Kue Lapan Jam

Dari WikiPangan
Kue Basah 8 Jam
Kue Basah 8 Jam

Kue lapan jam merupakan olahan selingan khas Sumatera Selatan. Kue ini dikenal sebagai kue dengan durasi pembuatannya paling lama 8 jam, proses pembuatannya memerlukan panas yang konstan. Di dalam budayanya, kue lapan jam ini menjadi kue yang mengakar pada masyarakat Sumatera Selatan.

Asal Muasal Kue Lapan Jam

Dari Sejarah-nya kue delapan jam ini sudah ada pada masa kesultanan Darussalam Palembang, penganan ini adalah pangan wajib dan selalu ada di setiap pertemuan kesultanan. Seiring dengan waktu kue Lapan Jam ini juga makin dikenal dan digemari Masyarakat secara umum, proses pembuatannya pun sudah menjadi pengetahuan umum bagi Masyarakat di Sumatera Selatan khususnya orang Palembang Asli (Wong Kito).

Kandung Gizi dari Kue Lapan Jam

Kandungan Gizi yang ada di kue lapan Jam ini cukup beragam, Dalam 1 potong kue Lapan terdapat 76 kalori, 10,6-gram karbohidrat, 2,1-gram lemak dan 2,1-gram protein (Sumber Google.com).

Bahan dan Cara Pembuatan

·  Bahan Kue 8 Jam

- Telur: 20 butir

- Susu Kental Manis: 1 kaleng

- Gula: 500 gram

- Mentega: 150 gram (dilelehkan)


·   Cara Membuat Kue 8 Jam

1. Kocok telur dan gula hingga gula larut tanpa perlu mengembang.

2. Tambahkan susu dan aduk hingga merata, diikuti dengan penambahan mentega cair.

3. Tuangkan adonan kedalam loyang yang telah diolesi mentega. Tutup loyang menggunakan aluminium foil atau plastik agar adonan tidak terkena air.

4. Kukus selama 8 jam, dengan memberi tambahan air sekitar +/- 1 liter setiap jam.

Karakteristik dan Rasa

Kue 8 Jam memiliki warna coklat kekuningan dengan pori-pori kecil yang tampak pada tiap potongannya. Teksturnya lembut dan agak kenyal. Ketika sampai di lidah, kue ini memiliki rasa yang legit dengan sensasi basah yang "pecah" di mulut dengan kenikmatan yang tiada duanya.

Nilai Filosofis

Kue 8 Jam juga memiliki nilai filosofis yang menjadi pegangan masyarakat Palembang pada zaman dahulu. Nilai ini menyiratkan makna kehidupan dan ketuhanan, yang menunjukkan bahwa makanan ini tidak hanya sebagai camilan, tetapi juga sebagai simbol kehidupan yang baik.

Ketersediaan

Kue 8 Jam biasanya tersedia di beberapa tempat di Palembang, terutama pada bulan Ramadhan. Selama bulan ini, kue ini menjadi camilan yang populer di kalangan warga ketika berbuka puasa. Meskipun demikian, kue ini tetap menjadi bagian dari tradisi Palembang yang terus dipertahankan hingga saat ini.

Variasi dan Penyajian

Selain kue 8 jam, ada beberapa makanan lain yang mirip dengan kue ini, seperti kue putu. Semua makanan ini terbuat dari bahan-bahan sederhana seperti vanili, gula, telur, dan susu, yang dikukus selama waktu yang cukup lama.

Referensi:

[1] https://wartakota.tribunnews.com/2024/04/08/kue-8-jam-khas-sumatera-selatan-bikin-cindy-rindu-untuk-rayakan-lebaran-di-kampung-halaman

[2] https://tuban.jatimtimes.com/baca/301426/20231201/061400/mengenal-sejarah-kue-8-jam-khas-palembang-yang-manis-dan-lembut

[3] https://www.rri.co.id/palembang/kuliner/827119/kue-8-jam-warisan-kuliner-khas-palembang