Rumpu Rampe: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Dikembalikan VisualEditor |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Dikembalikan VisualEditor |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
Rumpu rampe terbuat dari bunga pepaya, daun kelor atau merungga, buah pepaya muda, daun pepaya, daun singkong, serta jantung pisang. Seiring berjalannya waktu, makanan khas NTT ini juga sering kali disajikan dengan tambahan kangkung, udang, dan ikan teri. Rumpu Rampe adalah istilah yang menggambarkan keberagaman dan kelimpahan. Biasanya, hidangan ini disantap bersama dengan Jagung Bose, makanan tradisional lain dari Nusa Tenggara Timur. Makanan tradisional ini mencerminkan kekayaan kuliner dan keanekaragaman hayati di wilayah Nusa Tenggara Timur dengan menggunakan bahan-bahan lokal dan cita rasa khas. Awalnya, rumpu rampe disajikan dalam acara adat dan upacara tradisional. Hidangan ini memiliki makna simbolis dalam budaya dan kehidupan keagamaan masyarakat NTT. | |||
== Cara Mengolah == | |||
[[Berkas:14269034-183058168770463-1686893089-n-381e635754e046f635689515e36878b2.jpg|alt=Gambar Sayuran Rumpu Rampe|jmpl|200x200px|Gambar Sayuran Rumpu Rampe]]Cara untuk membuat rumpu rampe yaitu: | |||
# Bahan-bahan utama seperti daun pepaya, bunga pepaya, dan singkong direbus terlebih dahulu jangan sampai terlalu layu kemudian ditiriskan. | |||
# Rebusan ini kemudian dipotong kecil-kecil supaya lebih mudah ketika memakannya. | |||
# Bagian dalam jantung pisang dipotong kecil-kecil dan dicampur garam lalu dikukus, bahan-bahan tersebut kemudian ditumis dengan bumbu hingga meresap. | |||
# Rumpu rampe ditumis hingga aroma wangi keluar. | |||
Rumpu Rampe memiliki cita rasa gurih dengan campuran rasa pahit. Rumpu Rampe bisa ditumis, bisa juga langsung dicampur parutan kelapa. | |||
== | == Kandungan Gizi <ref>https://parboaboa.com/rumpu-rampe</ref> == | ||
Rumpu rampe merupakan sayuran khas NTT yang tak hanya enak tetapi juga mengandung banyak gizi. Adapun beberapa kandungan gizi yang terdapat dalam per porsi sayur rumpu rampe, sebagai berikut: | Rumpu rampe merupakan sayuran khas NTT yang tak hanya enak tetapi juga mengandung banyak gizi. Adapun beberapa kandungan gizi yang terdapat dalam per porsi sayur rumpu rampe, sebagai berikut: | ||
Revisi per 21 Maret 2024 22.14
Rumpu rampe terbuat dari bunga pepaya, daun kelor atau merungga, buah pepaya muda, daun pepaya, daun singkong, serta jantung pisang. Seiring berjalannya waktu, makanan khas NTT ini juga sering kali disajikan dengan tambahan kangkung, udang, dan ikan teri. Rumpu Rampe adalah istilah yang menggambarkan keberagaman dan kelimpahan. Biasanya, hidangan ini disantap bersama dengan Jagung Bose, makanan tradisional lain dari Nusa Tenggara Timur. Makanan tradisional ini mencerminkan kekayaan kuliner dan keanekaragaman hayati di wilayah Nusa Tenggara Timur dengan menggunakan bahan-bahan lokal dan cita rasa khas. Awalnya, rumpu rampe disajikan dalam acara adat dan upacara tradisional. Hidangan ini memiliki makna simbolis dalam budaya dan kehidupan keagamaan masyarakat NTT.
Cara Mengolah
Cara untuk membuat rumpu rampe yaitu:
- Bahan-bahan utama seperti daun pepaya, bunga pepaya, dan singkong direbus terlebih dahulu jangan sampai terlalu layu kemudian ditiriskan.
- Rebusan ini kemudian dipotong kecil-kecil supaya lebih mudah ketika memakannya.
- Bagian dalam jantung pisang dipotong kecil-kecil dan dicampur garam lalu dikukus, bahan-bahan tersebut kemudian ditumis dengan bumbu hingga meresap.
- Rumpu rampe ditumis hingga aroma wangi keluar.
Rumpu Rampe memiliki cita rasa gurih dengan campuran rasa pahit. Rumpu Rampe bisa ditumis, bisa juga langsung dicampur parutan kelapa.
Kandungan Gizi [1]
Rumpu rampe merupakan sayuran khas NTT yang tak hanya enak tetapi juga mengandung banyak gizi. Adapun beberapa kandungan gizi yang terdapat dalam per porsi sayur rumpu rampe, sebagai berikut:
Ø Kalori: 150-200 kalor
Ø Karbohidrat: 30-40 gram
Ø Protein: 5-10 gram
Ø Lemak: 2-5 gram
Ø Serat: 5-8 gram
Ø Vitamin A: 1000-2000 IU
Ø Vitamin C: 20-30 mg
Ø Zat besi: 1-2 mgKesalahan pengutipan: Tag <ref>
tidak sah;
nama tidak sah; misalnya, terlalu banyak