Jagung Bose

Dari WikiPangan
Revisi sejak 21 Maret 2024 16.11 oleh Pijar.anugerah (bicara | kontrib) (Memperbaiki struktur kalimat dan salah ketik, menambah rujukan)
Jagung Bose
Jagung bose yang sudah matang dan siap dihidangkan

Jagung Bose adalah olahan pangan lokal dari Provinsi Nusa Tenggara Timur yang biasanya dihidangkan sebagai makanan pokok sehari-hari sebagai pengganti nasi. Jagung Bose memiliki tekstur yang lebih lembut daripada Jagung Katemak. Bahan utama Jagung Bose adalah jagung kuning pipil.

Cara pengolahan

Jagung Bose dibuat dengan menitik (menumbuk) jagung kering kemudian merebusnya bersama kacang-kacangan selama kurang-lebih empat jam [1]. Kacang-kacangan yang digunakan dalam Jagung Bose antara lain kacang turis, arbila biji besar, dan arbila biji loreng [2]

Langkah-langkah pembuatan Jagung Bose adalah sebagai berikut:

  1. Jagung kuning pipil ditumbuk menggunakan lesung sampai kulit arinya keluar kemudian dibersihkan
  2. Setelah dibersihkan, jagung direndam air beberapa jam untuk memudahkan proses pematangan jagung
  3. Jagung direbus sampai empuk, ditambahkan kacang-kacangan seperti kacang tanah atau kacang merah; bisa juga ditambahkan daging sapi
  4. Jika air rebusan jagung sudah menyusut, ditambahkan santan kelapa dan dimasak sampai matang
  5. Jagung Bose yang sudah matang dapat ditambahkan gula atau garam sesuai selera untuk penambah rasa

Jagung bose memiliki kandungan gizi berupa karbohidrat dan protein. Dinas Ketahanan Pangan NTT (2016), melaporkan kandungan gizi jagung bose terdapat karbohidrat (29,27 gr), protein (5,79 gr), dan lemak (4,97 gr) per 100 g. Jagung bose biasanya dihidangkan dengan sayur rumpu-rempe, serta lawar sambel mentah.[3]

Rujukan

  1. Rosyid, N. 2014. Pandangan Petani Alor Mengenai Bose dan Ketema dalam Konteks Strategi Ekologi dan Kultural. Jurnal  JANTRA  Balai Pelestarian Nilai Budaya Yogyakarta. Vol. 9(1): 1–27
  2. Puspita, et al. 2017. Analisis Proksimat Berbagai Jenis Kacang-kacangan yang Tumbuh di Pulau Timor-NTT. Researchgate
  3. Badan Ketahanan Pangan. 2017. Laporan Tahunan Badan Ketahanan Pangan Tahun 2016. Kementerian Pertanian