Sinole
Saat masa beras sulit didapatkan, Masyarakat Luwu menjadikan Sinole sebagai makanan sehari-hari. Sinole merupakan salah satu makanan olahan dari sagu, salah satu makanan pokok pengganti nasi. Sagu sendiri mudah didapatkan di daerah Luwu dan menjadi oleh-oleh ciri khas daerah tersebut. Sinole sudah ada sejak dahulu dan diwariskan turun temurun. Sinole berbahan dasar sagu, dicampur dengan kelapa, dan sedikit garam. Teksturnya sedikit lebih kering, dan rasanya hambar. Sangat cocok dinikmati dengan berbagai lauk-pauk seperti lawa dan parede[1].
Kandungan Gizi
Sinole merupakan kue yang dibuat dari sagu dan kelapa. kandungan gizi sinole didominasi oleh karbodirat dan lemak yang tinggi. kandungan protennya adalah rendah rendah. untuk menyeimbangkan gizi dari pangan lokal Sinole adalah dengan menambhkan protein. protein dari lauk pauk akan mencukup nutrisi dari Sinole. Lauk yang bisa digunakan salah satunya dari ikan teri [2]
Cara pembuatan:
Bahan
- Sagu 500 gram
- Kelapa tidak tua tetapi tidak terlalu muda yang sudah diparut 1 buah -
- Garam 1 sdm
Cara Membuat
- Siapkan sagu dan parutan kelapa, campurkan keduanya ke dalam satu wadah.
- Aduk menggunakan tangan hingga tercampur, tambahkan garam secukupnya untuk penyedap rasanya -
- Siapkan wajan di atas kompor, panaskan dengan api sedang
- Masukkan semua bahan yang telah dicampurkan tadi untuk disangrai
- Aduk semua bahan menggunakan spatula
- Jika sudah berubah warna dan aromanya wangi, sinole sudah matang.
- Sinole siap dihidangkan.
Rujukan
- ↑ Katakerja. (2022). Ensiklopedia Pangan Olahan SulSelBar. Makassar: Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Republik Indonesia.
- ↑ https://download.garuda.kemdikbud.go.id/article.php?article=1425102&val=4108&title=ANALISIS%20KANDUNGAN%20GIZI%20SINOLE%20TERI%20YANG%20DI%20TAMBAHKAN%20DENGAN%20IKAN%20TERI%20NASI%20DAN%20DAYA%20TERIMANYA