Coto

Dari WikiPangan

Salah satu kuliner tradisional yang paling terkenal adalah coto makassar. Coto Makassar merupakan salah satu makanan khas yang sangat populer dikalangan masyarakat sulawesi selatan bahkan diseluruh nusantara jadi tidak heran jika banyak masyarakat yang merintis usaha coto makassar.

Sejarah

Versi cerita yang umum diyakini sebagai awal mula pembuatan coto dimulai dengan seorang juru masak Kerajaan Bantaeng bernama Toak. Toak memanfaatkan jeroan kerbau yang saat itu tidak dilirik sebagai bahan hidangan kerajaan. Jeroan seperti hati, usus dan organ kerbau lainnya, diramu bersama bumbu rempah lokal dan sambal tauco yang didapatkan dari kontak bersama pedangang Tiongkok di zaman itu.

Sajian yang saat ini kita kenal sebagai coto mangkasara' atau coto Makassar kemudian dibagikan oleh Toak kepada warga miskin disekitar istana, kepala prajurit kerajaan, dan kepada pedangang asing yang kebetulan berada di sana.

Lambat laun coto yang awalnya hanya berisi jeroan untuk dibagiakn ke rakyat biasa, disajikan pula bersama daging kerbau untuk disantap oleh raja. Raja menyukai dan menjadikannya sebagai sajian istimewa kerajaan.

Coto memiliki cita rasa guring yang berasal dari rebusan daging, jeroan, dan rempah-rempah. Coto biasa dinikmati dengan ketupat yang dibungkus dengan daun kelapa dan buras.

Hingga saat ini, sajian coto cukup beragam. Ada yang menggunakan santan yang digabung air beras, ada pula yang menggunakan susu dan air beras, ada pula yang menggunakan cabai merah untuk memberikan aksen warna pada kuahnya.

Bahan-Bahan

1 Kg daging sapi cuci bersih

½ kg jeroan sapi cuci bersih

Air cucian beras (ke 2 dst) 2800 ml

10 lbr daun salam

10 lbr daun jeruk

400 gr kacang tanah

Bumbu yang dihaluskan

20 siung bawang putih

34 siung bawang merah

14 kemiri sangria

2 ruas jari jahe

2 ruas laos yang agak muda

1 sdm jintan sangria

4 biji pala sangria

4 sdm ketumbar butiran sangria

8 batang sereh (ambil bagian putihnya)

1 sdt lada bubuk

Garam secukupnya

Kaldu sapi secukupnya

Bahan buat rebusan daging

8 batang sereh bagian hijaunya sisa yang dihaluskan, geprek

5 cm kayu manis

2 ruas jari laos geprek

Air secukupunya

Cara Membuat

1.    Blender kacang tanah yang sudah di sangria sampai halus. Sisihkan

2.    Iris kecil2 bahan bumbu halus (kecuali ketumbar, pala, dan jintan) tambahkan air sedikit blender sampai halus

3.    Ketumbar, pala, jintan, blender kering.

4.    Tumis bumbu halus, biarkan air menyusut tambahkan minyak goreng. Masukkan daun jeruk dan daun salam, jintan, ketumbar, pala yang sudah halus. Tumis sampai matang dan harum. Sisihkan.

5.    Siapkan 2 buah panic yang berisi air. 1 buat merebus jeroan, 1 buat merebus daging.

6.    Panci yang berisi daging, masukkan sereh geprek, laos geprek dan kayu manis. Masak sampai daging dan jeroan empuk.

7.    Angkat jeroan dan daging, tiriskan.

8.    Air rebus yang berisi daging (1000-1500) campurkan bersama air beras.

9.    Masukkan bumbu yang telah ditumis dan kacang yang sudah dihaluskan ke dalam kuah coto. Masak sampai mendidih.

10.  Iris daging dan jeroan sesuai selera. Siram denga kuah coto, taburi dengan daun bawang, seledri, dan bawang goreng.

11.  Hidangkan coto selagi hangat.

Kandungan Gizi

Pasti banyak yang menginginkan mengkonsumsi coto dan ingin terus menerus memakannya, namun terdapat kekhawatiran terhadap kalori coto tersebut. Menurut Fatsecret Indonesia, ukuran coto 1 porsi/100g mengandung 289 kalori, total lemak 15,25g, karbohidrat 12,92g, protein 25,4g

Rujukan