Gulai lelecap

Dari WikiPangan
Revisi sejak 26 November 2025 11.36 oleh Kontributor1 (bicara | kontrib)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Gulai Lelecap

Gulai Lelecap: Kuliner Khas Danau Ranau, Ogan Komering Ulu Selatan

Gulai Lelecap merupakan salah satu kuliner tradisional yang berasal dari wilayah Ogan Komering Ulu Selatan, khususnya dari kawasan Danau Ranau. Makanan ini sudah lama menjadi hidangan favorit masyarakat setempat karena rasanya yang gurih, segar, serta dibuat dengan bahan-bahan sederhana yang mudah ditemukan di daerah perairan danau. Asal Usul dan Keunikan Meski namanya “Gulai Lelecap”, hidangan ini tidak dibuat dari ikan lele. Justru bahan utamanya adalah ikan mujair, jenis ikan yang banyak dibudidayakan dan hidup di perairan Danau Ranau. Nama “Lelecap” dipercaya berasal dari tradisi masyarakat setempat dalam menyebut masakan gulai sederhana yang dimasak cepat dengan kuah sedikit.

Cita Rasa

Cita rasa gulai ini sangat khas karena tidak menggunakan santan seperti gulai pada umumnya. Kuahnya lebih bening namun tetap kaya rasa.

Bahan Utama

Bahan Utama dan Bumbu Gulai Lelecap dimasak dengan bahan-bahan yang mudah dijumpai di dapur masyarakat Ranau, yaitu: Ikan mujair segar Bawang merah Bawang putih Cabai merah atau cabai rawit Tomat Sedikit air Perpaduan bumbu yang ditumis sederhana ini memberikan aroma harum dan rasa gurih pedas yang menyegarkan.

Proses Memasak

Proses Memasak Cara memasak Gulai Lelecap cukup praktis: Bumbu utama seperti bawang putih, bawang merah, cabai, dan tomat ditumis hingga harum. Setelah itu, ikan mujair yang telah dibersihkan dimasukkan ke dalam tumisan. Tambahkan sedikit air—tidak terlalu banyak—sehingga kuahnya tetap ringan dan meresap ke dalam ikan. Masak hingga ikan matang sempurna dan bumbu meresap. Hasil akhirnya adalah gulai berkuah sedikit, beraroma segar, dan memiliki rasa pedas gurih yang sangat cocok disantap dengan nasi hangat. Kuliner Rumahan yang Terus Dilestarikan Gulai Lelecap tidak hanya populer di kalangan masyarakat Danau Ranau, tetapi juga menjadi hidangan yang sering disajikan dalam acara keluarga maupun kegiatan adat. Meski sederhana, makanan ini mencerminkan kekayaan budaya dan cita rasa lokal OKU Selatan.