Getuk

Dari WikiPangan

Getuk adalah makanan khas masyarakat Jawa lebih tepatnya desa Sokaraja, Banyumas, Jawa Tengah yang terbuat dari singkong (ubi kayu) yang memiliki rasa manis namun tidak terlalu manis, getuk biasa dimakan dengan taburan kelapa parut diatasnya.[1]

Makanan ini awalnya diciptakan sebagai alternatif sumber karbohidrat ketika terjadi krisis pangan pada masa penjajahan Jepang. Dalam proses pembuatannya, singkong yang sudah direbus lalu ditumbuk menjadi halus, sehingga menghasilkan bunyi yang khas yaitu "tuk-tuk" yang kemudian menjadi asal-usul penamaan "getuk".[2]

Di Sokaraja, inovasi terhadap getuk basah melahirkan varian getuk goreng yang kini menjadi ikon kuliner daerah tersebut. Getuk goreng pertama kali dibuat oleh Sanpirngad pada tahun 1918, sebagai upaya menyelamatkan dagangan getuk basah yang tidak laku terjual. Ia menggoreng sisa getuk tersebut, dan ternyata justru menarik minat pembeli, sehingga menjadi produk unggulan yang diwariskan secara turun-temurun.[3]

Makna Budaya dan Tradisi

Getuk bukan sekadar kudapan manis berbahan dasar singkong tetapi juga menyimpan makna budaya yang mendalam dalam kehidupan masyarakat Jawa. Filosofinya mencerminkan nilai kesederhanaan, karena dibuat dari bahan-bahan lokal yang mudah didapat dan diolah tanpa proses rumit. Singkong sebagai bahan utama melambangkan kerendahan hati, sementara kelapa parut sebagai pelengkap menyimbolkan kebermanfaatan, karena seluruh bagian pohon kelapa berguna bagi manusia. Kombinasi keduanya merefleksikan ajaran hidup masyarakat Jawa: nrimo ing pandum yang berarti menerima dengan syukur dan tetap berinovasi dari hal-hal sederhana.[4]

Dalam praktiknya, getuk sering disajikan dalam hajatan, kenduri, dan acara syukuran, di mana proses pembuatannya dilakukan secara kolektif. Menyiapkan singkong, menumbuk, mencetak, dan menyajikan getuk menjadi bagian dari tradisi gotong royong yang mempererat hubungan sosial antarwarga. Bahkan di Magelang, getuk menjadi ikon kuliner yang dirayakan dalam festival tahunan Grebeg Getuk, sebuah prosesi budaya yang menggabungkan kirab gunungan getuk, sendratari kolosal, dan pameran kuliner. Festival ini bukan hanya bentuk pelestarian warisan kuliner, tetapi juga strategi branding kota sebagai “Kota Getuk” yang menarik wisatawan lokal maupun mancanegara[5]

Resep

Bahan:

  • 1,6 kg singkong (kupas, potong kecil)
  • 250 gr gula Jawa (sisir halus)
  • 1 sdt garam

Bahan Taburan:

  • 1 butir kelapa ukuran kecil (setengah tua), parut
  • 1 sdt garam
  • 3 lembar daun pandan (potong-potong)

Cara Membuat:

  1. Kukus singkong hingga matang dan empuk, lalu buang serat tengahnya.
  2. Dalam wadah, campurkan singkong panas dengan gula Jawa dan garam, lalu tumbuk hingga halus dan tercampur rata.
  3. Siapkan cetakan atau nampan yang sudah dioles minyak, tekan-tekan adonan getuk hingga padat.
  4. Campur kelapa parut dengan garam dan daun pandan, lalu kukus selama 10 menit.
  5. Sajikan getuk yang sudah dipotong-potong dengan taburan kelapa parut kukus di atasnya.[6]

Variasi Getuk

Getuk memiliki beragam variasi yang mencerminkan kekayaan inovasi kuliner lokal sekaligus adaptasi terhadap selera modern. Salah satu varian yang paling dikenal adalah getuk lindri, yang memiliki bentuk seperti mie bergelombang dan warna-warni cerah. Pewarna alami seperti daun pandan (hijau), ubi ungu, atau bit (merah muda) sering digunakan untuk mempercantik tampilannya. Getuk lindri dibuat dengan mencetak adonan singkong yang telah dihaluskan dan dicampur gula ke dalam alat khusus, lalu disajikan dengan taburan kelapa parut.[7]

Sementara itu, getuk goreng merupakan ikon kuliner khas Sokaraja, Banyumas. Dibuat dari singkong yang dicampur gula kelapa atau gula merah, lalu digoreng hingga bagian luar renyah dan bagian dalam tetap lembut. Proses penggorengan ini tidak hanya menambah cita rasa gurih-manis, tetapi juga memperpanjang daya tahan makanan, menjadikannya oleh-oleh favorit dari Banyumas.[8]

Varian lain yang tak kalah menarik adalah getuk pisang, yang menggunakan pisang tanduk sebagai bahan utama. Pisang dikukus, dihaluskan, lalu dicampur dengan tepung beras, tepung sagu, gula merah, dan santan. Adonan kemudian dibungkus daun pisang dan dikukus hingga padat dan legit, menghasilkan tekstur mirip dodol dengan aroma khas pisang.[9]

Dalam inovasi kekinian, muncul pula getuk panggang dan getuk crispy. Getuk panggang dibuat dari adonan singkong yang dicampur gula, santan, dan keju, lalu dipanggang hingga keju meleleh dan permukaan kecokelatan. Versi ini sering diberi topping susu kental manis dan keju lembaran untuk menambah rasa gurih dan tampilan modern. Sementara getuk crispy biasanya dibalut tepung panir dan digoreng, menghasilkan tekstur renyah di luar dan lembut di dalam, mirip camilan kekinian yang cocok untuk anak muda.[10]

Kandungan Gizi

Kandungan gizi getuk singkong per 100 gram Berat Dapat Dimakan (BDD).

Komponen Jumlah % AKG*
Energi 204 kkal 9.49 %
Karbohidrat 47.40 g 14.58 %
Protein 0.50 g 0.83 %
Lemak 1.40 g 2.09 %
Serat Pangan 0.80 g 2.67 %
Kalsium 97 mg 8.82 %
Fosfor 52 mg 7.43 %
Zat Besi 1.50 mg 6.82 %
Vitamin B1 0.08 mg 8 %
Air 49.80 g
Abu 1.10 g
Natrium 0 mg 0 %
Kalium 0 mg 0 %
Vitamin A 0 mcg 0 %
Vitamin C 0 mg 0 %
B-Karoten 0 mcg

[11]

Referensi

  1. Jatengkita. (2025, Februari 24). Mengulik Sejarah Getuk dan Simbol Kesederhanaannya. https://jatengkita.id/headline/mengulik-sejarah-getuk-dan-simbol-kesederhanaannya/
  2. Kompasiana. (2025, Agustus 6). Getuk: Kudapan Sederhana, Sejuta Rasa, dan Penuh dengan Sejarah Jawa. https://www.kompasiana.com/indah5110/6892b548ed641548765637d4
  3. Espos.id. (2023, Februari 16). Asal-Usul Getuk Goreng Sokaraja. https://regional.espos.id/asal-usul-getuk-goreng-sokaraja-berawal-saat-belanda-menduduki-banyumas-1553114
  4. Hendarto, T., & Pinaraswati, S. O. (2022). Penerapan Ragam Model dan Keindahan Kemasan Pemasaran Jajanan Tradisional Gethuk Lindri. Jurnal Ilmiah Pengabdian Pada Masyarakat, 6(
  5. Magelangkota.go.id. (2025, April 13). Grebeg Getuk 2025 Sukses Pukau Masyarakat dan Turis Mancanegara. https://www.magelangkota.go.id/view/grebeg-getuk-2025-sukses-pukau-masyarakat-dan-turis-mancanegara
  6. BrilioFood. (2021, Desember 30). 13 Cara membuat getuk singkong ala rumahan, empuk dan legit. https://www.briliofood.net/resep/13-cara-membuat-getuk-singkong-ala-rumahan-empuk-dan-legit-211230q.html
  7. Dash of Insight. (2024, Oktober 16). Getuk Lindri: Warisan Kuliner Tradisional yang Terus Menawan. https://dashofinsight.com/getuk-lindri-warisan-kuliner-tradisional-menawan/
  8. Radar Madiun. (2025, Juli 11). Resep Getuk Goreng Sokaraja yang Nikmat, Camilan Legendaris Banyumas. https://radarmadiun.jawapos.com/kuliner/806284085
  9. Sajian Sedap. (2013, November 15). Getuk Pisang. https://sajiansedap.grid.id/read/10740424/getuk-pisang
  10. Cookpad. (2021, April 1). Resep Getuk Panggang Keju oleh mursita afriyanti siysi. https://cookpad.com/id/resep/14743564
  11. Nilaigizi.com. (2018). Nilai kandungan gizi Getuk singkong. https://nilaigizi.com/gizi/detailproduk/197/nilai-kandungan-gizi-Getuk-singkong