Pengguna:Heigar.pentari
Juada Basah/Bolu Kojo
Juada Basah, juga dikenal dengan nama Bolu Kojo atau Bolu Kemojo adalah salah satu kue tradisional yang sangat populer dan menjadi ikon kuliner khas Palembang, Sumatera Selatan. Nama "Juada Basah" secara harfiah berarti "kue basah" mengacu pada teksturnya yang lembut dan lembap, berbeda dengan bolu yang ada pada umumnya yakni lebih cenderung ringan dan berongga. Kue ini tidak hanya lezat, tetapi juga kaya akan makna budaya, seringkali disajikan dalam berbagai acara penting sebagai simbol kemakmuran dan kekayaan.
Sejarah dan Simbolisme
Juada Basah memiliki sejarang yang panjang dalam tradisi kuliner Palembang. Kue ini telah secara turun-temurun dan menjadi bagian tak terpisahkan dari hidangan khas lebaran, acara syukuran, atau perayaan lainnya. Warna kuning kehijauan yang khas dari kue ini, yang berasal dari perpaduan daun pandan dan daun suji, dipercaya melambangkan kemakmuran dan kekayaan. Kehadiran Juada Basah dalam suatu acara seringkali diartikan sebagai harapan akan kelimpahan rezeki dan kesejahteraan.
Bahan Utama dan Ciri Khas
Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan Juada Basa sangatlah sederhana yakni meliputi:[1]
- Telur
- Gula pasir
- Santan kental
- Tepung terigu
- Daun Pandan dan daun suji (untuk memberi warna serta aroma khas dan alami)
- Margarin atau butter (cair)
- Sedikit garam dan vanili bubuk
Ciri khas Juada Basah yakni terletak pada teksturnya yang padat namun sangat lembut dan sedikit basah, serta aroma pandan yang kuat menggoda. Rasa manisnya pas, tidak terlalu berlebihan, dan gurihnya santan memberikan kekayaan cita rasa pada kue ini.
Proses Pembuatan
Meskipun terlihat sederhana, pembuatan Juada Basah ini membutuhkan ketelitian untuk mendapatkan tekstur dan aroma yang sempurna. Ada dua metode umum yang digunakan dalam proses pembuatannya:
Metode Panggang (Bolu Kojo)
- Persiapan Santan Pandan: Santan kental dimasak bersama daun pandan dan daun suji (atau jus pandan suji) hingga mendidih, lalu dinginkan. proses ini penting untuk mengeluarkan aroma dan warna alami.
- Pencampuran Adonan: Telur dan gula dikocok atau dimixer hingga mengembang dan berwarna pucat.
- Penggabungan Bahan: Tepung terigu diayak dan dimasukan secara bertahap kedalam adonan telur, diikuti dengan santan pandan yang sudah dingin dan margarin cair. Semua bahan diaduk rata hingga tekstur adonan halus dan tidak bergerindil.
- Pemanggangan: Adonan dituangkan ke dalam loyang yang sudah diolesi margarin dan ditaburi tepung, lalu dipanggang dalam oven hingga matang dengan api agar matang merata. Beberapa resep tradisional mungkin menggunakan panggang arang di atas dan bawah untuk mendapatkan kematangan sempurna.
Metode Kukus (Juada Basah Kukus)
Beberapa variasi Juada Basah juga dibuat dengan cara dikukus. Proses pencampuran adonan serupa, namun adonan kemudian dikukus berlapis-lapis dalam loyang yang diolesi minyak hingga matang. Metode kukus juga dapat menghasilkan kue yang lembut dan wangi. Setelah matang dan dingin, Juada Basah dipotong-potong sesuai selera dan siap disajikan. Kue ini sangat cocok dinikmati sebagai camilan atau teman minum teh/kopi.
Varian Rasa
Selain rasa pandan orisinal yang ikonik, Juada Basah juga telah mengalami perkembangan dengan munculnya beberapa varian rasa, seperti:
- Rasa durian (dengan penambahan buah durian atau pasta durian)
- Cokelat
- Gula merah
Varian-varian ini menambah kekayaan Juada Basah dan memberikan pilihan bagi penikmat kue tradisional.
- ↑ RRI.co.id - Juada Basah Nikmat, Lambang Kemakmuran