Putu
Putu adalah salah satu olahan makanan khas Bugis.
Bahan bakunya sama dengan kue putu pada umumnya dengan bahan utama tepung beras ketan. Di Sulawesi Selatan, beras ketan banyak diolah menjadi tepung dan dibuat sebagai bahan pembuatan kue-kue tradisional. Tepung beras ketan biasanya dibuat secara manual dengan membersihkan dan merendamnya terlebih dahulu lalu ditumbuk hingga halus dan disaring. Tetapi seiring perkembangan pembuatan tepung beras biasanya langsung menggunakan mesin. Selain itu, putu juga dibuat dengan beberapa tambahan bahan lainnya seperti parutan kelapa, dan gula merah halus. Bahan tambahan seperti gula pasir juga biasa ditambahkan, tapi ini tergantung selera masing-masing.
Ada beberapa jenis putu, tergantung media pembuatannya.
Putu cangkir
Putu Cangkir berbentuk seperti cangkir sebagai yang digunakan untuk mencetak kue Putu. Biasanya jajanan pasar ini mudah di temukan dipinggir jalan utamanya daerah timur kota makassar atau di pasar-pasasr tradisional. Ada dua jenis putu cangkir yaitu putu berwarna putih berbahan dasar beras ketan putih dan putu berwarna hitam berbahan dasar beras hitam. Isi dari putu terdiri dari kelapa muda yang telah diparut dan ditambahkan gula pasir. Kisaran harga putu 1 biji Rp.2000 - Rp.2500.
Putu Pesse'
Putu Pesse' berbentuk bulat lonjong, Penamaan ini berasal dari cara pembuatannya yaitu bahan di masukkan dalam cetakan kemudian di tekan dengan penggunakan tangan atau dalam bahasa bugis di sebut 'pesse'. Jenis putu ini biasanya dimakan dengan sambel yang menggunakan sambel dari ampas minyak kelapa dan cabe dan tentunya ini menambah cita rasa yang khas. Kisaran harga putu pesse 1 biji Rp. 1000 - Rp. 3.000.
Putu Menangis
Putu menangis bentuknya mirip dengan putu pesse' tetapi warna dan rasa sangat berbeda jauh. Putu menangis terbuat dari tepung beras dan berisi gula merah serta di taburi kelapa muda. Dikatakan putu menangis karena pada saat pembuatannya yang menggunakan uap menimbulkan suara seperti seruling atau menangis. Harga perposi berkisar Rp. 10.000.