Puluq Mandoti
Bahan Utama
Sokko Pulu Mandoti merupakan olahan yang terbuat dari beras ketan merah lokal, yaitu pulu mandoti. Beras ketan (pulu) mandoti memiliki dua keunikan. Pertama, memiliki aroma khas yang wangi. Saking wanginya, aromanya bisa mencapai rumah tetangga. Oleh karena itu, orang juga biasa menyebutnya “pulu berdosa” karena dapat membuat lapar tetangga-tetangga yang mencium aromanya. Keunikan lainnya, Pulu Mandoti konon hanya dapat tumbuh di dua desa, yaitu Desa Salukanan dan Desa Kendenan, Kecamatan Baraka sehingga disebut sebagai padi ketan khas daerah Duri. Bahkan jika padi lokal ini ditanam di tempat lain, bisa tumbuh dan berbuah tetapi aromanya tidak akan seharum di daerah asalnya.
Resep
Bahan Baku
- 1 liter pulu mandoti
- Santan kelapa (1 kelapa tua)
- Garam secukupnya
Cara Pembuatan:
- Pulu mandoti dibersihkan lalu direndam kurang lebih selama 12 jam;
- Kukus selama 20-30 menit hingga pulen;
- Angkat lalu Campurkan dengan santan kelapa dan garam
- Aduk hingga merata;
- Pulo mandoti yang telah dicampurkan dengan santan kemudian dikukus kembali hingga matang.
Fungsi
Sokko pulu mandoti biasa dijadikan makanan oleh masyarakat Massenrempulu. Sokko Pulu Mandoti memiliki tekstur yang pulen dan cita rasa yang gurih. Untuk menambah kenikmatannya, biasanya Sokko Pulu Mandoti disajikan dengan lauk, berupa ikan asin atau telur rebus.
Sebagai sumber gizi, sokko pulu mandoti dijadikan sebagai sumber karbohidrat.
Masyarakat Salukanan biasanya menggunakan Sokko Pulu Mandoti pada berbagai acara seperti pernikahan atau pada acara kematian. Namun, khusus untuk acara aqiqah, tidak boleh menggunakan Sokko Pulu Mandoti. Masyarakat Duri juga biasanya meghadirkan sokko pulu mandoti dalam berbagai ritual adat, seperti mangpakande sangsuran
Rujukan
Katakerja.(2022). Ensiklopedia Pangan Olahan Sulselbar. Makassar: Kementrian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Republik Indonesia.