Arbila Hutan
Dari WikiPangan
Deskripsi
Arbila hutan merupakan golongan legum dengan nama latin Phaseolus lunatus L. Menurut masyarakat Kabupaten Soe, NTT, kacang arbila tumbuh liar di hutan. Kacang ini berpotensi untuk menjadi makanan pokok saat terjadi kelangkaan makanan. Kacang arbila biasa dikonsumsi dengan sambal lengkuas (Unus) dan sambal lu'at jantung pisang. Apabila arbila hutan tidak diolah dengan baik, maka akan menimbulkan efek pusing bagi yang mengkonsumsinya.
Cara Pengolahan
Untuk dapat dikonsumsi, arbila direbus sebanyak 12-15 kali untuk menghilangkan racun. Arbila yang sudah siap dikonsumsi disebut kaotpese.
Kandungan
Kacang Arbila hitam memiliki kadar protein sebesar 16.89% dan karbohidrat sebesar 65.02%[1]