Sayur Bayam: Perbedaan antara revisi

Dari WikiPangan
k (Tambah Referensi)
(Membalikkan revisi 2299 oleh Kontributor (bicara))
Tag: Pembatalan
Baris 5: Baris 5:
Perjalanan bayam dimulai ribuan tahun yang lalu. '''Asal-usul bayam diperkirakan berasal dari Persia kuno (sekarang Iran)''', di mana ia pertama kali dibudidayakan. Catatan sejarah menunjukkan bahwa bayam telah dikenal dan digunakan di Persia setidaknya sejak abad ke-4 Masehi. Bangsa Persia menyebutnya "aspanakh," yang kemudian menjadi cikal bakal nama bayam dalam berbagai bahasa, seperti "spinach" dalam bahasa Inggris.<ref>National Institutes of Health (NIH). ''Office of Dietary Supplements - Vitamin K''. Diakses dari <nowiki>https://ods.od.nih.gov/factsheets/VitaminK-HealthProfessional/</nowiki></ref>
Perjalanan bayam dimulai ribuan tahun yang lalu. '''Asal-usul bayam diperkirakan berasal dari Persia kuno (sekarang Iran)''', di mana ia pertama kali dibudidayakan. Catatan sejarah menunjukkan bahwa bayam telah dikenal dan digunakan di Persia setidaknya sejak abad ke-4 Masehi. Bangsa Persia menyebutnya "aspanakh," yang kemudian menjadi cikal bakal nama bayam dalam berbagai bahasa, seperti "spinach" dalam bahasa Inggris.<ref>National Institutes of Health (NIH). ''Office of Dietary Supplements - Vitamin K''. Diakses dari <nowiki>https://ods.od.nih.gov/factsheets/VitaminK-HealthProfessional/</nowiki></ref>


Dari Persia, bayam menyebar ke berbagai wilayah. Sekitar abad ke-7 Masehi, bayam tiba di '''Tiongkok''' melalui Nepal, di mana ia dengan cepat diterima dan dijuluki "sayuran Persia" (boˉcaˋi). Orang Arab juga memainkan peran penting dalam penyebaran bayam. Mereka membawanya ke Afrika Utara dan kemudian ke '''Spanyol''' sekitar abad ke-11. Dari Spanyol, bayam mulai menyebar ke seluruh Eropa.<ref>Liu, C. (2014). ''Spinach''. In ''Oxford Companion to Food'' (3rd ed.). Oxford University Press.</ref>
Dari Persia, bayam menyebar ke berbagai wilayah. Sekitar abad ke-7 Masehi, bayam tiba di '''Tiongkok''' melalui Nepal, di mana ia dengan cepat diterima dan dijuluki "sayuran Persia" (boˉcaˋi). Orang Arab juga memainkan peran penting dalam penyebaran bayam. Mereka membawanya ke Afrika Utara dan kemudian ke '''Spanyol''' sekitar abad ke-11. Dari Spanyol, bayam mulai menyebar ke seluruh Eropa.


Pada abad ke-14, bayam menjadi populer di Prancis dan Inggris. Bahkan, Ratu Catherine de' Medici dari Prancis (yang berasal dari Firenze, Italia) sangat menyukai bayam dan dilaporkan selalu meminta bayam disajikan dalam setiap hidangan. Kegemarannya ini bahkan memunculkan istilah kuliner "Florentine" yang berarti hidangan disajikan dengan bayam.
Pada abad ke-14, bayam menjadi populer di Prancis dan Inggris. Bahkan, Ratu Catherine de' Medici dari Prancis (yang berasal dari Firenze, Italia) sangat menyukai bayam dan dilaporkan selalu meminta bayam disajikan dalam setiap hidangan. Kegemarannya ini bahkan memunculkan istilah kuliner "Florentine" yang berarti hidangan disajikan dengan bayam.

Revisi per 27 Mei 2025 12.00

Semangkuk sayur bayam dengan tambahan wortel yang siap dihidangkan

Bayam (Spinaciaoleracea) adalah salah satu pangan lokal yang paling populer dan dikenal luas karena kandungan gizinya yang melimpah. Dari meja makan sehari-hari hingga cerita kartun, bayam selalu hadir sebagai simbol kesehatan dan kekuatan. Namun, tahukah Anda bagaimana sayuran sederhana ini menempuh perjalanan panjang hingga menjadi favorit di seluruh dunia?

Sejarah dan Asal-usul Bayam

Perjalanan bayam dimulai ribuan tahun yang lalu. Asal-usul bayam diperkirakan berasal dari Persia kuno (sekarang Iran), di mana ia pertama kali dibudidayakan. Catatan sejarah menunjukkan bahwa bayam telah dikenal dan digunakan di Persia setidaknya sejak abad ke-4 Masehi. Bangsa Persia menyebutnya "aspanakh," yang kemudian menjadi cikal bakal nama bayam dalam berbagai bahasa, seperti "spinach" dalam bahasa Inggris.[1]

Dari Persia, bayam menyebar ke berbagai wilayah. Sekitar abad ke-7 Masehi, bayam tiba di Tiongkok melalui Nepal, di mana ia dengan cepat diterima dan dijuluki "sayuran Persia" (boˉcaˋi). Orang Arab juga memainkan peran penting dalam penyebaran bayam. Mereka membawanya ke Afrika Utara dan kemudian ke Spanyol sekitar abad ke-11. Dari Spanyol, bayam mulai menyebar ke seluruh Eropa.

Pada abad ke-14, bayam menjadi populer di Prancis dan Inggris. Bahkan, Ratu Catherine de' Medici dari Prancis (yang berasal dari Firenze, Italia) sangat menyukai bayam dan dilaporkan selalu meminta bayam disajikan dalam setiap hidangan. Kegemarannya ini bahkan memunculkan istilah kuliner "Florentine" yang berarti hidangan disajikan dengan bayam.

Referensi

  1. National Institutes of Health (NIH). Office of Dietary Supplements - Vitamin K. Diakses dari https://ods.od.nih.gov/factsheets/VitaminK-HealthProfessional/