Senole
Senole merupakan cemilan tradisional dari Flores Timur. Dahulu masyarakat menyantap senole dengan kopi untuk sarapan dan juga dimakan pada sore hari. Menurut masyarakat, rasa Senole akan berbeda jika menggunakan Tepung Tapioka yang dijual di toko atau kios, sehingga masyarakat lebih memilih untuk mengolah sendiri ubi kayu menjadi Tepung Tapioka. Tepung Tapioka biasanya dibuat pada musim hujan atau musim tanam, untuk nantinya disimpan dan dibuat ragam olahan seperti Senole. Umumnya Senole ini seperti kue sehingga tidak tahan lama.
Cara Mengolah :
1. Parut ubi kayu atau singkong. Ubi kayu yang telah diparut kemudian dibungkus dengan kain tipis untuk diperas dan diambil sarinya.
2. Siapkan wadah dengan air bersih. Peras parutan ubi kayu yang dibungkus dengan kain tadi di dalam air.
3. Diamkan semalaman agar sari-sari ubi kayu mengendap.
4. Setelah didiamkan semalaman, buang air dari wadah tersebut dan sisakan endapannya saja.
5. Jemur endapan ubi kayu tersebut hingga kering dan tepung siap digunakan.
6. Siapkan nyiru. Lalu campur tepung tadi dengan kelapa (yang sudah dikukus) dan gula.
7. Percik air secukupnya untuk membasahi tepung adonan tersebut.
8. Remas-remas adonan agar jangan menggumpal.
9. Ambil segenggam adonan yang tidak menggumpal lalu ratakan di atas kuali (bakar dengan api kecil).
10. Setelah coklat, lipat senole menjadi 2 bagian dan senole siap disantap.