Sorgum: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
'''Sorgum''' atau masyarakat Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur, menyebutnya sebagai '''jagung rote''' merupakan bahan [[Pangan Lokal|pangan lokal]] yang tumbuh dan masih dibudidayakan oleh masyarakat NTT. Tanaman biji - bijian ini banyak dikenal di masyarakat Flores, Adonara, Daratan Sumba, bahkan menyebarluas hingga Daratan Timor. | '''Sorgum''' atau masyarakat Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur, menyebutnya sebagai '''jagung rote''' merupakan bahan [[Pangan Lokal|pangan lokal]] yang tumbuh dan masih dibudidayakan oleh masyarakat NTT. Tanaman biji - bijian ini banyak dikenal di masyarakat Flores, Adonara, Daratan Sumba, bahkan menyebarluas hingga Daratan Timor. Dahulu, sorgum di TTS dikonsumsi sebagai makanan pokok, namun saat ini konsumsi sudah mulai berkurang dengan ditemukannya bahan makanan pokok lain seperti beras, jagung, pisang, dan [[sagu]]. | ||
Dahulu, sorgum dikonsumsi sebagai makanan pokok, namun saat ini konsumsi sudah mulai berkurang dengan ditemukannya bahan makanan pokok lain seperti beras, jagung, pisang, dan [[sagu]]. | |||
Untuk mengonsumsinya, sorgum dapat diolah dengan cara dijemur, ditumbuk dengan lesung, ditapis menggunakan ayakan, dan terakhir dimasak seperti halnya memasak nasi. | Untuk mengonsumsinya, sorgum dapat diolah dengan cara dijemur, ditumbuk dengan lesung, ditapis menggunakan ayakan, dan terakhir dimasak seperti halnya memasak nasi. | ||
Baris 22: | Baris 20: | ||
Dari 30 spesies, hanya 3 spesies yang sering dibudidayakan yaitu, ''Sorghum'' ''helepense'' (L.) Pers., ''Sorghum'' ''propinquum'' (Kunth) Hitchc., dan ''Sorghum bicolor'' (L.) Moench.<ref>https://digilib.unila.ac.id/2659/17/14.%20BAB%20II.pdf</ref> | Dari 30 spesies, hanya 3 spesies yang sering dibudidayakan yaitu, ''Sorghum'' ''helepense'' (L.) Pers., ''Sorghum'' ''propinquum'' (Kunth) Hitchc., dan ''Sorghum bicolor'' (L.) Moench.<ref>https://digilib.unila.ac.id/2659/17/14.%20BAB%20II.pdf</ref> | ||
== Morfologi == | |||
Daun sorgum berbentuk seperti daun jagung, tetapi daun sorgum agak tebal karena dilapisi oleh lapisan sejenis lilin. Bunga sorgum tersusun dalam bentuk malai dengan bentuk malai tegak dan melengkung. | Daun sorgum berbentuk seperti daun jagung, tetapi daun sorgum agak tebal karena dilapisi oleh lapisan sejenis lilin. Bunga sorgum tersusun dalam bentuk malai dengan bentuk malai tegak dan melengkung. | ||
Revisi per 24 Juli 2025 16.00
Sorgum atau masyarakat Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur, menyebutnya sebagai jagung rote merupakan bahan pangan lokal yang tumbuh dan masih dibudidayakan oleh masyarakat NTT. Tanaman biji - bijian ini banyak dikenal di masyarakat Flores, Adonara, Daratan Sumba, bahkan menyebarluas hingga Daratan Timor. Dahulu, sorgum di TTS dikonsumsi sebagai makanan pokok, namun saat ini konsumsi sudah mulai berkurang dengan ditemukannya bahan makanan pokok lain seperti beras, jagung, pisang, dan sagu.
Untuk mengonsumsinya, sorgum dapat diolah dengan cara dijemur, ditumbuk dengan lesung, ditapis menggunakan ayakan, dan terakhir dimasak seperti halnya memasak nasi.
Taksonomi
Berdasarkan klasifikasi botaninya, sorgum dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Cyperales
Genus : Sorghum
Spesies : Terdapat 30 spesies
Dari 30 spesies, hanya 3 spesies yang sering dibudidayakan yaitu, Sorghum helepense (L.) Pers., Sorghum propinquum (Kunth) Hitchc., dan Sorghum bicolor (L.) Moench.[1]
Morfologi
Daun sorgum berbentuk seperti daun jagung, tetapi daun sorgum agak tebal karena dilapisi oleh lapisan sejenis lilin. Bunga sorgum tersusun dalam bentuk malai dengan bentuk malai tegak dan melengkung.