Coto: Perbedaan antara revisi

Dari WikiPangan
(←Membuat halaman berisi 'pus|jmpl|150x150px Salah satu kuliner tradisional yang paling terkenal adalah coto makassar. Coto Makassar merupakan salah satu makanan khas yang sangat populer dikalangan masyarakat sulawesi selatan bahkan diseluruh nusantara jadi tidak heran jika banyak masyarakat yang merintis usaha coto makassar. == '''Bahan-Bahan''' == 1 Kg daging sapi cuci bersih ½ kg jeroan sapi cuci bersih Air cucian beras (ke 2 dst) 2800 ml 10 lbr daun sal...')
 
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(10 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:Gambar coto.jpg|pus|jmpl|150x150px]]
[[Berkas:Coto Makassar.jpg|jmpl|330x330px|Semangkuk coto makassar]]
Salah satu kuliner tradisional yang paling terkenal adalah coto makassar. Coto Makassar merupakan salah satu makanan khas yang sangat populer dikalangan masyarakat sulawesi selatan bahkan diseluruh nusantara jadi tidak heran jika banyak masyarakat yang merintis usaha coto makassar.
'''Coto''' atau sering disebut '''Coto Makassar''' merupakan salah satu kuliner khas Makassar. Coto Makassar merupakan salah satu makanan khas yang sangat populer dikalangan masyarakat sulawesi selatan bahkan di Indonesia  jadi tidak heran jika banyak masyarakat yang merintis usaha coto Makassar.


== '''Bahan-Bahan''' ==
== '''Sejarah''' ==
1 Kg daging sapi cuci bersih
Versi cerita yang umum diyakini sebagai awal mula pembuatan coto dimulai dengan seorang juru masak Kerajaan Bajeng yang disebut Toak. Toak memanfaatkan jeroan kerbau yang saat itu tidak dilirik sebagai bahan hidangan kerajaan. Jeroan seperti hati, usus dan organ kerbau lainnya, diramu bersama bumbu rempah lokal dan sambal tauco yang didapatkan dari kontak bersama pedagang Tiongkok di zaman itu.


½ kg jeroan sapi cuci bersih
Sajian yang saat ini kita kenal sebagai coto mangkasara' atau coto Makassar kemudian dibagikan oleh Toak kepada warga miskin disekitar istana, kepala prajurit kerajaan, dan kepada pedangang asing yang kebetulan berada di sana. Lambat laun coto yang awalnya hanya berisi jeroan untuk dibagiakn ke rakyat biasa, disajikan pula bersama daging kerbau untuk disantap oleh raja. Raja menyukai dan menjadikannya sebagai sajian istimewa kerajaan.<ref>[http://dx.doi.org/10.36441/pariwisata.v5i2.1421 Lestari, Nia & Rahmanita, Myrza & Ingkadjaya, Rahmat. (2023). COTO MANGKASARA SEBAGAI MAKANAN TRADISIONAL DAN IDENTITAS DAERAH KOTA MAKASSAR, SULAWESI SELATAN. Jurnal Industri Pariwisata. 5. 163-169. 10.36441/pariwisata.v5i2.1421.] </ref>


Air cucian beras (ke 2 dst) 2800 ml
Coto memiliki cita rasa guring yang berasal dari rebusan daging, jeroan, dan rempah-rempah. Coto biasa dinikmati dengan ketupat yang dibungkus dengan daun pandan.


10 lbr daun salam
Hingga saat ini, sajian coto cukup beragam. Ada yang menggunakan santan yang digabung air beras, ada pula yang menggunakan susu dan air beras, ada pula yang menggunakan cabai merah untuk memberikan aksen warna pada kuahnya.


10 lbr daun jeruk
== '''Bahan-Bahan''' ==
 
400 gr kacang tanah
 
Bumbu yang dihaluskan
 
20 siung bawang putih
 
34 siung bawang merah
 
14 kemiri sangria
 
2 ruas jari jahe
 
2 ruas laos yang agak muda
 
1 sdm jintan sangria
 
4 biji pala sangria
 
4 sdm ketumbar butiran sangria
 
8 batang sereh (ambil bagian putihnya)
 
1 sdt lada bubuk
 
Garam secukupnya
 
Kaldu sapi secukupnya
 
Bahan buat rebusan daging


8 batang sereh bagian hijaunya sisa yang dihaluskan, geprek
* 1 Kg daging sapi cuci bersih½ kg jeroan sapi cuci bersih
 
* Air cucian beras (ke 2 dst) 2800 ml
5 cm kayu manis
* 10 lbr daun salam
 
* 10 lbr daun jeruk
2 ruas jari laos geprek
* 400 gr kacang tanah
 
* Bumbu yang dihaluskan
Air secukupunya
* 20 siung bawang putih
* 34 siung bawang merah
* 14 kemiri sangria
* 2 ruas jari jahe
* 2 ruas laos yang agak muda
* 1 sdm jintan sangria
* 4 biji pala sangria
* 4 sdm ketumbar butiran sangria
* 8 batang sereh (ambil bagian putihnya)
* 1 sdt lada bubuk
* Garam secukupnya
* Kaldu sapi secukupnya
* Bahan buat rebusan daging
* 8 batang sereh bagian hijaunya sisa yang dihaluskan, geprek
* 5 cm kayu manis
* 2 ruas jari laos geprek
* Air secukupunya


== '''Cara Membuat''' ==
== '''Cara Membuat''' ==
1.    Blender kacang tanah yang sudah di sangria sampai halus. Sisihkan
2.    Iris kecil2 bahan bumbu halus (kecuali ketumbar, pala, dan jintan) tambahkan air sedikit blender sampai halus
3.    Ketumbar, pala, jintan, blender kering.
4.    Tumis bumbu halus, biarkan air menyusut tambahkan minyak goreng. Masukkan daun jeruk dan daun salam, jintan, ketumbar, pala yang sudah halus. Tumis sampai matang dan harum. Sisihkan.
5.    Siapkan 2 buah panic yang berisi air. 1 buat merebus jeroan, 1 buat merebus daging.
6.    Panci yang berisi daging, masukkan sereh geprek, laos geprek dan kayu manis. Masak sampai daging dan jeroan empuk.
7.    Angkat jeroan dan daging, tiriskan.
8.    Air rebus yang berisi daging (1000-1500) campurkan bersama air beras.
9.    Masukkan bumbu yang telah ditumis dan kacang yang sudah dihaluskan ke dalam kuah coto. Masak sampai mendidih.


10.  Iris daging dan jeroan sesuai selera. Siram denga kuah coto, taburi dengan daun bawang, seledri, dan bawang goreng.
# Blender kacang tanah yang sudah di sangria sampai halus, lalu sisihkan
# Iris bahan bumbu halus (kecuali ketumbar, pala, dan jintan) tambahkan air sedikit blender sampai halus
# Lumatkan kering, ketumbar, pala, dan jintan.
# Tumis bumbu halus, biarkan air menyusut tambahkan minyak goreng. Lalu masukkan daun jeruk dan daun salam, jintan, ketumbar, pala yang sudah halus. Tumis sampai matang dan harum. Kemudian Sisihkan.
# Siapkan 2 buah panci yang berisi air. 1 untuk merebus jeroan, dan 1 untuk merebus daging.
# Panci yang berisi daging, dimasukkan sereh geprek, laos geprek dan kayu manis. Masak sampai daging dan jeroan empuk.
# Angkat jeroan dan daging, lalu tiriskan.
# Air rebus yang berisi daging campurkan bersama air beras.
# Masukkan bumbu yang telah ditumis dan kacang yang sudah dihaluskan ke dalam kuah coto. Masak sampai mendidih.
# Iris daging dan jeroan sesuai selera. Siram denga kuah coto, taburi dengan daun bawang, seledri, dan bawang goreng.
# Hidangkan coto selagi hangat.


11.  Hidangkan coto selagi hangat.
== '''Kandungan Gizi''' ==
Dikutip dari Tabel Komposisi Pangan Indonesi ukuran coto 1 porsi/100g mengandung zat gizi:<ref>[https://panganku.org/id-ID/view Data Komposisi Pangan Indonesia - Beranda (panganku.org)]</ref>
{| class="wikitable"
|Air (Water)
| 85.9 g
|-
|Energi (Energy)
| 84 Kal
|-
|Protein (Protein)
| 6.0 g
|-
|Lemak (Fat)
| 6.0 g
|-
|Karbohidrat (CHO)
| 1.4 g
|-
|Abu (ASH)
| 0.7 g
|-
|Kalsium (Ca)
| 8 mg
|-
|Fosfor (P)
| 104 mg
|-
|Besi (Fe)
| 4.0 mg
|-
|Natrium (Na)
| 90 mg
|-
|Kalium (K)
| 25.0 mg
|-
|Tembaga (Cu)
| 0.30 mg
|-
|Seng (Zn)
| 0.6 mg
|-
|Thiamin (Vit. B1)
| 0.16 mg
|-
|Riboflavin (Vit. B2)
| 0.14 mg
|-
|Niasin (Niacin)
| 10.3 mg
|}


== Rujukan ==
== '''Rujukan''' ==
<references />

Revisi terkini sejak 26 Juni 2024 14.57

Semangkuk coto makassar

Coto atau sering disebut Coto Makassar merupakan salah satu kuliner khas Makassar. Coto Makassar merupakan salah satu makanan khas yang sangat populer dikalangan masyarakat sulawesi selatan bahkan di Indonesia jadi tidak heran jika banyak masyarakat yang merintis usaha coto Makassar.

Sejarah

Versi cerita yang umum diyakini sebagai awal mula pembuatan coto dimulai dengan seorang juru masak Kerajaan Bajeng yang disebut Toak. Toak memanfaatkan jeroan kerbau yang saat itu tidak dilirik sebagai bahan hidangan kerajaan. Jeroan seperti hati, usus dan organ kerbau lainnya, diramu bersama bumbu rempah lokal dan sambal tauco yang didapatkan dari kontak bersama pedagang Tiongkok di zaman itu.

Sajian yang saat ini kita kenal sebagai coto mangkasara' atau coto Makassar kemudian dibagikan oleh Toak kepada warga miskin disekitar istana, kepala prajurit kerajaan, dan kepada pedangang asing yang kebetulan berada di sana. Lambat laun coto yang awalnya hanya berisi jeroan untuk dibagiakn ke rakyat biasa, disajikan pula bersama daging kerbau untuk disantap oleh raja. Raja menyukai dan menjadikannya sebagai sajian istimewa kerajaan.[1]

Coto memiliki cita rasa guring yang berasal dari rebusan daging, jeroan, dan rempah-rempah. Coto biasa dinikmati dengan ketupat yang dibungkus dengan daun pandan.

Hingga saat ini, sajian coto cukup beragam. Ada yang menggunakan santan yang digabung air beras, ada pula yang menggunakan susu dan air beras, ada pula yang menggunakan cabai merah untuk memberikan aksen warna pada kuahnya.

Bahan-Bahan

  • 1 Kg daging sapi cuci bersih½ kg jeroan sapi cuci bersih
  • Air cucian beras (ke 2 dst) 2800 ml
  • 10 lbr daun salam
  • 10 lbr daun jeruk
  • 400 gr kacang tanah
  • Bumbu yang dihaluskan
  • 20 siung bawang putih
  • 34 siung bawang merah
  • 14 kemiri sangria
  • 2 ruas jari jahe
  • 2 ruas laos yang agak muda
  • 1 sdm jintan sangria
  • 4 biji pala sangria
  • 4 sdm ketumbar butiran sangria
  • 8 batang sereh (ambil bagian putihnya)
  • 1 sdt lada bubuk
  • Garam secukupnya
  • Kaldu sapi secukupnya
  • Bahan buat rebusan daging
  • 8 batang sereh bagian hijaunya sisa yang dihaluskan, geprek
  • 5 cm kayu manis
  • 2 ruas jari laos geprek
  • Air secukupunya

Cara Membuat

  1. Blender kacang tanah yang sudah di sangria sampai halus, lalu sisihkan
  2. Iris bahan bumbu halus (kecuali ketumbar, pala, dan jintan) tambahkan air sedikit blender sampai halus
  3. Lumatkan kering, ketumbar, pala, dan jintan.
  4. Tumis bumbu halus, biarkan air menyusut tambahkan minyak goreng. Lalu masukkan daun jeruk dan daun salam, jintan, ketumbar, pala yang sudah halus. Tumis sampai matang dan harum. Kemudian Sisihkan.
  5. Siapkan 2 buah panci yang berisi air. 1 untuk merebus jeroan, dan 1 untuk merebus daging.
  6. Panci yang berisi daging, dimasukkan sereh geprek, laos geprek dan kayu manis. Masak sampai daging dan jeroan empuk.
  7. Angkat jeroan dan daging, lalu tiriskan.
  8. Air rebus yang berisi daging campurkan bersama air beras.
  9. Masukkan bumbu yang telah ditumis dan kacang yang sudah dihaluskan ke dalam kuah coto. Masak sampai mendidih.
  10. Iris daging dan jeroan sesuai selera. Siram denga kuah coto, taburi dengan daun bawang, seledri, dan bawang goreng.
  11. Hidangkan coto selagi hangat.

Kandungan Gizi

Dikutip dari Tabel Komposisi Pangan Indonesi ukuran coto 1 porsi/100g mengandung zat gizi:[2]

Air (Water)  85.9 g
Energi (Energy)  84 Kal
Protein (Protein)  6.0 g
Lemak (Fat)  6.0 g
Karbohidrat (CHO)  1.4 g
Abu (ASH)  0.7 g
Kalsium (Ca)  8 mg
Fosfor (P)  104 mg
Besi (Fe)  4.0 mg
Natrium (Na)  90 mg
Kalium (K)  25.0 mg
Tembaga (Cu)  0.30 mg
Seng (Zn)  0.6 mg
Thiamin (Vit. B1)  0.16 mg
Riboflavin (Vit. B2)  0.14 mg
Niasin (Niacin)  10.3 mg

Rujukan