Pakis Sayur: Perbedaan antara revisi
(←Membuat halaman berisi 'al=Pakis Sayur atau Paku Sayur|jmpl|209x209px|Pakis Sayur atau Paku Sayur<ref name=":0">https://kanalpengetahuan.farmasi.ugm.ac.id/</ref> Pakis sayur yang juga dikenal sebagai paku sayur merupakan jenis paku-pakuan (Pteridophyta) yang oleh masyarakat Indonesia dimanfaatkan sebagai salah satu bahan makanan. Masyarakat Indonesia, salah satunya di provinsi sumatera selatan banyak memanfaatkan tumbuhan ini baik dari bahan se...') |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(Satu revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan) | |||
Baris 3: | Baris 3: | ||
== Karakteristik == | == Karakteristik == | ||
Tumbuhan yang memiliki nama latin ''Diplazium esculentum'' ini merupakan tumbuhan asli di daerah tropis dan subtropis benua Asia, yang kemudian tersebar di kawasan Afrika dan Amerika Utara. | Tumbuhan yang memiliki nama latin ''Diplazium esculentum'' ini merupakan tumbuhan asli di daerah tropis dan subtropis benua Asia, yang kemudian tersebar di kawasan Afrika dan Amerika Utara. Kita dapat menemukan pakis sayur ini di tepian sungai, daerah berawa, atau di daerah tebing atau bebukitan dengan kisaran ketinggian hingga 2.300 mdpl<ref name=":0" />. | ||
== Kandungan Gizi == | == Kandungan Gizi == | ||
Baris 75: | Baris 75: | ||
== Pemanfaatan == | == Pemanfaatan == | ||
Pemanfaatan secara tradisional untuk kesehatan dari pakis sayur ini dilaporkan dilakukan di banyak negara Asia dan Afrika, antara lain Indonesia, India, Bangladesh, Thailand, Filipina, Malaysia, Vietnam, Jepang, Nepal dan Nigeria. Pakis sayur dimanfaatkan dalam pengobatan tradisional berbagai penyakit seperti penyakit gula darah, asma, diare, rematik, cacar, disentri, sakit kepala, demam, luka, nyeri, campak, darah tinggi, sembelit, oligospermia, patah tulang, pembengkakan kelenjar, dan penyakit terkait kulit. Selain itu tumbuhan ini dikonsumsi dalam bentuk segar maupun dibuat sup untuk menjaga kesehatan tubuh<ref>Useful Tropical Plants, 2020. Useful tropical plants database. In: Useful tropical plants database : K Fern. <nowiki>http://tropical.theferns.info/</nowiki>. | Pemanfaatan secara tradisional untuk kesehatan dari pakis sayur ini dilaporkan dilakukan di banyak negara Asia dan Afrika, antara lain Indonesia, India, Bangladesh, Thailand, Filipina, Malaysia, Vietnam, Jepang, Nepal dan Nigeria. Pakis sayur dimanfaatkan dalam pengobatan tradisional berbagai penyakit seperti penyakit gula darah, asma, diare, rematik, cacar, disentri, sakit kepala, demam, luka, nyeri, campak, darah tinggi, sembelit, oligospermia, patah tulang, pembengkakan kelenjar, dan penyakit terkait kulit. Selain itu tumbuhan ini dikonsumsi dalam bentuk segar maupun dibuat sup untuk menjaga kesehatan tubuh<ref>Useful Tropical Plants, 2020. Useful tropical plants database. In: Useful tropical plants database : K Fern. <nowiki>http://tropical.theferns.info/</nowiki>. </ref>. Bagian tumbuhan yang digunakan pada pengobatan maupun pemeliharaan kesehatan yaitu bagian daun, bagian aerial, daun muda (kuncup), rhizoma maupun keseluruhan tumbuhan. Hampir tidak ada bagian yang tidak termanfaatkan dari tumbuhan ini. | ||
== Referensi == | == Referensi == | ||
<references /> | |||
[[Kategori:Nusa Tenggara Timur]] | |||
[[Kategori:Bahan Pangan]] | |||
[[Kategori:Matang]] |
Revisi terkini sejak 15 Mei 2025 23.08

Pakis sayur yang juga dikenal sebagai paku sayur merupakan jenis paku-pakuan (Pteridophyta) yang oleh masyarakat Indonesia dimanfaatkan sebagai salah satu bahan makanan. Masyarakat Indonesia, salah satunya di provinsi sumatera selatan banyak memanfaatkan tumbuhan ini baik dari bahan segarnya sebagai lalapan, maupun dalam bentuk masakan (dimasak) seperti gulai pakis, cah pakis, dan sayur pakis lainnya. Tak sedikit yang memanfaatkan tumbuhan ini sebagai tanaman hias di rumah maupun di acara pernikahan[1].
Karakteristik
Tumbuhan yang memiliki nama latin Diplazium esculentum ini merupakan tumbuhan asli di daerah tropis dan subtropis benua Asia, yang kemudian tersebar di kawasan Afrika dan Amerika Utara. Kita dapat menemukan pakis sayur ini di tepian sungai, daerah berawa, atau di daerah tebing atau bebukitan dengan kisaran ketinggian hingga 2.300 mdpl[1].
Kandungan Gizi
Komposisi gizi pangan dihitung per 100 g, dengan Berat Dapat Dimakan (BDD) 70 %[2].
Air (Water) | : 86.8 g |
Energi (Energy) | : 39 Kal |
Protein (Protein) | : 4.5 g |
Lemak (Fat) | : 0.4 g |
Karbohidrat (CHO) | : 6.9 g |
Serat (Fibre) | : 2.0 g |
Abu (ASH) | : 1.4 g |
Kalsium (Ca) | : 136 mg |
Fosfor (P) | : 159 mg |
Besi (Fe) | : 2.3 mg |
Natrium (Na) | : 20 mg |
Kalium (K) | : 201.9 mg |
Tembaga (Cu) | : 0.20 mg |
Seng (Zn) | : 0.3 mg |
Retinol (Vit. A) | : 0 mcg |
Beta-Karoten (Carotenes) | : 1,625 mcg |
Karoten Total (Re) | : 3,292 mcg |
Thiamin (Vit. B1) | : 0.02 mg |
Riboflavin (Vit. B2) | : 0.10 mg |
Niasin (Niacin) | : 0.5 mg |
Vitamin C (Vit. C) | : 3 mg |
Pemanfaatan
Pemanfaatan secara tradisional untuk kesehatan dari pakis sayur ini dilaporkan dilakukan di banyak negara Asia dan Afrika, antara lain Indonesia, India, Bangladesh, Thailand, Filipina, Malaysia, Vietnam, Jepang, Nepal dan Nigeria. Pakis sayur dimanfaatkan dalam pengobatan tradisional berbagai penyakit seperti penyakit gula darah, asma, diare, rematik, cacar, disentri, sakit kepala, demam, luka, nyeri, campak, darah tinggi, sembelit, oligospermia, patah tulang, pembengkakan kelenjar, dan penyakit terkait kulit. Selain itu tumbuhan ini dikonsumsi dalam bentuk segar maupun dibuat sup untuk menjaga kesehatan tubuh[3]. Bagian tumbuhan yang digunakan pada pengobatan maupun pemeliharaan kesehatan yaitu bagian daun, bagian aerial, daun muda (kuncup), rhizoma maupun keseluruhan tumbuhan. Hampir tidak ada bagian yang tidak termanfaatkan dari tumbuhan ini.
Referensi
- ↑ 1,0 1,1 1,2 https://kanalpengetahuan.farmasi.ugm.ac.id/
- ↑ https://www.panganku.org/id-ID/view
- ↑ Useful Tropical Plants, 2020. Useful tropical plants database. In: Useful tropical plants database : K Fern. http://tropical.theferns.info/.