Ubi Hitam: Perbedaan antara revisi

Dari WikiPangan
Tidak ada ringkasan suntingan
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
==== '''Pengertian''' ====
== '''Pengertian''' ==
Ubi hitam merupakan salah satu jenis olahan pangan Lokal khas daerah NTT khususnya Kabupaten Sikka. Masyarakat Kabupaten Sikka biasanya menikmatinya dengan sayur rumpu-rampe, lawar, maupun dengan sambal ikan. Untuk menjadi ubi hitam, ubi yang harus dipilih adalah ubi yang sudah benar-benar tua sedangkan berwarna kehitaman sebagai akibat direndam air dan ditutup menggunakan dedaunan.  
Ubi hitam merupakan salah satu jenis olahan pangan Lokal khas daerah NTT khususnya Kabupaten Sikka. Masyarakat Kabupaten Sikka biasanya menikmatinya dengan sayur rumpu-rampe, lawar, maupun dengan sambal ikan. Untuk menjadi ubi hitam, ubi yang harus dipilih adalah ubi yang sudah benar-benar tua sedangkan berwarna kehitaman sebagai akibat direndam air dan ditutup menggunakan dedaunan.  


==== '''Cara Pengolahan''' ====
== '''Cara Pengolahan''' ==
# Ubi dikupas dan dibersihkan terlebih dahulu menggunakan air
# Ubi dikupas dan dibersihkan terlebih dahulu menggunakan air
# Setelah bersih, ubi kemudian dipotong sesuai dengan bentuk yang diinginkan dan di tempatkan dalam wadah bersih untuk direndam 1x24 jam lalu di buang airnya,  
# Setelah bersih, ubi kemudian dipotong sesuai dengan bentuk yang diinginkan dan di tempatkan dalam wadah bersih untuk direndam 1x24 jam lalu di buang airnya,  

Revisi per 25 Maret 2024 13.53

Pengertian

Ubi hitam merupakan salah satu jenis olahan pangan Lokal khas daerah NTT khususnya Kabupaten Sikka. Masyarakat Kabupaten Sikka biasanya menikmatinya dengan sayur rumpu-rampe, lawar, maupun dengan sambal ikan. Untuk menjadi ubi hitam, ubi yang harus dipilih adalah ubi yang sudah benar-benar tua sedangkan berwarna kehitaman sebagai akibat direndam air dan ditutup menggunakan dedaunan.

Cara Pengolahan

  1. Ubi dikupas dan dibersihkan terlebih dahulu menggunakan air
  2. Setelah bersih, ubi kemudian dipotong sesuai dengan bentuk yang diinginkan dan di tempatkan dalam wadah bersih untuk direndam 1x24 jam lalu di buang airnya,
  3. Setelah itu, ubi ditutup dengan daun Reo atau Turi selama satu atau dua malam atau sampai tumbuh jamur dan berwarna kehitaman.
  4. Jika sudah berwarna kehitaman, ubi siap diolah lebih lanjut.
  5. Jika belum dikonsumsi, ubi perlu dikeringkan selama beberapa waktu dengan paparan sinar matahari.
  6. Jika ingin dikonsumsi langsung, ubi dapat dikukus atau direbus hingga matang, lalu diangkat dan disajikan bersama lauk seperti sayur rumpu-rampe, ikan bale tomat atau olahan ikan lainnya.