Pangi

Dari WikiPangan
Pangi atau Picung

Pangi merupakan bahan pangan lokal yang dihasilkan dari biji pohon Pangi (Pangium Edule), pangi banyak dikonsumsi sebagai sayur di Sulawesi Selatan. Pangi merupakan tumbuhan asli Indonesia yang lebih umum dikenal dengan sebutan kluwek. Pada beberapa daerah, tumbuhan ini juga dikenal dengan berbagai nama lokal seperti Kapayang, Kapencueng, Kapecong, Simaung (Minangkabau), Pangi, Kalowa (Bugis, Betawi, Bali, Manado), Pacung, Picung (Sunda), Pakem, Pucung (Jawa), Kalowa (Sumbawa, Makassar), Nagafu (Tanimbar)[1].

Pemanfaatan

Di Bone Sulawesi Selatan, pangi biasanya diolah sebagai nasu gammi dan penjang (olahan fermentasi pangi) untuk disajikan sebagai makanan pendamping. Penggunaan keluak cukup luas dalam masakan Nusantara dan memberi warna cokelat kehitaman, seperti rawon, brongkos, gabus picung, daging bumbu keluak, serta sup konro. Di Sulawesi Selatan, tumbuhan ini juga disebut sebagai pamarrasan dan merupakan bahan untuk membuat kuliner khas Tana Toraja, yaitu pantollo pamarrasan yang diolah dengan babi, kerbau, belutm atau ikan yang dimasak bersama aneka rempah. Sebelum digunakan, biji kepayang harus difermentasi dan dipendam dalam tanah selama beberapa hari untuk menghilangkan racunnya.

Masyarakat sunda biasa mengolahnya dengan cara ditumis mengguanakan bawang dan cabai. picung biasa dimakan sebagai sayur pendamping nasi.

Morfologi

  • Akar tunggang yang sangat kokoh.
  • Batang pokoknya besar, ranting muda berambut (berbulu) dan berwarna abu-abu. Kulit kayu berwarna kemerahan atau abu-abu kecokelatan dan kadang-kadang kasar dengan banyak celah yang mengeras.
  • Daun tunggal, mengumpul di ujung ranting dan bertangkai panjang. Helaian daun dari pohon muda berlekuk tiga sedangkan pada pohon tua helaian daun berbentuk bulat telur melebar di pangkal berbentuk jantung dan ujung daun meruncing. Permukaan atas daun licin berwarna hijau mengkilap, permukaan bawahnya berambut cokelat dan tersusun rapat. Tulang daun pada sisi bawah menonjol. Panjang daun sekitar 20-60 cm dan lebar 15-40 cm. Daun-daun yang gugur meninggalkan bekas yang jelas.
  • Bunga kluwek berwarna cokelat kehijauan, tumbuh pada ketiak daun atau hampir di ujung ranting. Bunga jantan tersusun dalam malai, sedangkan bunga betina umumnya muncul tunggal di ujung ranting.
  • Buah tidak simetris, berbentuk bulat telur dengan kedua ujung tumpul. Ukurannya bervariasi dengan panjang 7-10 cm atau lebih. Diameter buah sekitar 10-25 cm, daging buah berwarna kuning pucat, lunak dan dapat dimakan. Kulit buah berwarna cokelat kemerahan dengan permukaan kasar yang mengandung lentisel.
  • Biji berukuran besar, berjumlah banyak, tersusun rapi pada poros buah seperti buah cempedak, berwarna kelabu, berbentuk limas dan keras. Buah yang berukuran besar mengandung biji yang jumlahnya dapat mencapai 30 biji, sedangkan buah yang berukuran kecil mengandung sekitar 12 biji. Pada biji terdapat inti biji (endosperm) yang banyak mengandung lemak. Buah yang masih segar, endospermanya berwarna putih, apabila buah sudah disimpan dalam waktu yang lama, maka warna endosperma berubah menjadi kehitaman. Antara endosperma dengan tempurung dibatasi oleh selaput tipis berwarna cokelat. Kulit biji kasar dengan perikarp setebal 6-10 mm, berkayu dan beralur)[1].

Budidaya

  • Kluwek dapat diperbanyak melalui biji meskipun membutuhkan waktu yang lama, sekitar 4 bulan, untuk bibit siap tanam. Oleh karena itu, biji harus diberikan perlakuan pendahuluan (skarifikasi) karena kluwek memiliki kulit biji yang keras sehingga masa dormansi biji harus dipecahkan terlebih dahulu.
  • Mulai berbuah secara terus-menerus sepanjang musim mulai umur 15 tahun)[1].

Kandungan Gizi

Kandungan gizi dari Pangi segar Per 100 g BDD (Berat Dapat Dimakan)[2]:

% AKG*
Energi 118 kkal 5.49 %
Lemak total 0.30 g 0.45 %
Vitamin A 0 mcg 0 %
Vitamin B1 0.10 mg 10 %
Vitamin B2 0.03 mg 3 %
Vitamin B3 0.90 mg 6 %
Vitamin C 19 mg 21.11 %
Karbohidrat total 27.20 g 8.37 %
Protein 1.50 g 2.50 %
Serat pangan 5 g 16.67 %
Kalsium 28 mg 2.55 %
Fosfor 32 mg 4.57 %
Natrium 2 mg 0.13 %
Kalium 500.90 mg 10.66 %
Tembaga 90 mcg 11.25 %
Besi 0.90 mg 4.09 %
Seng 0.10 mg 0.77 %
B-Karoten 0 mcg -
Karoten total -
Air 70 g -
Abu 1 g

Referensi