Kapurung: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(5 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
Kapurung atau biasa disebut juga dengan Pugalu adalah salah satu olahan pangan lokal yang berasal dari Sulawesi Selatan, khususnya dari Kabupaten Luwu Utara dan Masamba <ref>https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/?newdetail&detailTetap=774</ref>. Kapurung adalah olahan yang berasal dari sagu dan dibentuk bulatan-bulatan kecil kemudian dimasukkan dalam kuah. Kapurung memiliki rasa yang cenderung pedas dan asam segar. | [[Berkas:Kapurung Luwu Utara.jpg|300x300px|Kapurung dari Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan.|al=Kapurung dari Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan|jmpl]]'''Kapurung''' atau biasa disebut juga dengan Pugalu adalah salah satu olahan [[Pangan Lokal|pangan lokal]] yang berasal dari Sulawesi Selatan, khususnya dari Kabupaten Luwu Utara dan Masamba <ref>https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/?newdetail&detailTetap=774</ref>. Kapurung adalah olahan yang berasal dari [[sagu]] dan dibentuk bulatan-bulatan kecil kemudian dimasukkan dalam kuah. Kapurung memiliki rasa yang cenderung pedas dan asam segar.[[Berkas:Kapurung Ayam Dangkot.jpg|Hidangan kapurung disajikan dengan ayam dangkot dan pelengkap lainnya|al=Hidangan kapurung disajikan dengan ayam dangkot dan pelengkap lainnya|bingkai]] | ||
[[Berkas:Kapurung | |||
Kapurung biasa disajikan dengan ayam dangkot/ ayam lengkuas, sop aren, tumis pucuk ubi, dan pakis tumis. Proses pembuatan kapurung dengan tepat akan memberikan cita rasa kuah yang gurih dan segar, selain itu sayur yang dimasak tidak terlalu layu, terkstur sagu yang lembut menjadi kesatuan yang utuh. Kapurung oleh masyarakat Luwu memiliki berbagai nama dengan berbagai topping yang digunakan diantaranya adalah <ref>https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/?newdetail&detailTetap=774</ref> | |||
# Kapurung bale adalah jenis kapurung yang dicampur dengan ikan | |||
# kapurung manuk adalah jenis kapurung dengan campuran ayam | |||
# kapurung daging adalah jenis kapurung dengan campuran sapi, kambing dan kerbau | |||
# kapurung biasa adalah jenis kapurung yang terdiri dari sayur dan sagu saja tanpa ada campuran lauk | |||
# kapurung bela adalah kapurung yang air kuahnya hanya dari air jeruk saja. Kapurung jenis ini tidak seperti kapurung umumnya yang mencampurkan bulatan kapurung dengan kuahnya. Kapurung ini dikonsumsi dengan mencelupkan bulatan kapurung kedalam kuah air jeruk dengan menggunakan tangan (kapurung jenis lain disendok) | |||
== Kandungan Gizi == | == Kandungan Gizi == | ||
Baris 91: | Baris 75: | ||
|: 15 mg | |: 15 mg | ||
|} | |} | ||
== Alat dan Bahan == | |||
Bahan <ref>http://repository.iainpalopo.ac.id/id/eprint/6742/1/Nur%20Hasni%20Burhanuddin.pdf</ref> | |||
# 100 gram udang ukuran 13-16 | |||
# 200 gram ikan kembung atau ikan teri | |||
# 200 gram tepung sagu atau tepung kanji | |||
# 8 buah kecombrrang (digeprek) bisa diganti air asam jawa dan ditambah potongan tangkai bunga kecombrang yang masih lunak | |||
# kangung | |||
# kacang panjang | |||
# jagung manis muda | |||
# bayam | |||
# terong | |||
# jantung pisang | |||
# tomat | |||
Bumbu halus | |||
# 4 sdm kacang tanah goreng | |||
# 1/2 sdm terasi | |||
# 3 buah cabai merah | |||
# 1 sdm garam | |||
# penyedap rasa | |||
# 2 siung bawang merah | |||
# 1 buah tomat merah | |||
bahan sambal | |||
# 1 buah tomat | |||
# 10 cabai rawit merah | |||
# 1/4 sdt garam | |||
# 1/2 sdt gula pasir | |||
# 1 buah jeruk limau | |||
== Cara memasak == | |||
cara mamasak kapurung | |||
# rebus ikan sampai hancur dalam 1.5 L air. Daging ikan juga bisa di blender dan diaduk rata dengan kaldu ikan | |||
# masukkan semua bumbu kedalam kaldu ikan | |||
# Masukkan sayur mayur kedalam kuah | |||
# tepung sagu dicampur dengan sedikit air, kemudian siram dengan air panas sampai warna berubah menjadi abu-abu. bentuk sagu menjadi bola-bola sebesar bakso. bola sagu nantinya akan dimasukkan kedalam kuah kapurung | |||
# hidangkan kapurung selagi masih panas. bila dingin tampilan dan rasa kuahnya akan berubah | |||
cara membuat sambal kapurung | |||
# semua bahan ditumbuk atau diulek hingga halus | |||
# jeruk limau dipotong menjadi dua dan diperaskan airnya kedalam sambal pedas | |||
# sambal kuah kapurng siap disajikan bersama sayur kapurung | |||
== Rujukan == | == Rujukan == | ||
<references | <references responsive="0" /> | ||
Revisi terkini sejak 25 Juni 2024 10.04
Kapurung atau biasa disebut juga dengan Pugalu adalah salah satu olahan pangan lokal yang berasal dari Sulawesi Selatan, khususnya dari Kabupaten Luwu Utara dan Masamba [1]. Kapurung adalah olahan yang berasal dari sagu dan dibentuk bulatan-bulatan kecil kemudian dimasukkan dalam kuah. Kapurung memiliki rasa yang cenderung pedas dan asam segar.
Kapurung biasa disajikan dengan ayam dangkot/ ayam lengkuas, sop aren, tumis pucuk ubi, dan pakis tumis. Proses pembuatan kapurung dengan tepat akan memberikan cita rasa kuah yang gurih dan segar, selain itu sayur yang dimasak tidak terlalu layu, terkstur sagu yang lembut menjadi kesatuan yang utuh. Kapurung oleh masyarakat Luwu memiliki berbagai nama dengan berbagai topping yang digunakan diantaranya adalah [2]
- Kapurung bale adalah jenis kapurung yang dicampur dengan ikan
- kapurung manuk adalah jenis kapurung dengan campuran ayam
- kapurung daging adalah jenis kapurung dengan campuran sapi, kambing dan kerbau
- kapurung biasa adalah jenis kapurung yang terdiri dari sayur dan sagu saja tanpa ada campuran lauk
- kapurung bela adalah kapurung yang air kuahnya hanya dari air jeruk saja. Kapurung jenis ini tidak seperti kapurung umumnya yang mencampurkan bulatan kapurung dengan kuahnya. Kapurung ini dikonsumsi dengan mencelupkan bulatan kapurung kedalam kuah air jeruk dengan menggunakan tangan (kapurung jenis lain disendok)
Kandungan Gizi
Berdasarkan Tabel Komposisi Pangan Indonesia (TKPI), komposisi gizi pangan dihitung per 100 g, dengan Berat Dapat Dimakan (BDD) 100 % [3]
Air (Water) | : 79.6 g |
Energi (Energy) | : 41 Kal |
Protein (Protein) | : 2.0 g |
Lemak (Fat) | : 0.3 g |
Karbohidrat (CHO) | : 7.8 g |
Serat (Fibre) | : 2.0 g |
Abu (ASH) | : 0.6 g |
Kalsium (Ca) | : 34 mg |
Fosfor (P) | : 12 mg |
Besi (Fe) | : 0.3 mg |
Natrium (Na) | : 185 mg |
Kalium (K) | : 566.0 mg |
Tembaga (Cu) | : 0.10 mg |
Seng (Zn) | : 0.3 mg |
Retinol (Vit. A) | : 0 mcg |
Beta-Karoten (Carotenes) | : 213 mcg |
Thiamin (Vit. B1) | : 0.12 mg |
Riboflavin (Vit. B2) | : 0.25 mg |
Niasin (Niacin) | : 2.7 mg |
Vitamin C (Vit. C) | : 15 mg |
Alat dan Bahan
Bahan [4]
- 100 gram udang ukuran 13-16
- 200 gram ikan kembung atau ikan teri
- 200 gram tepung sagu atau tepung kanji
- 8 buah kecombrrang (digeprek) bisa diganti air asam jawa dan ditambah potongan tangkai bunga kecombrang yang masih lunak
- kangung
- kacang panjang
- jagung manis muda
- bayam
- terong
- jantung pisang
- tomat
Bumbu halus
- 4 sdm kacang tanah goreng
- 1/2 sdm terasi
- 3 buah cabai merah
- 1 sdm garam
- penyedap rasa
- 2 siung bawang merah
- 1 buah tomat merah
bahan sambal
- 1 buah tomat
- 10 cabai rawit merah
- 1/4 sdt garam
- 1/2 sdt gula pasir
- 1 buah jeruk limau
Cara memasak
cara mamasak kapurung
- rebus ikan sampai hancur dalam 1.5 L air. Daging ikan juga bisa di blender dan diaduk rata dengan kaldu ikan
- masukkan semua bumbu kedalam kaldu ikan
- Masukkan sayur mayur kedalam kuah
- tepung sagu dicampur dengan sedikit air, kemudian siram dengan air panas sampai warna berubah menjadi abu-abu. bentuk sagu menjadi bola-bola sebesar bakso. bola sagu nantinya akan dimasukkan kedalam kuah kapurung
- hidangkan kapurung selagi masih panas. bila dingin tampilan dan rasa kuahnya akan berubah
cara membuat sambal kapurung
- semua bahan ditumbuk atau diulek hingga halus
- jeruk limau dipotong menjadi dua dan diperaskan airnya kedalam sambal pedas
- sambal kuah kapurng siap disajikan bersama sayur kapurung
Rujukan
- ↑ https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/?newdetail&detailTetap=774
- ↑ https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/?newdetail&detailTetap=774
- ↑ Data Komposisi Pangan Indonesia - Beranda (panganku.org)
- ↑ http://repository.iainpalopo.ac.id/id/eprint/6742/1/Nur%20Hasni%20Burhanuddin.pdf