Halaman Utama: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 23: | Baris 23: | ||
</div> | </div> | ||
<div style="flex: 1;"> | <div style="flex: 1;"> | ||
<h4 style="margin-top: 0;"><span style="color: #2B90D9;">[[Pempek | <h4 style="margin-top: 0;"><span style="color: #2B90D9;">[[Pempek]]</span></h4> | ||
<p>Pempek adalah olahan pangan khas dari Sumatera, dan dapat dengan mudah dijumpai di Provinsi Sumatera Selatan, Jambi, dan Lampung. Bahan baku pempek, biasanya berasal dari jenis ikan sungai. Pada awalnya, pempek dibuat dari bahan baku utama ikan belida, namun dnegan semakin sulitnya didapatkan ikan tersebut/langka, maka saat ini banyak pempek yang berasal dari ikan gabus, ikan tenggiri maupun jenis ikan sungai lainnya.</p> | <p>Pempek adalah olahan pangan khas dari Sumatera, dan dapat dengan mudah dijumpai di Provinsi Sumatera Selatan, Jambi, dan Lampung. Bahan baku pempek, biasanya berasal dari jenis ikan sungai. Pada awalnya, pempek dibuat dari bahan baku utama ikan belida, namun dnegan semakin sulitnya didapatkan ikan tersebut/langka, maka saat ini banyak pempek yang berasal dari ikan gabus, ikan tenggiri maupun jenis ikan sungai lainnya.</p> | ||
<p style="text-align: right;"><span style="font-size: 90%;">→ [[Pempek|Baca selengkapnya]]</span></p> | <p style="text-align: right;"><span style="font-size: 90%;">→ [[Pempek|Baca selengkapnya]]</span></p> |
Revisi per 6 Mei 2025 21.04
Selamat Datang di WikiPangan!
WikiPangan adalah ensiklopedi digital yang dibangun melalui inisiatif bersama dan secara sukarela untuk mengumpulkan, mengompilasi, menyintesa dan menuturkan kembali pengetahuan serta informasi tentang pangan lokal terkait bahan dasar pangan lokal, praktik pertanian lokal, teknik pemrosesan, dan inovasi terbaru dalam produksi pangan lokal, ke dalam satu sistem pengelolaan pengetahuan, untuk disebarluaskan ke semua pihak yang membutuhkan, demi terwujudnya ketahanan iklim. Sistem pengelola pengetahuan pada WikiPangan membantu dalam dokumentasi dan pelestarian informasi tentang keanekaragaman pangan lokal, dan memfasilitasi pertukaran informasi antar pemangku kepentingan. WikiPangan berharap dapat berkontribusi sebagai sistem pengelola pengetahuan yang dapat membantu pengembangan strategi ketahanan pangan lokal, sehingga dapat mendukung peningkatan pengetahuan pada generasi muda serta mendukung pelatihan dan pendidikan petani lokal, petugas pertanian, dan pihak terkait lainnya dalam menerapkan praktik-praktik terbaik, teknologi baru, dan inovasi di sektor pangan lokal.
Tentang Komunitas
Saat ini Komunitas WikiPangan telah terbangun di Provinsi Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan, dan Nusa Tenggara Timur dengan berbagai kontributor dengan minat dan keahlian yang beragam.
Artikel Pilihan
Pempek
Pempek adalah olahan pangan khas dari Sumatera, dan dapat dengan mudah dijumpai di Provinsi Sumatera Selatan, Jambi, dan Lampung. Bahan baku pempek, biasanya berasal dari jenis ikan sungai. Pada awalnya, pempek dibuat dari bahan baku utama ikan belida, namun dnegan semakin sulitnya didapatkan ikan tersebut/langka, maka saat ini banyak pempek yang berasal dari ikan gabus, ikan tenggiri maupun jenis ikan sungai lainnya.
Beppa Cangkuli
Beppa Cangkuli atau disebut juga sebagai Doko Doko Cangkuli atau Doko Doko Cangkuling, merupakan olahan pangan lokal tepung beras dan tepung beras ketan yang berisi campuran kelapa parut dan gula merah kemudian dibungkus daun pisang berbentuk segitiga piramida. Makanan selingan ini diolah dengan cara dikukus.
Jagung Bose
Jagung Bose adalah olahan pangan lokal dari Provinsi Nusa Tenggara Timur yang biasanya dihidangkan sebagai makanan pokok sehari-hari sebagai pengganti nasi. Jagung Bose memiliki tekstur yang lebih lembut daripada Jagung Katemak. Bahan utama Jagung Bose adalah jagung kuning pipil.
Jalangkote
Jalangkote adalah makanan selingan khas Makasar Provinsi Sulawesi Selatan selain pisang Epe dan Coto. Olahan kue seperti pastel, dengan kulit yang terbuat dari tepung terigu dan isi sayuran, bihun, dan ubi. Olahan isi jalangkote sangat beragam menyesuaikan dengan ketersediaan dan kondisi masyarakat.
