Jeruk Keprok Soe: Perbedaan antara revisi
(←Membuat halaman berisi 'al=Jeruk SoE|jmpl|267x267px|Jeruk Keprok Soe, Foto: Syifa Fitriah Nuraeni Jeruk Keprok Soe merupakan salah satu pangan lokal kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) yang memiliki nilai ekonomis cukup tinggi, jeruk ini banyak dijumpai di kota Soe, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Buah jeruk keprok SoE memiliki warna, aroma, maupun rasa yang khas bila dibandingkan dengan jeruk keprok lain<ref nam...') |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(2 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
[[Berkas:Jeruk Keprok Soe.jpg|al=Jeruk SoE|jmpl|267x267px|Jeruk Keprok Soe, Foto: Syifa Fitriah Nuraeni]] | [[Berkas:Jeruk Keprok Soe.jpg|al=Jeruk SoE|jmpl|267x267px|Jeruk Keprok Soe, Foto: Syifa Fitriah Nuraeni]] | ||
Jeruk Keprok Soe merupakan salah satu pangan lokal kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) yang memiliki nilai ekonomis cukup tinggi, jeruk ini banyak dijumpai di kota Soe, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Buah jeruk keprok SoE memiliki warna, aroma, maupun rasa yang khas bila dibandingkan dengan jeruk keprok lain<ref name=":0">https://hortikultura.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2024/10/Perbenihan-Jeruk-Potensial_watermark.pdf)</ref>. Jeruk ini saat masih muda berwarna hijau, dan ketika sudah matang memiliki warna kuning hingga orange, buah ini juga memiliki bulir yang besar, dan air yang banyak. Beberapa orang juga menyebut Jeruk Keprok Soe ini dengan nama Lemon Cina, [[Jeruk Hickson]], Lenon Kase, dan leon Sinas. Daerah penghasil Jeruk Keprok Soe biasanya berada di wilayah utara Kabupaten TTS yang memiliki suhu udara dingin. | Jeruk Keprok Soe merupakan salah satu [[Pangan Lokal|pangan lokal]] kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) yang memiliki nilai ekonomis cukup tinggi, jeruk ini banyak dijumpai di kota Soe, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Buah jeruk keprok SoE memiliki warna, aroma, maupun rasa yang khas bila dibandingkan dengan jeruk keprok lain<ref name=":0">https://hortikultura.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2024/10/Perbenihan-Jeruk-Potensial_watermark.pdf)</ref>. Jeruk ini saat masih muda berwarna hijau, dan ketika sudah matang memiliki warna kuning hingga orange, buah ini juga memiliki bulir yang besar, dan air yang banyak. Beberapa orang juga menyebut Jeruk Keprok Soe ini dengan nama Lemon Cina, [[Jeruk Hickson]], Lenon Kase, dan leon Sinas. Daerah penghasil Jeruk Keprok Soe biasanya berada di wilayah utara Kabupaten TTS yang memiliki suhu udara dingin. | ||
Jeruk keprok SoE memiliki ciri dan karakteristik yang khas sebagai berikut: | Jeruk keprok SoE memiliki ciri dan karakteristik yang khas sebagai berikut: | ||
* Bentuk buah agak pipih dengan ukuran buah sedang. | * Bentuk buah agak pipih dengan ukuran buah sedang. | ||
* Warna kulit buah oranye kemerahan dan daging buah oranye. | * Warna kulit buah oranye kemerahan dan daging buah oranye. | ||
* | * Berat buah sekitar 100 - 125 g/buah. | ||
* Area pengembangan di ketinggian | * Area pengembangan di ketinggian 800 - 1.200 m dpl<ref name=":0" />. | ||
Keunggulan Jeruk Keprok Soe memiliki cita rasa yang berbeda dengan jeruk-jeruk lain yang tumbuh di Indonesia, jeruk ini memiliki rasa manis berpadu dengan sedikit rasa asam sehingga memberikan kesegaran yang khas saat buliran jeruk ini dimakan. beberapa kali dilombakan di tingkat nasional, Jeruk Keprok Soe menjadi pemenangnya dan dinobatkan sebagai salah-satu jeruk terbaik di Indonesia hingga menjadikan jeruk ini sebagai salah satu buah idola di Istana Presiden RI. | Keunggulan Jeruk Keprok Soe memiliki cita rasa yang berbeda dengan jeruk-jeruk lain yang tumbuh di Indonesia, jeruk ini memiliki rasa manis berpadu dengan sedikit rasa asam sehingga memberikan kesegaran yang khas saat buliran jeruk ini dimakan. beberapa kali dilombakan di tingkat nasional, Jeruk Keprok Soe menjadi pemenangnya dan dinobatkan sebagai salah-satu jeruk terbaik di Indonesia hingga menjadikan jeruk ini sebagai salah satu buah idola di Istana Presiden RI. | ||
Baris 20: | Baris 19: | ||
== Kandungan Gizi == | == Kandungan Gizi == | ||
* Kandungan air : 88,858 % | * Kandungan air: 88,858% | ||
* Kadar asam: 0,38 – 0,44% | |||
* Kadar asam : 0,38 – 0,44 % | * Kandungan vitamin C: 39,6 – 48 mg/100 gram<ref>https://horti.pertanian.go.id/databenih/file/daftarvar/Jeruk%20Keprok%20SoE86%20Agrihorti.pdf</ref>. | ||
* Kandungan vitamin C : 39,6 – 48 mg/100 gram<ref>https://horti.pertanian.go.id/databenih/file/daftarvar/Jeruk%20Keprok%20SoE86%20Agrihorti.pdf</ref>. | |||
== Referensi == | == Referensi == |
Revisi terkini sejak 7 Mei 2025 08.59

Jeruk Keprok Soe merupakan salah satu pangan lokal kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) yang memiliki nilai ekonomis cukup tinggi, jeruk ini banyak dijumpai di kota Soe, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Buah jeruk keprok SoE memiliki warna, aroma, maupun rasa yang khas bila dibandingkan dengan jeruk keprok lain[1]. Jeruk ini saat masih muda berwarna hijau, dan ketika sudah matang memiliki warna kuning hingga orange, buah ini juga memiliki bulir yang besar, dan air yang banyak. Beberapa orang juga menyebut Jeruk Keprok Soe ini dengan nama Lemon Cina, Jeruk Hickson, Lenon Kase, dan leon Sinas. Daerah penghasil Jeruk Keprok Soe biasanya berada di wilayah utara Kabupaten TTS yang memiliki suhu udara dingin.
Jeruk keprok SoE memiliki ciri dan karakteristik yang khas sebagai berikut:
- Bentuk buah agak pipih dengan ukuran buah sedang.
- Warna kulit buah oranye kemerahan dan daging buah oranye.
- Berat buah sekitar 100 - 125 g/buah.
- Area pengembangan di ketinggian 800 - 1.200 m dpl[1].
Keunggulan Jeruk Keprok Soe memiliki cita rasa yang berbeda dengan jeruk-jeruk lain yang tumbuh di Indonesia, jeruk ini memiliki rasa manis berpadu dengan sedikit rasa asam sehingga memberikan kesegaran yang khas saat buliran jeruk ini dimakan. beberapa kali dilombakan di tingkat nasional, Jeruk Keprok Soe menjadi pemenangnya dan dinobatkan sebagai salah-satu jeruk terbaik di Indonesia hingga menjadikan jeruk ini sebagai salah satu buah idola di Istana Presiden RI.
Budidaya
Keprok SoE dapat ditanam pada awal musim hujan atau musim kemarau dengan persediaan air yang cukup karena jenis keprok ini membutuhkan banyak air dibandingkan dengan jenis keprok lain. Buah dapat dipanen jika sudah mencapai kondisi masak fisiologis, pada saat berumur 31—32 minggu setelah bunga mekar. Pada saat itu, permukaan kulit buah 50—80% sudah berwarna kuning-oranye. Buah tahan simpan sampai 3 minggu pada suhu ruang 27—30 0 C dan 8 minggu pada suhu 10 0 C.
Sejarah
Terdapat dua versi cerita terkait dengan asal-usul Jeruk Soe. Beberapa mengatakan bahwa Jeruk Soe dibawa oleh penjajah Belanda saat zaman penjajahan dahulu, bibit jeruk ini pertama kali disemaikan di kaki Gunung Mutis, saat tunas tumbuh orang Belanda membagikan tunas jeruk keprok SoE ini kepada masyarakat sekitar untuk ditanam di kebun masing-masing. Sedangkan versi lainnya mengatakan bahwa Jeruk Soe dibawa oleh para pedagang China, sebagian orang tua dulu ada yang menceritakan bahwa jeruk SoE itu dibawa oleh para pedagang China yang datang ke Tobu melalui Eban. Saat itu mereka membawa buah jeruk sebagai bekal dalam perjalanan[2]. Sulit untuk memilih versi yang benar karena Jeruk Soe dikenal dengan dua nama berbeda. Beberapa orang menyebutnya sebagai "Leon Kase" yang berarti Lemon orang luar Timor dan "Leon Sinas" yang berarti Lemon China.
Kandungan Gizi
- Kandungan air: 88,858%
- Kadar asam: 0,38 – 0,44%
- Kandungan vitamin C: 39,6 – 48 mg/100 gram[3].