Susu kerbau: Perbedaan antara revisi

Dari WikiPangan
(←Membuat halaman berisi 'jmpl|200x200px|Susu Kerbau, Sumber: banyuasinkab.go.id Peternak lokal memanfaatkan kerbau pampangan untuk diambil daging dan susunya. Pemerahan susu kerbau sedikit berbeda dengan pemerahan hewan ruminansia lainnya. Pemerahan susu kerbau,perlu melibatkan gudel (anakan kerbau) dimana gudel dibiarkan menyusui terlebih dahulu, kemudia dipisahkan “paksa” untuk dilanjutkan ke proses pemerahan susu. Hal ini dilakukan sebagai rangsangan awa...')
 
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(1 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:Susu Kerbau.png|jmpl|200x200px|Susu Kerbau, Sumber: banyuasinkab.go.id]]
[[Berkas:Susu Kerbau.png|jmpl|200x200px|Susu Kerbau, Sumber: banyuasinkab.go.id]]
Peternak lokal memanfaatkan kerbau pampangan untuk diambil daging dan susunya. Pemerahan susu kerbau sedikit berbeda dengan pemerahan hewan ruminansia lainnya. Pemerahan susu kerbau,perlu melibatkan gudel (anakan kerbau) dimana gudel dibiarkan menyusui terlebih dahulu, kemudia dipisahkan “paksa” untuk dilanjutkan ke proses pemerahan susu. Hal ini dilakukan sebagai rangsangan awal sehingga susu bisa keluar dari ambing induknya. Seekor indukan dapat menghasilkan 800-1200 liter susu dalam masa laktasi yang berlangsung 200-300 hari.  
Peternak lokal memanfaatkan kerbau pampangan untuk diambil daging dan susunya. Pemerahan susu kerbau sedikit berbeda dengan pemerahan hewan ruminansia lainnya. Pemerahan susu kerbau,perlu melibatkan gudel (anakan kerbau) dimana gudel dibiarkan menyusui terlebih dahulu, kemudia dipisahkan “paksa” untuk dilanjutkan ke proses pemerahan susu. Hal ini dilakukan sebagai rangsangan awal sehingga susu bisa keluar dari ambing induknya. Seekor indukan dapat menghasilkan 800-1200 liter susu dalam masa laktasi yang berlangsung 200-300 hari<ref>Arfan Abrar, artikel opini Harian Sumatera Ekspress, edisi 28 April 2021,</ref>.  


== Pemanfaatan ==
== Pemanfaatan ==
Susu kerbau diolah menjadi produk olahan khas yang bernama gulo puan. [[Gulo Puan|Gulo puan]] merupakan makanan favorit di lingkungan kesultanan palembang hasil dari fermentasi susu kerbau dan gula. Dibutuhkan setidaknya 10 liter susu kerbau untuk menghasilkan 4 kg gulo puan. Kudapan lain yang dapat dihasilkan dari susu kerbau meliputi sago puan, juadah puan dan srikaya puan.  
Susu kerbau diolah menjadi produk olahan khas yang bernama gulo puan. [[Gulo Puan|Gulo puan]] merupakan makanan favorit di lingkungan kesultanan palembang hasil dari fermentasi susu kerbau dan gula. Dibutuhkan setidaknya 10 liter susu kerbau untuk menghasilkan 4 kg gulo puan. Kudapan lain yang dapat dihasilkan dari susu kerbau meliputi sago puan, juadah puan dan srikaya puan<ref>https://banyuasinkab.go.id/2022/05/pkk-kecamatan-rambutan-lakukan-inovasi-olahan-dari-susu-kerbau/</ref>.  


== Sejarah ==
== Sejarah ==
Baris 17: Baris 17:


== Kandungan Gizi ==
== Kandungan Gizi ==
Komposisi gizi pangan dihitung per '''100 g''', dengan '''Berat Dapat Dimakan (BDD) 100 %'''
Komposisi gizi pangan dihitung per '''100 g''', dengan '''Berat Dapat Dimakan (BDD) 100 %'''<ref>https://www.panganku.org/id-ID/view</ref>'''.'''
{| class="wikitable"
{| class="wikitable"
|Air (Water)
|Air (Water)
Baris 65: Baris 65:
|}
|}


== Sumber ==
== Referensi ==
Arfan Abrar, artikel opini Harian Sumatera Ekspress, edisi 28 April 2021,
 
https://banyuasinkab.go.id/2022/05/pkk-kecamatan-rambutan-lakukan-inovasi-olahan-dari-susu-kerbau/
 
https://www.panganku.org/id-ID/view

Revisi terkini sejak 11 Maret 2025 14.55

Susu Kerbau, Sumber: banyuasinkab.go.id

Peternak lokal memanfaatkan kerbau pampangan untuk diambil daging dan susunya. Pemerahan susu kerbau sedikit berbeda dengan pemerahan hewan ruminansia lainnya. Pemerahan susu kerbau,perlu melibatkan gudel (anakan kerbau) dimana gudel dibiarkan menyusui terlebih dahulu, kemudia dipisahkan “paksa” untuk dilanjutkan ke proses pemerahan susu. Hal ini dilakukan sebagai rangsangan awal sehingga susu bisa keluar dari ambing induknya. Seekor indukan dapat menghasilkan 800-1200 liter susu dalam masa laktasi yang berlangsung 200-300 hari[1].

Pemanfaatan

Susu kerbau diolah menjadi produk olahan khas yang bernama gulo puan. Gulo puan merupakan makanan favorit di lingkungan kesultanan palembang hasil dari fermentasi susu kerbau dan gula. Dibutuhkan setidaknya 10 liter susu kerbau untuk menghasilkan 4 kg gulo puan. Kudapan lain yang dapat dihasilkan dari susu kerbau meliputi sago puan, juadah puan dan srikaya puan[2].

Sejarah

Budidaya dan pemanfaatan kerbau pampangan di Sumatera Selatan telah berlangsung pada era kesultanan palembang awal abad ke-19. Pada masa tersebut, para pedagang dan pengembala dari Kawasan Teluk Benggala membawa indukan-indukan unggul dari India untuk dikawin silangkan dengan kerbau lokal. Kemudian kesultanan palembang menempatkan kerbau-kerbau tersebut di tempatkan di Pulau Kuro yang merupakan kawasan rawa gambut. Kawasan gambut yang terendam air, mengharuskan adanya proses adaptasi sehingga kerbau tersebut memiliki prilaku makan (feeding behavior) dengan berenang dan menyelam.

Bagi masyarakat terutama masyarakat desa Kuro, kerbau rawa bukan hanya perkara ekonomi melainkan sebagai wujud kesetian pada Sultan Palembang, yang mana kerbau-kerbau di desa tersebut merupakan keturunan kerbau milik Sultan Palembang yang dibawa dari India dahulu. Kerbau rawa/ Kerbau Pampangan (Bubalus bubalis ) merupakan sumber daya genetik lokal yang telah ditetapkan dalam Keputusan Menteri Pertanian nomor 694/kpts/PD.410/2/2013 tentang penetapan rumpun kerbau pampangan.

Morfologi

Jika dilihat secara visual, tidak ada perbedaan antara kerbau pampangan dengan kerbau lainnya. Kerbau ini terlihat memiliki kekerabatan dengan murrah, kerbau rawa dari Punjab. Secara morfologis kerbau pampangan memiliki warna bulu hitam/hitam keabu-abuan, bentuk tubuh yang besar, pada bagian kepala terdapat tanduk pendek yang melingkar ke dalam, muka berbentuk segitiga pendek, agak cembung dengan dahi yang lebar. Turun ke bagian leher bawah yang berwarna putih membentuk setengah lingkaran dengan tubuh dominan bewarna hitam. Bobot Kerbau Pampangan dapat mencapai 526 kg untuk jantan dan 495 kg untuk betina.

Budidaya

Budidaya Kerbau pampangan dilakukan dengan sistem kalang, dimana kerbau mencari makan sendiri di alam secara berkelompok pada pagi hari kemudian kembali lagi ke kadang pada sore hari. Dalam mencari hijaun, kelompok kerbau teresebut memiliki kemampuan berenang yang cukup jauh bahkan menyelam untuk mendapatkan tumbuhan hijau di dasar rawa kawasan gambut yang terendam air. Peternak tidak menggembalakan kerbau mereka melainkan kawanan kerbau dipimpin oleh satu pejantan ke tempat padang pengembalaan.

Kandungan Gizi

Komposisi gizi pangan dihitung per 100 g, dengan Berat Dapat Dimakan (BDD) 100 %[3].

Air (Water) : 73.8 g
Energi (Energy) : 160 Kal
Protein (Protein) : 6.3 g
Lemak (Fat) : 12.0 g
Karbohidrat (CHO) : 7.1 g
Abu (ASH) : 0.8 g
Kalsium (Ca) : 216 mg
Fosfor (P) : 101 mg
Besi (Fe) : 0.2 mg
Natrium (Na) : 82 mg
Seng (Zn) : 0.3 mg
Retinol (Vit. A) : 24 mcg
Thiamin (Vit. B1) : 0.04 mg
Riboflavin (Vit. B2) : 0.07 mg
Vitamin C (Vit. C) : 1 mg

Referensi