Ballo: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
Ballo adalah sebuah minuman yang dibuat dari air sadapan pohon lontar, pohon nipah, maupun pohon aren. Ballo adalah penamaan dari Sulawesi Selatan namun, dalam bahasa Indonesia Ballo dikenal dengan nama Tuak (minuman beralkohol). Pada umumnya Ballo terdapat dua varian yaitu Ballo Kacci dan Ballo cenning. | Ballo adalah sebuah minuman yang dibuat dari air sadapan pohon lontar, pohon nipah, maupun pohon aren. Ballo adalah penamaan dari Sulawesi Selatan namun, dalam bahasa Indonesia Ballo dikenal dengan nama Tuak (minuman beralkohol). Pada umumnya Ballo terdapat dua varian yaitu Ballo Kacci dan Ballo cenning. | ||
Filosofi | |||
Kata 'Ballo' memiliki filosofi tersendiri. Ballo biasanya dikomsumsi dalam pesta-pesta adat dan juga acara-acara adat yang bertujuan untuk menciptakan hubungan yang baik dan lebih mempererat komunikasi diantara masyarakat setempat. Masyarakat tradisional budaya toraja juga menjadikan ballo sebagai sebuah simbol kejantanan bagi pejuang masyarakat. Mereka percaya bahwa setelah meminum ballo dapat menciptakan keberanian dan siap untuk menghadapi lawannya. Selain itu, ballo juga dijadikan sebagai simbolisme yang berarti pembawa ketenangan pikiran dan berkat bagi orang yang meminumnya. | |||
[[Kategori:Sulawesi Selatan]] | [[Kategori:Sulawesi Selatan]] | ||
[[Kategori:Olahan Pangan]] | [[Kategori:Olahan Pangan]] |
Revisi per 28 Mei 2025 11.06
Ballo adalah sebuah minuman yang dibuat dari air sadapan pohon lontar, pohon nipah, maupun pohon aren. Ballo adalah penamaan dari Sulawesi Selatan namun, dalam bahasa Indonesia Ballo dikenal dengan nama Tuak (minuman beralkohol). Pada umumnya Ballo terdapat dua varian yaitu Ballo Kacci dan Ballo cenning.
Filosofi
Kata 'Ballo' memiliki filosofi tersendiri. Ballo biasanya dikomsumsi dalam pesta-pesta adat dan juga acara-acara adat yang bertujuan untuk menciptakan hubungan yang baik dan lebih mempererat komunikasi diantara masyarakat setempat. Masyarakat tradisional budaya toraja juga menjadikan ballo sebagai sebuah simbol kejantanan bagi pejuang masyarakat. Mereka percaya bahwa setelah meminum ballo dapat menciptakan keberanian dan siap untuk menghadapi lawannya. Selain itu, ballo juga dijadikan sebagai simbolisme yang berarti pembawa ketenangan pikiran dan berkat bagi orang yang meminumnya.