Terasi

Dari WikiPangan
Revisi sejak 2 Desember 2025 14.38 oleh Irma.Riswanti (bicara | kontrib) (Artikel baru)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Terasi atau dikenal dengan belacan, merupakan bumbu tradisional Indonesia hasil fermentasi udang rebon atau ikan kecil. Bumbu ini dikenal karena aroma tajam dan cita rasa gurih yang khas, menjadikannya bahan penting dalam beragam hidangan Nusantara. Varian yang populer meliputi terasi udang rebon, terasi ikan, dan terasi campuran, masing-masing menawarkan karakter rasa yang unik dan khas pada masakan.

Pengolahan

Proses pembuatan terasi dimulai dengan menjemur udang atau ikan kecil hingga kering, kemudian ditumbuk hingga halus dan dicampur garam. Campuran ini kemudian difermentasikan selama beberapa hari hingga terbentuk pasta berwarna cokelat tua dengan aroma kuat yang menjadi ciri khas terasi. Teknik pengolahan ini memungkinkan terasi mempertahankan rasa gurihnya sekaligus meningkatkan aroma fermentasi yang khas, sehingga dapat langsung digunakan atau disimpan untuk kebutuhan jangka panjang[1].

Pemanfaatan

Terasi digunakan secara luas untuk memperkaya rasa dan aroma masakan. Selain menjadi bahan utama sambal, bumbu ini dapat ditambahkan ke gulai, tumisan, masakan berkuah, maupun olahan khas seperti pisang peppe, bekasam, se’i, tumis bunga gamal, dan kapurung. Dengan peranannya yang serbaguna, terasi tidak hanya menambah kelezatan, tetapi juga menjadi ciri khas kuliner Nusantara yang melekat dalam berbagai tradisi makanan lokal.

Kandungan Gizi

Kandungan gizi trasi tiap 100 gram, dengan berat yang dapat dimakan 100%[2].

Komponen Gizi Jumlah
Air (Water) 33.8 g
Energi (Energy) 155 Kal
Protein (Protein) 22.3 g
Lemak (Fat) 2.9 g
Karbohidrat (CHO) 9.9 g
Serat (Fibre) 2.7 g
Abu (ASH) 31.1 g
Kalsium (Ca) 3,812 mg
Fosfor (P) 726 mg
Besi (Fe) 78.5 mg
Natrium (Na) 1,664 mg
Kalium (K) 821.4 mg
Tembaga (Cu) 0.99 mg
Seng (Zn) 2.4 mg
Beta-Karoten (Carotenes) 0 mcg
Karoten Total (Re) 0 mcg
Thiamin (Vit. B1) 0.24 mg
Riboflavin (Vit. B2) 0.00 mg
Niasin (Niacin) 3.3 mg
Vitamin C (Vit. C) 0 mg

Referensi

  1. Indonesian Gastronomy Foundation. 2025. Pusaka Rasa Nusantara: Keanekaragaman Bahan Pangan Indonesia.
  2. Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat, Direktorat Gizi Masyarakat. Tabel Komposisi Pangan Indonesia 2017. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2018. https://panganku.org/id-ID/view