Burasa
Buras atau burasa merupakan makanan tradisional khas masyarakat Bugis dan Makassar, Sulawesi Selatan. Burasa berbahan dasar beras yang kemudian dibungkus menggunakan daun pisang. Bentuk burasa hampir mirip seperti ketupat, namun burasa lebih terlihat pipih dan pendek. Burasa dimasak dengan santan dengan jumlah yang banyak, sehingga burasa terasa lebih gurih dan lembek. Burasa lazim ditemukan di banyak daerah di Sulawesi Selatan, burasa juga biasanya disajikan dalam acara-acara besar di Sulawesi Selatan. Burasa sangat cocok sebagai pendamping makanan berkuah ataupun makanan kering.
SEJARAH DAN FILOSOFI
Bagi masyarakat Bugis dan Makassar, membuat burasa sudah menjadi tradisi dan kebiasaan saat ada keluarga atau kerabat yang ingin merantau atau bepergian jauh. Burasa juga biasa dikenal sebagai "Bokong na Passompe" yang berarti bekal dalam perjalanan jauh. Diperkirakan burasa telah ada sejak abad ke-8, dimana pada zaman itu lelaki Bugis Makassar suka merantau ke luar daerah yang biasanya bertujuan untuk mengumpulkan uang panai'. Lelaki Bugis biasanya membawa perbekalan yang mudah basi, hal inilah yang membuat mereka kehabisan tenaga sebelum sampai tujuan. Dengan demikian, untuk menyelesaikan permasalahan tersebut para wanita Bugis Makassar membuat makanan yang tahan lama dengan memanfaatkan dan memasak beras ketan yang dibungkus daun pisang, lalu kemudian direbus. Dan akhirnya terciptalah makanan BURASA, makanan yang berbentuk seperti lontong/ketupat namun pipih dan lembek. Makna filosofi dari burasa yaitu penyatuan dan solidaritas supaya bisa membentuk nilai sipakatau (saling menghargai), sipakalebbi' (saling memuliakan) dan sipakainge' (saling mengingatkan) dalam keluarga dan lingkungan sosial.
BAHAN DAN CARA MENGOLAH
Bahan-Bahan:
1 kg beras pulen
900 g santan dari 1 butir kelapa parut
3 lembar daun salam
2 lembar daun pandan, potong-potong
1 sdt garam
daun pisang
tali rafias/benang katun
Cara Memasak:
Cuci beras hingga bersih lalu tiriskan hingga kering. Masak santan, daun salam, daun pandan dan garam. Masukkan beras dan masak hingga habis terserap oleh santan. Angkat dan biarkan hingga dingin. Ambil selembar daun pisang, alasi dengan sepotong kecil daun. Taruh adonan nasi di tengahnya lalu gulung dan lipat kedua sisinya. Jangan terlalu padat membungkus adonan nasi. Satukan tiap 2 bungkus nasi, dengan bagian lipatan saling bertemu. Ikat keduanya dengan tali rafia/benang katung hingga menyatu. Rebus buras dalam air mendidih selama 30 menit atau lebih hingga matang. Angkat dan tiriskan lalu dinginkan. Burasa/buras dapat disantap dengan makanan kuah/kering.