Pisang Epe: Perbedaan antara revisi
k (Bahan) |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(3 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
[[Berkas:Pisang Epe.jpg|al=Epek|jmpl|200x200px|Pisang Epe <ref>https://indonesiakaya.com/pustaka-indonesia/kudapan-meriah-di-saat-kumpul-bersama/</ref>]] | [[Berkas:Pisang Epe.jpg|al=Epek|jmpl|200x200px|Pisang Epe <ref>https://indonesiakaya.com/pustaka-indonesia/kudapan-meriah-di-saat-kumpul-bersama/</ref>]] | ||
Pisang Epe merupakan [[Pangan Lokal|pangan lokal]] Sulawesi Selatan yang banyak dijumpai di sekitaran Pantai Losari Makassar. Pisang epe ini adalah jajanan kaki lima yang terbuat dari pisang raja yang dipipihkan kemudian dipanggang di atas bara api. Pisang Epe dijajakan dengan suguhan rasa yang manis legit dengan aroma khas pisang bakar berpadu sempurna dengan saus gula merah yang kental dan gurih. Saat ini Pisang Epe masih sangat diminati oleh masyarakat dan semakin berkembang, para penjual membuat berbagai variasi dari pisang epe seperti rasa durian, keju, coklat, dan lain-lain. | Pisang Epe merupakan [[Pangan Lokal|pangan lokal]] Sulawesi Selatan yang banyak dijumpai di sekitaran Pantai Losari Makassar. Pisang epe ini adalah jajanan kaki lima yang terbuat dari pisang raja yang dipipihkan kemudian dipanggang di atas bara api. Dengan memilih pisang raja, sajian pisang epe jadi tak mudah lembek. Dengan nama yang unik dan sederhana ini, masyarakat akan lebih mudah mengingatnya. Pisang Epe dijajakan dengan suguhan rasa yang manis legit dengan aroma khas pisang bakar berpadu sempurna dengan saus gula merah yang kental dan gurih. Saat ini Pisang Epe masih sangat diminati oleh masyarakat dan semakin berkembang, para penjual membuat berbagai variasi dari pisang epe seperti rasa durian, keju, coklat, dan lain-lain. | ||
Sajian pisang epe sangat erat kaitannya dengan Pantai Losari. Mencari jajanan ini pun tidak rumit, karena hampir di setiap sudut Pantai Losari terdapat pedagang pisang epe. Menikmati Pantai Losari ditemani camilan pisang epe? Tentu bisa menjadi kenangan tak terlupakan saat berkunjung ke Tanah Bugis. Lebih dari sekedar makanan, pisang epe telah menjadi bagian dari identitas kuliner makassar. Ia bukan hanya obat lapar, melainkan juga pengikat kenangan dan simbol keramahan masyarakat pesisir makassar. | |||
== Cara Pembuatan == | == Cara Pembuatan == | ||
''' | '''Cara Membuat Pisang Epe''' | ||
* Kupas pisang kepok, alasi dengan plastik, dan tekan dengan piring hingga agak pipih. | |||
* Panggang pisang di atas bara api sambil olesi dengan mentega hingga kecokelatan dan kering. | |||
* Taburi sedikit gula pasir permukaannya dan masak hingga gula leleh, lalu angkat. | |||
* Selanjutnya Pisang Epe disiram dengan saus gula merah. | |||
* Sajikan<ref>https://baradja.jambiprov.go.id/food/resep-pisang-epe-khas-makassar-sulawesi/</ref>. | |||
'''Bahan Bahan''' | |||
* 6 buah pisang kepok masak | * 6 buah pisang kepok masak | ||
* 2 sdm mentega | * 2 sdm mentega | ||
* 1 sdm gula pasir | * 1 sdm gula pasir | ||
* keju | * keju (Topping) | ||
* kacang | * kacang (Topping) | ||
* susu | * susu (Topping) | ||
'''Saus Gula Merah''' | '''Saus Gula Merah''' | ||
Baris 24: | Baris 32: | ||
* Angkat lalu saring dan dinginkan. | * Angkat lalu saring dan dinginkan. | ||
== Sejarah<ref>https://lifestyle.haluan.co/2024/05/16/asal-usul-hidangan-pisang-epe-khas-makassar-dan-cara-membuatnya/</ref> == | |||
Nama "Epe" berasal dari bahasa makassar yang berarti "jepit" atau "dipipihkan" sesuai dengan proses pembuatannya. Awalnya, pisang epe dikenal sebagai cemilan khas bugis dan diduga telah menjadi santapan para bangsawan kerajaan gowa-tallo pada abad-16 hingga abad - 19. Pisang epe mulai populer di kalangan masyarakat pada 1970-an, ketika pantai Losari baru menjadi ikon kota Makassar dan banyak PKL bermunculan. Pemerintah pun terus mempercantik kawasan itu, hingga berkembang menjadi pusat aktivitas warga sekaligus tempat menikmati matahari terbenam sambil menikmati jajanan Pisang Epe yang banyak dijual di sepanjang pantai. Tidak ada catatan sejarah yang mengungkap waktu pertama kali masyarakat Makassar mengenal dan mengolah pisang epe sebagai kuliner tradisional. Namun, Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kemenkumham RI menulis, pisang epe diduga menjadi santapan para bangsawan Kerajaan Gowa Tallo pada abad ke-16—19. Pisang epe asli menggunakan gula merah sebagai tambahan sausnya. Cara membuatnya, cukup dengan merebus air hingga matang, lalu menambahkan gula merah dan mengaduknya hingga tercampur rata. | |||
Pisang epe mulai populer di kalangan masyarakat pada 1970-an, ketika pantai Losari baru menjadi ikon kota Makassar dan banyak PKL bermunculan. Pemerintah pun terus mempercantik kawasan itu, hingga berkembang menjadi pusat aktivitas warga sekaligus tempat menikmati matahari terbenam sambil menikmati jajanan Pisang Epe yang banyak dijual di sepanjang pantai. Tidak ada catatan sejarah yang mengungkap waktu pertama kali masyarakat Makassar mengenal dan mengolah pisang epe sebagai kuliner tradisional. Namun, Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kemenkumham RI menulis, pisang epe diduga menjadi santapan para bangsawan Kerajaan Gowa Tallo pada abad ke-16—19. | |||
== Referensi == | == Referensi == | ||
<references /> | <references /><ref>https://gowapos.pikiran-rakyat.com/kuliner/pr-036801020/pisang-epe-makassar-jejak-sejarah-kuliner-legendaris-yang-menggugah-selera-dan-tetap-bertahan</ref> | ||
[[Kategori:Olahan Pangan]] | [[Kategori:Olahan Pangan]] | ||
[[Kategori:Sulawesi Selatan]] | [[Kategori:Sulawesi Selatan]] | ||
[[Kategori:Matang]] | [[Kategori:Matang]] |
Revisi terkini sejak 28 Mei 2025 11.51

Pisang Epe merupakan pangan lokal Sulawesi Selatan yang banyak dijumpai di sekitaran Pantai Losari Makassar. Pisang epe ini adalah jajanan kaki lima yang terbuat dari pisang raja yang dipipihkan kemudian dipanggang di atas bara api. Dengan memilih pisang raja, sajian pisang epe jadi tak mudah lembek. Dengan nama yang unik dan sederhana ini, masyarakat akan lebih mudah mengingatnya. Pisang Epe dijajakan dengan suguhan rasa yang manis legit dengan aroma khas pisang bakar berpadu sempurna dengan saus gula merah yang kental dan gurih. Saat ini Pisang Epe masih sangat diminati oleh masyarakat dan semakin berkembang, para penjual membuat berbagai variasi dari pisang epe seperti rasa durian, keju, coklat, dan lain-lain.
Sajian pisang epe sangat erat kaitannya dengan Pantai Losari. Mencari jajanan ini pun tidak rumit, karena hampir di setiap sudut Pantai Losari terdapat pedagang pisang epe. Menikmati Pantai Losari ditemani camilan pisang epe? Tentu bisa menjadi kenangan tak terlupakan saat berkunjung ke Tanah Bugis. Lebih dari sekedar makanan, pisang epe telah menjadi bagian dari identitas kuliner makassar. Ia bukan hanya obat lapar, melainkan juga pengikat kenangan dan simbol keramahan masyarakat pesisir makassar.
Cara Pembuatan
Cara Membuat Pisang Epe
- Kupas pisang kepok, alasi dengan plastik, dan tekan dengan piring hingga agak pipih.
- Panggang pisang di atas bara api sambil olesi dengan mentega hingga kecokelatan dan kering.
- Taburi sedikit gula pasir permukaannya dan masak hingga gula leleh, lalu angkat.
- Selanjutnya Pisang Epe disiram dengan saus gula merah.
- Sajikan[2].
Bahan Bahan
- 6 buah pisang kepok masak
- 2 sdm mentega
- 1 sdm gula pasir
- keju (Topping)
- kacang (Topping)
- susu (Topping)
Saus Gula Merah
- 200 g gula aren, sisir halus
- 150 ml air
- 1 lembar daun pandan, simpulkan
- 1/4 sdt garam
Cara Membuat Saus Gula Merah
- Rebus semua bahan hingga gula larut. Didihkan beberapa saat.
- Angkat lalu saring dan dinginkan.
Sejarah[3]
Nama "Epe" berasal dari bahasa makassar yang berarti "jepit" atau "dipipihkan" sesuai dengan proses pembuatannya. Awalnya, pisang epe dikenal sebagai cemilan khas bugis dan diduga telah menjadi santapan para bangsawan kerajaan gowa-tallo pada abad-16 hingga abad - 19. Pisang epe mulai populer di kalangan masyarakat pada 1970-an, ketika pantai Losari baru menjadi ikon kota Makassar dan banyak PKL bermunculan. Pemerintah pun terus mempercantik kawasan itu, hingga berkembang menjadi pusat aktivitas warga sekaligus tempat menikmati matahari terbenam sambil menikmati jajanan Pisang Epe yang banyak dijual di sepanjang pantai. Tidak ada catatan sejarah yang mengungkap waktu pertama kali masyarakat Makassar mengenal dan mengolah pisang epe sebagai kuliner tradisional. Namun, Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kemenkumham RI menulis, pisang epe diduga menjadi santapan para bangsawan Kerajaan Gowa Tallo pada abad ke-16—19. Pisang epe asli menggunakan gula merah sebagai tambahan sausnya. Cara membuatnya, cukup dengan merebus air hingga matang, lalu menambahkan gula merah dan mengaduknya hingga tercampur rata.