Rondo royal
Rondo Royal, yang juga dikenal sebagai tape goreng, merupakan jajanan tradisional khas Jawa Tengah, terutama populer di daerah pesisir seperti Jepara dan Rembang. Makanan ini dibuat dari tape singkong yang telah difermentasi, kemudian dibalut dengan adonan tepung beras dan digoreng hingga berwarna keemasan. Beberapa variasi menambahkan isian gula merah untuk memperkaya rasa. Perpaduan antara rasa manis, sedikit asam dari tape, dan gurih dari adonan tepung menjadikan camilan ini sangat digemari sebagai teman minum teh atau kopi di sore hari[1] .
Nama "Rondo Royal" berasal dari bahasa Jawa, di mana "rondo" berarti janda dan "royal" berarti mewah atau kaya. Namun, penafsiran terhadap nama ini cukup beragam. Salah satu teori menyebutkan bahwa kata "rondo" sebenarnya berasal dari "rodo" atau "rada", yang berarti "agak" atau "sedikit". Di daerah pesisir utara Jawa, pelafalan "rodo" sering terdengar sebagai "rondo", sehingga "Rondo Royal" dapat diartikan sebagai "agak mewah", mengacu pada jajanan tape goreng yang dianggap istimewa karena menggunakan gula merah, bahan yang dulu tergolong mahal [2]. Interpretasi lain menyebutkan bahwa nama tersebut adalah metafora dari proses transformasi tape singkong yang sederhana menjadi sajian yang tampak cantik dan menggoda, layaknya seorang janda bangsawan yang tetap memancarkan pesona.[3]
Menurut cerita rakyat yang berkembang di Jepara, Rondo Royal pertama kali dibuat oleh seorang janda kaya yang gemar berbagi makanan kepada tetangga. Karena kemurahan hatinya dan kelezatan camilan buatannya, masyarakat menyebut jajanan tersebut sebagai "Rondo Royal" sebagai bentuk penghargaan terhadap si janda[4]. Versi lain menyebutkan bahwa penamaan ini tidak berkaitan langsung dengan status janda, melainkan berasal dari kebiasaan masyarakat yang menganggap tape goreng sebagai makanan yang "agak mewah" karena bahan dan proses pembuatannya lebih istimewa dibandingkan singkong biasa.[5]
Rondo Royal bukan sekadar camilan, tetapi juga bagian dari identitas budaya masyarakat Jawa Tengah. Makanan ini sering disajikan dalam acara adat seperti selamatan desa, pernikahan tradisional, atau sebagai suguhan untuk tamu penting. Kehadirannya mencerminkan nilai-nilai keramahan, kebersamaan, dan kedermawanan yang dijunjung tinggi dalam budaya Jawa. [6]
Resep
Bahan-Bahan
Adonan Tape:
- 500 gram tape singkong matang, buang serat dan haluskan
- 1 sdm tepung terigu
- 2 sdm kental manis
- ½ sdt esens vanili
- 150 gram gula merah, sisir halus (untuk isian)
Lapisan Tepung:
- 150 gram tepung terigu
- 2 sdm tepung beras
- ½ sdt soda kue
- ½ sdt garam
- 250 ml air
Minyak goreng secukupnya untuk menggoreng
Cara Membuat
- Haluskan tape singkong dengan garpu hingga lembut.
- Campur tape dengan tepung terigu, kental manis, dan vanili. Aduk hingga menjadi adonan yang kental.
- Ambil 1 sdm adonan tape, pipihkan, beri isian gula merah, lalu bulatkan dan pipihkan sedikit.
- Campur semua bahan lapisan tepung hingga menjadi adonan pencelup yang cukup kental.
- Celupkan bulatan tape ke dalam adonan pencelup.
- Goreng dalam minyak panas dan banyak hingga berwarna kuning kecokelatan.
- Angkat dan tiriskan. Sajikan hangat sebagai teman minum teh atau kopi.[7]
Kandungan Gizi [8]
Zat Gizi | Jumlah | Keterangan |
---|---|---|
Energi | 173 kkal | Memberikan energi untuk aktivitas harian |
Protein | 0,5 gram | Rendah, berasal dari tape dan tepung |
Lemak | 0,1 gram | Sangat rendah, tergantung minyak goreng |
Karbohidrat | 42,5 gram | Sumber utama energi dari tape dan tepung |
Kalsium | 30 mg | Baik untuk tulang dan gigi |
Air | 56,1 gram | Menjaga hidrasi tubuh |
Per 100 gram
Rondo Royal dipercaya memiliki khasiat tradisional seperti:
- Membantu memperlancar sistem pencernaan
- Mengurangi jerawat dan bisul
- Membantu memperlancar menstruasi
Rujukan
- ↑ Maresiliency Center. (2025). Rondo Royal: Simbol Kekayaan Budaya Jawa Tengah dalam Setiap Gigitannya. Retrieved from https://maresiliencycenter.org/rondo-royal-simbol-kekayaan-budaya-jawa-tengah-dalam-setiap-gigitannya/
- ↑ WartaBromo. (2021). Misteri Asal Usul “Rondo Royal”, yang Belum Terpecahkan. Retrieved from https://www.wartabromo.com/2021/02/06/misteri-asal-usul-rondo-royal-yang-belum-terpecahkan/
- ↑ Siginews. (2025). Menelisik Sejarah ‘Rondo Royal’: Kisah Tape Goreng Cemilan Legendaris. Retrieved from https://siginews.com/berita/16450/menelisik-sejarah-rondo-royal-kisah-tape-goreng-cemilan-legendaris/
- ↑ Tauaja. (2024). Rondo Royal: Asal Usul dan Keunikan Jajanan Khas Jepara. Retrieved from https://tauaja.com/blog/rondo-royal-asal-usul-dan-keunikan-jajanan-khas-jepara/
- ↑ Liputan6. (2022). Asal Nama Jajanan Rondo Royal Khas Jepara. Retrieved from https://www.liputan6.com/jateng/read/4922716/asal-nama-jajanan-rondo-royal-khas-jepara-apakah-ada-hubungannya-dengan-janda
- ↑ Jatengland. (2024). Rondo Royal, Jajanan Legendaris dari Tanah Jawa. Retrieved from https://jatengland.id/rondo-royal-jajanan-legendaris-dari-tanah-jawa/
- ↑ Odilia WS. (2021, August 6). Resep Rondo Royal yang Lebih Lembut Buat Teman Ngopi. detikFood. Retrieved from https://food.detik.com/kue/d-5670657/resep-rondo-royal-yang-lebit-lembut-buat-teman-ngopi
- ↑ TribunnewsWiki. (2019, July 19). Rondo Royal. Retrieved from https://www.tribunnewswiki.com/2019/07/19/rondo-royal