Leppa Jampu': Perbedaan antara revisi

Dari WikiPangan
k (Erika.rahma memindahkan halaman Leppang ke Leppa Jampu': Judul salah eja)
 
(Tidak ada perbedaan)

Revisi terkini sejak 5 Februari 2024 15.21

Leppa Jampu merupakan kue tradisional khas Bugis yang sudah jarang ditemukan. Disebut Leppa Jampu yang dalam Bahasa Bugis artinya jambu dan memiliki bentuk seperti batu jambu putih serta dibaluri adonan yang berbentuk seperti jambu. Leppang memiliki rasa yang cenderung manis.

Gagal membuat miniatur: Berkas dengan dimensi lebih besar dari 12,5 MP
Hidangan Leppa Jampu'

Asal Makanan

Kue khas ini hanya dapat dibuat oleh orang tua di Wajo dan jarang dipelajari anak muda karena proses pembuatannya yang sulit. Biasanya kue ini dapat dijumpai pada acara satu hari sebelum akad pernikahan adat atau orang Wajo biasa menyebutnya Cakkire-kire/Maddawa-dawa, aqiqah, atau acara pindah rumah[1].

Kue ini biasa disajikan pada saat acara lamaran, dimana pihak laki-laki membawa 7 jenis kue yang diletakkan dalam piring termasuk Leppa Jampu yang biasa disebut Erang-erang. Masyarakat Bugis percaya bahwa niat baik yang ingin dilakukan harus disajikan juga dengan kue manis agar mendapatkan hasil yang baik pula.

Kue ini biasa disajikan di piring bosara bersama dengan berbagai jenis kue manis lainnya. Bahan Potasa’ yang digunakan pada kue ini merupakan pengembang kue. Leppa Jampu memiliki rasa manis dari gula merah, gurih dari adonan sepatu selain itu teksturnya yang renyah diluar lembut di dalam ketika digigit. Biasanya adonan Leppa Jampu didiamkan selama satu malam dan digoreng pada esok hari.

Asal Daerah: Wajo

Kategori: Makanan Kudapan

Bahan Utama: Tepung ketan, Potasa’, Gula merah, Gula pasir, Tepung beras, Telur ayam, Terigu, Air kelapa, Air

Resep:

  • Tepung ketan 1 kg
  • Potasa atau baking powder’ ½ sdm
  • Gula merah 1 liter
  • Gula pasir  ¼ kg
  • Tepung beras 250 ml
  • Telur ayam 1 butir
  • Terigu
  • Air kelapa
  • Air

Cara Pembuatan:

  • Campur tepung ketan dengan potasa’ sambil diaduk
  • Masukkan gula pasir ¼  kg dan gula merah ¾  liter yang telah diiris-iris kecil, aduk rata menggunakan tangan agar tak ada gumpalan dalam adonan
  • Tuang air kelapa sedikit demi sedikit sambil diuleni, bila adonan terlalu lengket dan lembek tambahkan tepung beras yang telah diayak
  • Setelah adonan tercampur rata, tutup dan diamkan
  • Untuk membuat adonan sepatu pecahkan 1 butir telur, ma’gontang (kocok) dan tambahkan tepung terigu dan air, aduk rata
  • Panaskan minyak goreng dalam wajan
  • Bentuk adonan seperti jambu lalu dicelupkan setengahnya pada adonan sepatu lalu digoreng hingga mengembang
  • Jika sudah mengembang, angkat dan tiriskan

Rujukan

  1. Katakerja. (2022). Ensiklopedia Pangan Olahan SulSelBar. Makassar: Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Republik Indonesia.