tempat di desa Maggenrang dan Massila minuman ini sudah tidak di konsumsi lagi karena bahan pembuatannya yang sudah jarang ditemukan.
== Rujukan ==
[[Kategori:Mentah]]
[[Kategori:Mentah]]

Revisi terkini sejak 24 Juni 2024 14.38

Air Sappang adalah minuman yang terbuat dari air rebusan kayu secang (kayu sappang), minuman ini dapat dijumpai di provinsi Sulawesi Selatan di desa Waekecce’e, Turu Adae, Maggenrang, Lamoncong, Massila, Latellang, Ere Cinnong dan Cabbeng. Minunam ini biasanya dikonsumsi sehari-hari dan hari raya. Pada saat ini minuman ini masih dikonsumsi karena para warga desa menyukai minuman ini dan baik untuk kesehatan, namun di beberapa tempat di desa Maggenrang dan Massila minuman ini sudah tidak di konsumsi lagi karena bahan pembuatannya yang sudah jarang ditemukan.

Rujukan