Biji Asam: Perbedaan antara revisi

Dari WikiPangan
(←Membuat halaman berisi 'al=Gambar|jmpl|232x232px|Gambar '''Biji asam''' adalah salah satu dari sekian banyak pangan lokal yang ada di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Dulu biji asam difungsikan sebagai makanan pokok, namun sekarang hanya dijadikan cemilan untuk anak-anak. Ada juga yang mengolah biji asam ini sebagai pakan ternak. Biji Asam terkadang masih disajikan dalam Lauk Nutu bersama lauk lainnya seperti  pada saat acara tertentu seperi H...')
 
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(3 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:Arbila Hutan.jpg|al=Gambar|jmpl|232x232px|Gambar]]
{{DISPLAYTITLE:Biji Manis}}
[[Berkas:WhatsApp Image 2023-12-13 at 20.08.58 9a871bcc.jpg|jmpl|267x267px|Biji asam dalam olahan Lauk Nutu. Biji asam berwarna kecoklatan dan berukuran lebih besar dari bulir jagung.]]
'''Biji asam''' adalah salah satu dari sekian banyak [[Pangan Lokal|pangan lokal]] yang ada di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Dulu biji asam difungsikan sebagai makanan pokok, namun sekarang hanya dijadikan cemilan untuk anak-anak. Ada juga yang mengolah biji asam ini sebagai pakan ternak.
'''Biji asam''' adalah salah satu dari sekian banyak [[Pangan Lokal|pangan lokal]] yang ada di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Dulu biji asam difungsikan sebagai makanan pokok, namun sekarang hanya dijadikan cemilan untuk anak-anak. Ada juga yang mengolah biji asam ini sebagai pakan ternak.


Biji Asam terkadang masih disajikan dalam Lauk Nutu bersama lauk lainnya seperti  pada saat acara tertentu seperi Hari Syukur Panen<ref>fhhgvhgvhg</ref>.
Biji Asam terkadang masih disajikan dalam [[Lauk Nutu]] bersama lauk lainnya yang banyak disajikan pada acara-acara tertentu seperti  pada saat Hari Syukur Panen.


== '''Cara Mengolah''' ==
== Budaya ==
1.     Biji asam yang sudah dikeluarkan dari daging buah, dijemur selama beberapa hari kemudian digoreng (tanpa minyak) selama 30 menit sampai setengah matang.
Di desa Hoi, Timor Tengah Selatan, beberapa masyarakat mengonsumsi biji asam langsung bersama jantung pisang seperti halnya masyarakat mengonsumsi sirih pinang. Biji asam dan jantung pisang dikonsumsi sebagai cemilan agar tidak mengantuk atau biasa dikatakan oleh masyarakat “untuk kasi terang mata”. Biji asam dan jantung pisang juga dikonsumsi sebagai tolakan atau makanan tambahan kala meminum kopi.


2.     Disusuh(tumbuK)untuk mengeluarkan kulit luar(sampai berwarna merah kecokelatan) untuk mendapatkan biji asam putih.
== Cara Mengolah ==


3.     Biji asam putih ini direndam didalam air selama 2-3 hari sebelum dikonsumsi.<ref>dgdfgdfgdfgdfgfgbgn</ref>
# Goreng biji asam diatas seng selama 30 menit-1 jam tanpa minyak dan diaduk terus agar tidak hangus. Hal ini bertujuan untuk memudahkan mengupas kulit biji asam.
# Angkat biji asam lalu biarkan hingga dingin.
# Pecahkan kulit biji asam dengan batu.
# Rendam semalaman agar tidak keras saat dimasak dan dikonsumsi.
# Rebus biji asam hingga matang. Dan siap disantap.


== '''Rujukan''' ==
Beberapa masyarakat di Timor Tengah Selatan, juga menggunakan cara lain untuk mengolah biji asam, misalnya merendam biji asam selama 2-3 hari agar biji asam mudah untuk dikelupas.
 
== Kandungan Gizi ==
Hingga saat penulisan artikel ini (maret 2024), belum banyak ditemukan kandungan gizi dari biji asam. Sejumlah artikel menyebutkan bahwa biji asam mengandung karbohidrat, protein, serat, serta tanin.<ref>Pengaruh Pengukusan Terhadap Kandungan Nutrisi Biji Asam Jawa (Tamarindus indica L) Sebagai Bahan Pakan Unggas | Wahyuni | TERNAK TROPIKA Journal of Tropical Animal Production (ub.ac.id)</ref><ref>EVALUASI POTENSI NUTRISI BIJI ASAM (Tamarindus indica) HASIL FERMENTASI DENGAN Saccharomyces cerevisiae SEBAGAI PAKAN BABI INDUK (EVALUATION ON NUTRIENT POTENCY OF Tamarindus indica SEEDS FERMENTED WITH Saccharomyces cerevisiaeFOR SOW DIETS) | JURNAL NUKLEUS PETERNAKAN (undana.ac.id)</ref>
 
== Rujukan ==
<references />
<references />

Revisi terkini sejak 22 Maret 2024 09.32

Biji asam dalam olahan Lauk Nutu. Biji asam berwarna kecoklatan dan berukuran lebih besar dari bulir jagung.

Biji asam adalah salah satu dari sekian banyak pangan lokal yang ada di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Dulu biji asam difungsikan sebagai makanan pokok, namun sekarang hanya dijadikan cemilan untuk anak-anak. Ada juga yang mengolah biji asam ini sebagai pakan ternak.

Biji Asam terkadang masih disajikan dalam Lauk Nutu bersama lauk lainnya yang banyak disajikan pada acara-acara tertentu seperti  pada saat Hari Syukur Panen.

Budaya

Di desa Hoi, Timor Tengah Selatan, beberapa masyarakat mengonsumsi biji asam langsung bersama jantung pisang seperti halnya masyarakat mengonsumsi sirih pinang. Biji asam dan jantung pisang dikonsumsi sebagai cemilan agar tidak mengantuk atau biasa dikatakan oleh masyarakat “untuk kasi terang mata”. Biji asam dan jantung pisang juga dikonsumsi sebagai tolakan atau makanan tambahan kala meminum kopi.

Cara Mengolah

  1. Goreng biji asam diatas seng selama 30 menit-1 jam tanpa minyak dan diaduk terus agar tidak hangus. Hal ini bertujuan untuk memudahkan mengupas kulit biji asam.
  2. Angkat biji asam lalu biarkan hingga dingin.
  3. Pecahkan kulit biji asam dengan batu.
  4. Rendam semalaman agar tidak keras saat dimasak dan dikonsumsi.
  5. Rebus biji asam hingga matang. Dan siap disantap.

Beberapa masyarakat di Timor Tengah Selatan, juga menggunakan cara lain untuk mengolah biji asam, misalnya merendam biji asam selama 2-3 hari agar biji asam mudah untuk dikelupas.

Kandungan Gizi

Hingga saat penulisan artikel ini (maret 2024), belum banyak ditemukan kandungan gizi dari biji asam. Sejumlah artikel menyebutkan bahwa biji asam mengandung karbohidrat, protein, serat, serta tanin.[1][2]

Rujukan

  1. Pengaruh Pengukusan Terhadap Kandungan Nutrisi Biji Asam Jawa (Tamarindus indica L) Sebagai Bahan Pakan Unggas | Wahyuni | TERNAK TROPIKA Journal of Tropical Animal Production (ub.ac.id)
  2. EVALUASI POTENSI NUTRISI BIJI ASAM (Tamarindus indica) HASIL FERMENTASI DENGAN Saccharomyces cerevisiae SEBAGAI PAKAN BABI INDUK (EVALUATION ON NUTRIENT POTENCY OF Tamarindus indica SEEDS FERMENTED WITH Saccharomyces cerevisiaeFOR SOW DIETS) | JURNAL NUKLEUS PETERNAKAN (undana.ac.id)