Sinole: Perbedaan antara revisi

Dari WikiPangan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 15: Baris 15:
# Masukkan semua bahan yang telah dicampurkan tadi untuk disangrai  
# Masukkan semua bahan yang telah dicampurkan tadi untuk disangrai  
# Aduk semua bahan menggunakan spatula  
# Aduk semua bahan menggunakan spatula  
# Jika sudah berubah warna dan aromanya wangi, sinole sudah jadi dan matang. - Sinole siap dihidangkan.
# Jika sudah berubah warna dan aromanya wangi, sinole sudah jadi dan matang.  
# Sinole siap dihidangkan.


== Rujukan ==
== Rujukan ==
<references />
<references />

Revisi per 5 Februari 2024 14.58

Saat masa beras sulit didapatkan, Masyarakat Luwu menjadikan Sinole sebagai makanan sehari-hari. Sinole merupakan salah satu makanan olahan dari sagu, salah satu makanan pokok pengganti nasi. Sagu sendiri mudah didapatkan di daerah Luwu dan menjadi oleh-oleh ciri khas daerah tersebut. Sinole sudah ada sejak dahulu dan diwariskan turun temurun. Sinole berbahan dasar sagu, dicampur dengan kelapa, dan sedikit garam. Teksturnya sedikit lebih kering, dan rasanya hambar. Sangat cocok dinikmati dengan berbagai lauk-pauk seperti lawa dan parede[1].

Bahan Baku:

  1. Sagu 500 gram
  2. Kelapa tidak tua tetapi tidak terlalu muda yang sudah diparut 1 buah -
  3. Garam 1 sdm

Cara pembuatan:

  1. Siapkan sagu dan parutan kelapa, campurkan keduanya ke dalam satu wadah.
  2. Aduk menggunakan tangan hingga tercampur, tambahkan garam secukupnya untuk penyedap rasanya -
  3. Siapkan wajan di atas kompor, panaskan dengan api sedang
  4. Masukkan semua bahan yang telah dicampurkan tadi untuk disangrai
  5. Aduk semua bahan menggunakan spatula
  6. Jika sudah berubah warna dan aromanya wangi, sinole sudah jadi dan matang.
  7. Sinole siap dihidangkan.

Rujukan

  1. Katakerja. (2022). Ensiklopedia Pangan Olahan SulSelBar. Makassar: Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Republik Indonesia.