Terasi
Terasi atau dikenal dengan belacan, merupakan bumbu tradisional Indonesia hasil fermentasi udang rebon atau ikan kecil. Bumbu ini dikenal karena aroma tajam dan cita rasa gurih yang khas, menjadikannya bahan penting dalam beragam hidangan Nusantara. Varian yang populer meliputi terasi udang rebon, terasi ikan, dan terasi campuran, masing-masing menawarkan karakter rasa yang unik dan khas pada masakan.
Pengolahan
Proses pembuatan terasi dimulai dengan menjemur udang atau ikan kecil hingga kering, kemudian ditumbuk hingga halus dan dicampur garam. Campuran ini kemudian difermentasikan selama beberapa hari hingga terbentuk pasta berwarna cokelat tua dengan aroma kuat yang menjadi ciri khas terasi. Teknik pengolahan ini memungkinkan terasi mempertahankan rasa gurihnya sekaligus meningkatkan aroma fermentasi yang khas, sehingga dapat langsung digunakan atau disimpan untuk kebutuhan jangka panjang[1].
Pemanfaatan
Terasi digunakan secara luas untuk memperkaya rasa dan aroma masakan. Selain menjadi bahan utama sambal, bumbu ini dapat ditambahkan ke gulai, tumisan, masakan berkuah, maupun olahan khas seperti pisang peppe, bekasam, se’i, tumis bunga gamal, dan kapurung. Dengan peranannya yang serbaguna, terasi tidak hanya menambah kelezatan, tetapi juga menjadi ciri khas kuliner Nusantara yang melekat dalam berbagai tradisi makanan lokal.
Kandungan Gizi
Kandungan gizi trasi tiap 100 gram, dengan berat yang dapat dimakan 100%[2].
| Komponen Gizi | Jumlah |
|---|---|
| Air (Water) | 33.8 g |
| Energi (Energy) | 155 Kal |
| Protein (Protein) | 22.3 g |
| Lemak (Fat) | 2.9 g |
| Karbohidrat (CHO) | 9.9 g |
| Serat (Fibre) | 2.7 g |
| Abu (ASH) | 31.1 g |
| Kalsium (Ca) | 3,812 mg |
| Fosfor (P) | 726 mg |
| Besi (Fe) | 78.5 mg |
| Natrium (Na) | 1,664 mg |
| Kalium (K) | 821.4 mg |
| Tembaga (Cu) | 0.99 mg |
| Seng (Zn) | 2.4 mg |
| Beta-Karoten (Carotenes) | 0 mcg |
| Karoten Total (Re) | 0 mcg |
| Thiamin (Vit. B1) | 0.24 mg |
| Riboflavin (Vit. B2) | 0.00 mg |
| Niasin (Niacin) | 3.3 mg |
| Vitamin C (Vit. C) | 0 mg |
Referensi
- ↑ Indonesian Gastronomy Foundation. 2025. Pusaka Rasa Nusantara: Keanekaragaman Bahan Pangan Indonesia.
- ↑ Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat, Direktorat Gizi Masyarakat. Tabel Komposisi Pangan Indonesia 2017. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2018. https://panganku.org/id-ID/view
