Nunapa

Dari WikiPangan

Nunapa atau banyak dikenal sebagai sayur pucuk beringin merupakan pangan lokal dari Nusa Tenggara Timur. Nunapa umumnya diolah dengan direbus sebagai bagian dari jagung bose. Bagian yang digunakan yaitu bagian muda dari tanaman beringin (pucuk dari pohon beringin) yang dimanfaatkan sebagai bahan pangan oleh masyarakat NTT, khususnya suku Dawan. Dalam bahasa Dawan, nunapa disebut nun no tuna'. Sayuran ini memiliki tekstur lembut dan rasa khas yang cocok untuk berbagai olahan tradisional.

Saat ini konsumsi nunapa sudah berkurang jika dibandingkan dengan dahulu.

Pemanfaatan Kuliner

Nunapa atau pucuk beringin memiliki peran penting dalam khazanah kuliner tradisional Nusa Tenggara Timur. Sayuran ini umumnya direbus dan disajikan sebagai pelengkap jagung bose, makanan pokok khas wilayah tersebut yang berbahan dasar jagung. Selain direbus, pucuk beringin juga dapat diolah menjadi beragam hidangan seperti sayur bening atau tumis sederhana, yang menonjolkan cita rasa alami dan segar dari daun muda pohon beringin tersebut. Dalam beberapa resep lokal, pucuk beringin dikombinasikan dengan bahan tradisional lainnya seperti daun kelor, labu kuning, atau kacang-kacangan untuk menghasilkan sup yang kaya gizi dan beraroma khas. Penggunaan sayur ini mencerminkan kearifan lokal dalam memanfaatkan sumber daya alam yang tumbuh di sekitar, sekaligus menjaga kelestarian tradisi kuliner yang sarat makna budaya.

Potensi Kuliner

Konsumsi nunapa atau pucuk beringin sebagai pangan lokal khas Nusa Tenggara Timur mengalami penurunan signifikan. Perubahan pola makan masyarakat yang cenderung beralih ke bahan pangan instan dan modern menjadi salah satu penyebab utama. Selain itu, regenerasi pengetahuan kuliner tradisional yang minim di kalangan generasi muda turut mempercepat hilangnya kebiasaan mengonsumsi sayuran lokal seperti nunapa. Kurangnya promosi dan dokumentasi mengenai manfaat gizi dan nilai budaya dari nunapa juga membuatnya semakin tersisih dari menu harian masyarakat, padahal sayuran ini memiliki potensi besar sebagai sumber pangan sehat dan adaptif terhadap lingkungan lokal.[1]

Melihat kondisi tersebut, konservasi dan revitalisasi nunapa menjadi langkah penting yang perlu dilakukan. Edukasi kepada masyarakat, terutama generasi muda, mengenai nilai gizi dan budaya dari nunapa dapat membantu mengembalikan eksistensinya sebagai bagian dari warisan kuliner NTT. Selain itu, pengembangan nunapa sebagai komoditas sayur khas daerah dengan nilai ekonomi dapat mendorong pelestarian sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani lokal. Nunapa juga sangat cocok untuk dimasukkan dalam program ketahanan pangan berbasis lokal dan diversifikasi menu sehat, mengingat kemampuannya tumbuh di lingkungan kering dan kandungan nutrisinya yang baik.[2]

Resep Nunapa (Sayur Pucuk Beringin)

Sayur Pucuk Beringin Rebus

Bahan-bahan:

  • 1 ikat pucuk beringin muda (nunapa), siangi dan cuci bersih
  • 1 sdt garam
  • 1 sdt kaldu bubuk (opsional)
  • Air secukupnya untuk merebus

Cara membuat:

  1. Rebus air dalam panci hingga mendidih.
  2. Masukkan pucuk beringin yang telah dicuci.
  3. Tambahkan garam dan kaldu bubuk.
  4. Rebus selama 5–7 menit hingga daun layu dan empuk.
  5. Angkat dan tiriskan.
  6. Sajikan sebagai pelengkap jagung bose atau lauk lainnya.

Referensi

  1. Kompas.com. (2025, February 18). Konsumsi negara kaya hancurkan biodiversitas negara berkembang. https://lestari.kompas.com/read/2025/02/18/161300186/konsumsi-negara-kaya-hancurkan-biodiversitas-negara-berkembang
  2. CIFOR-ICRAF. (2025, July 29). Wajah baru dalam pendanaan konservasi. https://forestsnews.cifor.org/embed-post/93146/