Nasi Minyak

Dari WikiPangan
Revisi sejak 11 Mei 2025 16.42 oleh Kontributor1 (bicara | kontrib)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Nasi Minyak (Oleh: M. Ferdy Sulaiman)

Sejarah Nasi Minyak

Nasi minyak adalah makanan khas Palembang Sumatera Selatan yang di pengaruhi oleh Timur Tengah dan India karena di pengaruhi oleh 2 budaya sekaligus nasi minyak agak  mirip dengan nasi briyani dan nasi kebuli. Nasi minyak biasanya di sajikan dengan malbi, acar, sambal nanas, sate pentol dan krupuk. Nasi minyak memiliki cita rasa gurih khas rempah Timur Tengah  dengan aroma bumbu yang khas. Pada zaman dulu nasi munyak hanya di peruntukan ke Keluarga Kesultanan Palembang Darussalam. Nasi Minyak biasanya di sajikan kepada Sultan Palembang setelah beliau melaksanakan sholat jumat dan di sajikan bagi tamu kerajaan yang berkunjung ke wilayah Kesultanan Palembang Darussalam. Seiring berkembangnya zaman nasi minyak kini bisa di nikmati oleh masyarakat umum dan banyak di temui di acara pernikahan, lebaran, syukuran dan banyak di jual di kedai makanan.[1]

Resep Nasi Minyak[2]

  • beras
  • air matang
  • bawang bombay, dipotong kecil-kecil
  • bawang merah, dihaluskan
  • bawang putih, dihaluskan
  • susu UHT
  • saus tomat
  • bumbu kari
  • minyak samin
  • garam

Cara Membuat[3]

  1. Tumis bawang bombay sampai harum. Masukkan bawang merah dan bawang putih yang telah dihaluskan. Tumis sampai agak garing.
  2. Masukkan susu UHT, dan minyak samin ke dalam tumisan. Aduk rata.
  3. Tambahkan saus tomat dan air. Masak sampai mendidih.
  4. Masukkan beras yang sudah dicuci bersih. Masak hingga air berkurang (surut).
  5. Panaskan kukusan. Masak nasi ke dalam kukusan sampai matang sekitar 60 menit.
  6. Nasi minyak siap disajikan dengan taburan bawang goreng dan acar secukupnya

Refrensi

https://www.ptsuparmatbk.com/article/nasi-minyak-khas-palembang https://id.wikipedia.org/wiki/Nasi_minyak