Donahu Hawu

Dari WikiPangan

Donahu Hawu [Bahasa Sabu] atau Gula Sabu adalah olahan pangan lokal yang berasal dari masyarakat suku pulau Sabu Raijua. Secara umum , Donahu Hawu sangat terkenal dengan nama Gula Air oleh masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT). Donahu Hawu adalah minuman khas masyarakat Sabu dan dapat digunakan sebagai bahan olahan makanan seperti Wolappa, Woperaggu dan lain-lain.

Bahan utama olahan Donahu Hawu adalah Nira yang berasal dari Pohon Lontar. Nira juga terkenal dengan 'Tuak Manis' di wilayah NTT.

Donahu Hawu memiliki tekstur yang kental dan rasa yang manis. Menurut cerita dari masyarakat sabu, pada jaman dulu atau sebelum mengenal pola makan dan makanan-makanan seperti nasi, jagung, roti dan sebagainya, masyarakat sabu hanya mengandalkan Donahu Hawu untuk bertahan hidup. Pola makan jaman dulu tidak berpatokan pada pola makan tiga kali sehari, tetapi kadang-kadang atau hahkan tiga hari sekali, selebihnya , baik lapar maupun haus selalu mengandalkan Gula Air (Aii Donahu). Oleh karena itu, masyarakat sabu percaya, terutama para orang tua bahwa Donahu Hawu juga dapat dijadikan sebagai obat untuk penyakit lambung. Karena jaman dulu sangat jarang bahkan tidak pernah ada yang mengalami penyakit lambung. Rekomendasi untuk mengatasi penyakit lambung adalah Minum Air Gula (Aii Donahu Hawu) setiap pagi setelah bangun tidur atau dapat juga dcampur dengan tepung kanji lalu direbus hingga kental.


Cara pengolahan Donahu Hawu

  1. Siapkan Nira atau Tuak manis secukupnya. Ingat, harus yang manis atau yang belum mengandung alkohol!
  2. Masak hingga mendidih, biasanya menggunakan nyala api yang besar atau suhu tinggi
  3. Apabila meluap, dapat kendalikan menggunakan tangkai daun kedondong hutan. Siapkan secukupnya untuk pengendalian setiap kali meluap
  4. Apabila sudah berwarna kekuningan, kurangi nyala api dan tunggu hingga didihan kental, tidak meluap dan warna kuning kemerahan (semakin merah artinya semakin kental, sesuaikan dengan selera)
  5. Angkat, biarkan dingin sesuai suhu ruangan, Donahu Hawu telah hadi dan siap digunakan.


Referensi:

  1. https://ensiklopedikuliner.pmb.brin.go.id/ensiklopedi/detail/4092