Mangga Indramayu: Perbedaan antara revisi

Dari WikiPangan
Tidak ada ringkasan suntingan
(menambahkan deskripsi, klasifikasi, sejarah, ekologis, varietas lain, kandungan gizi, referensi, dan gambar.)
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:Mangga Indramayu.jpg|jmpl|Foto: Irma R]]
[[Berkas:Mangga Indramayu.jpg|jmpl|Foto: Irma R|pus|491x491px]]
Mangga Indramayu merupakan salah satu komoditas hortikultura unggulan dari Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Masyarakat setempat membudidayakan mangga ini secara turun-temurun sehingga menghasilkan buah dengan ciri daging tebal, rasa manis kuat, dan aroma khas. Kondisi tanah berpasir, iklim kering, dan hembusan angin Pantura menjadikan mangga Indramayu tumbuh optimal dan memiliki kualitas ekspor. Buah ini biasanya berbentuk bulat memanjang dengan kulit hijau kekuningan saat matang, tekstur daging padat, serta serat halus..  
'''Mangga Indramayu''' merupakan salah satu komoditas hortikultura unggulan dari '''Kabupaten Indramayu, Jawa Barat'''. Masyarakat setempat membudidayakan mangga ini secara turun-temurun, dan varietas yang dikenal luas sebagai '''“mangga Indramayu” adalah mangga cengkir''', yaitu jenis yang memiliki daging buah tebal, manis, dan beraroma kuat.  


Mangga merupakan tanaman buah tahunan (parennial plants) berupa pohon berbatang keras yang tergolong ke dalam famili Anarcadiaceae. Mangga diperkirakan berasal dari negara India. Tanaman ini kemudian menyebar ke wilayah Asia Tenggara termasuk Malaysia dan Indonesia. Kata mangga sendiri berasal dari bahasa Tamil, yaitu mangas atau mankay. Dalam botani, mangga disebut Mangifera indica L. yang berarti tanaman mangga berasal dari India.  
Mangga varietas ini dikenal luas sebagai salah satu mangga paling populer di Indonesia karena rasanya yang manis, daging buahnya tebal, dan aromanya khas. '''Ketika masyarakat mencari mangga berkualitas di pasar,''' mangga Indramayu sering '''menjadi pilihan pertama''' karena konsistensi rasa serta tampilannya yang menarik, kulit berwarna kuning cerah dengan tekstur halus. Reputasi ini terbentuk dari tradisi budidaya mangga yang kuat di Indramayu, sehingga daerah ini identik sebagai sentra mangga unggulan yang menghasilkan buah dengan kualitas stabil dari tahun ke tahun.  


Tanaman mangga dapat tumbuh pada iklim yang agak kering dengan curah hujan 750-2.000 mm, dengan 4-7 bulan kering. Berdasarkan tempat budidaya , tanaman mangga dapat dikelompokkan menjadi tanaman mangga pekarangan dan tanaman mangga perkebunan.
== Klasifikasi ==
'''Kingdom :''' Plantae


Kabupaten Indramayu merupakan salah satu daerah sentra ekspor mangga di wilayah Jawa Barat
'''Divisi:''' Magnoliophyta


Tanaman mangga dapat tumbuh sampai pada ketinggian tempat lebih kurang 1.300 m dari permukaan laut. Jika kita ingin mengusahakan tanaman mangga dengan produksi optimal, sebaiknya mangga ditanam pada suatu areal yang memiliki ketinggian maksimal 500 m di atas permukaan laut<ref>Rohmaningtyas D. 2010. Perbanyakan tanaman mangga dengan  okulasi di Kebun Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Tejomantri Wonorejo Polokarto Sukoharjo [s kripsi]. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.</ref>.
'''Kelas:''' Magnoliopsida


Pertumbuhan dan produksi mangga yang optimal membutuhkan  jenis tanah berpasir, lempeng atau agak liat<ref>Triani F. 2018. Dampak variasi iklim terhadap produktivitas mangga (''Mangivera indica'') di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat [skripsi]. Malang: Universitas Brawijaya.</ref>
'''Ordo:''' Sapindales


Pohon mangga tumbuh subur di tanah berpasir dengan drainase baik, sementara angin laut Pantai Utara membantu menjaga kesehatan tanaman dan kualitas buah.
'''Famili:''' Anacardiaceae


== Kandungan Gizi ==
'''Genus:''' ''Mangifera''


== Komposisi gizi mangga indramayu tiap 100 gram, dengan berat dapat dimakan 65%<ref>Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat, Direktorat Gizi Masyarakat. Tabel Komposisi Pangan Indonesia 2017. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2018. https://panganku.org/id-ID/view</ref>. ==
'''Spesies:''' ''Mangifera indica''
 
== Sejarah ==
Mangga merupakan tanaman buah tahunan (perennial plants) berupa pohon berbatang keras dari famili Anacardiaceae. Mangga berasal dari India sebelum menyebar ke wilayah Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Asal-usul penyebaran ini terekam dalam istilah Tamil ''mangas'' atau ''mankay'', yang kemudian melahirkan kata “mangga”. Secara ilmiah, mangga dinamai ''Mangifera indica'' yang menguatkan bahwa tanaman ini berasal dari India<ref name=":0">Rohmaningtyas D. 2010. Perbanyakan tanaman mangga dengan  okulasi di Kebun Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Tejomantri Wonorejo Polokarto Sukoharjo [s kripsi]. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.</ref>.
 
Di Indonesia mangga mulai dibudidayakan secara luas, termasuk di wilayah Indramayu. Budidaya mangga Indramayu berkembang sejak masa kolonial ketika masyarakat menanamnya di pekarangan dan lahan kering Pantura. Kondisi pesisir yang panas serta musim kering panjang membuat mangga menjadi tanaman yang paling adaptif dan produktif. Pada 1980-an, pemerintah daerah menetapkan mangga sebagai komoditas unggulan, sehingga Indramayu berkembang menjadi sentra produksi sekaligus pemasok penting bagi pasar nasional dan ekspor<ref name=":1">Triani F. 2018. Dampak variasi iklim terhadap produktivitas mangga (''Mangivera indica'') di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat [skripsi]. Malang: Universitas Brawijaya.</ref>.
 
== Ekologis ==
Tanaman manggadapat  tumbuh optimal pada lingkungan pesisir dengan curah hujan 750–2.000 mm per tahun dan musim kering 4–7 bulan. Tanah berpasir hingga berlempung menyediakan aerasi dan drainase baik sehingga akar dapat berkembang tanpa risiko pembusukan. Tanaman mangga mampu tumbuh hingga ketinggian ±1.300 m di atas permukaan laut, namun zona produksi terbaik berada pada ketinggian maksimal 500 m<ref name=":0" />.
 
Secara geografis Kabupaten Indramayu berada pada ketinggian 0–100 m di atas permukaan laut, sehingga menyediakan suhu hangat dan intensitas cahaya tinggi yang mendukung pembungaan dan pematangan buah. Hembusan angin laut Pantura membantu menurunkan kelembapan daun sehingga risiko penyakit jamur lebih rendah. Kombinasi faktor ekologis tersebut mendorong terbentuknya kualitas mangga Indramayu yang manis, beraroma kuat, dan konsisten dari tahun ke tahun<ref name=":1" />.
 
== Tiga Varietas Primadona Petani Indramayu ==
Varietas mangga yang banyak dibudidayakan dan populer di Kabupaten Indramayu meliputi:
 
# '''Mangga cengkir''' merupakan varietas yang paling identik dengan Mangga Indramayu karena daging buahnya tebal, manis, dan beraroma kuat.[[Berkas:Mangga Indramayu.jpg|pus|jmpl|Mangga cengkir (foto: Irma R)]]
# '''Mangga arumanis''' dikenal memiliki rasa manis tajam, tekstur lembut, dan tingkat kematangan yang seragam.[[Berkas:Mangga harumanis.png|pus|jmpl|Mangga harumanis (foto: edesa.my)]]
# '''Mangga gedong gincu''' memiliki nilai ekonomi tinggi dengan warna kulit cerah dan aroma khas yang kuat.[[Berkas:Mangga gedong (foto- Irma R).jpg|pus|jmpl|Mangga gedong gincu (foto: Irma R)]]
 
== Kandunan Gizi ==
Komposisi gizi mangga indramayu tiap 100 gram, dengan berat dapat dimakan 65%<ref>Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat, Direktorat Gizi Masyarakat. Tabel Komposisi Pangan Indonesia 2017. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2018. https://panganku.org/id-ID/view</ref>.
{| class="wikitable"
{| class="wikitable"
!'''Komponen Gizi'''
!'''Komponen Gizi'''
Baris 81: Baris 102:
|16 mg
|16 mg
|}
|}
== Referensi ==
<references />
[[Kategori:Bahan Pangan]]
[[Kategori:Jawa Barat]]

Revisi per 20 November 2025 11.55

Foto: Irma R

Mangga Indramayu merupakan salah satu komoditas hortikultura unggulan dari Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Masyarakat setempat membudidayakan mangga ini secara turun-temurun, dan varietas yang dikenal luas sebagai “mangga Indramayu” adalah mangga cengkir, yaitu jenis yang memiliki daging buah tebal, manis, dan beraroma kuat.

Mangga varietas ini dikenal luas sebagai salah satu mangga paling populer di Indonesia karena rasanya yang manis, daging buahnya tebal, dan aromanya khas. Ketika masyarakat mencari mangga berkualitas di pasar, mangga Indramayu sering menjadi pilihan pertama karena konsistensi rasa serta tampilannya yang menarik, kulit berwarna kuning cerah dengan tekstur halus. Reputasi ini terbentuk dari tradisi budidaya mangga yang kuat di Indramayu, sehingga daerah ini identik sebagai sentra mangga unggulan yang menghasilkan buah dengan kualitas stabil dari tahun ke tahun.

Klasifikasi

Kingdom : Plantae

Divisi: Magnoliophyta

Kelas: Magnoliopsida

Ordo: Sapindales

Famili: Anacardiaceae

Genus: Mangifera

Spesies: Mangifera indica

Sejarah

Mangga merupakan tanaman buah tahunan (perennial plants) berupa pohon berbatang keras dari famili Anacardiaceae. Mangga berasal dari India sebelum menyebar ke wilayah Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Asal-usul penyebaran ini terekam dalam istilah Tamil mangas atau mankay, yang kemudian melahirkan kata “mangga”. Secara ilmiah, mangga dinamai Mangifera indica yang menguatkan bahwa tanaman ini berasal dari India[1].

Di Indonesia mangga mulai dibudidayakan secara luas, termasuk di wilayah Indramayu. Budidaya mangga Indramayu berkembang sejak masa kolonial ketika masyarakat menanamnya di pekarangan dan lahan kering Pantura. Kondisi pesisir yang panas serta musim kering panjang membuat mangga menjadi tanaman yang paling adaptif dan produktif. Pada 1980-an, pemerintah daerah menetapkan mangga sebagai komoditas unggulan, sehingga Indramayu berkembang menjadi sentra produksi sekaligus pemasok penting bagi pasar nasional dan ekspor[2].

Ekologis

Tanaman manggadapat tumbuh optimal pada lingkungan pesisir dengan curah hujan 750–2.000 mm per tahun dan musim kering 4–7 bulan. Tanah berpasir hingga berlempung menyediakan aerasi dan drainase baik sehingga akar dapat berkembang tanpa risiko pembusukan. Tanaman mangga mampu tumbuh hingga ketinggian ±1.300 m di atas permukaan laut, namun zona produksi terbaik berada pada ketinggian maksimal 500 m[1].

Secara geografis Kabupaten Indramayu berada pada ketinggian 0–100 m di atas permukaan laut, sehingga menyediakan suhu hangat dan intensitas cahaya tinggi yang mendukung pembungaan dan pematangan buah. Hembusan angin laut Pantura membantu menurunkan kelembapan daun sehingga risiko penyakit jamur lebih rendah. Kombinasi faktor ekologis tersebut mendorong terbentuknya kualitas mangga Indramayu yang manis, beraroma kuat, dan konsisten dari tahun ke tahun[2].

Tiga Varietas Primadona Petani Indramayu

Varietas mangga yang banyak dibudidayakan dan populer di Kabupaten Indramayu meliputi:

  1. Mangga cengkir merupakan varietas yang paling identik dengan Mangga Indramayu karena daging buahnya tebal, manis, dan beraroma kuat.
    Mangga cengkir (foto: Irma R)
  2. Mangga arumanis dikenal memiliki rasa manis tajam, tekstur lembut, dan tingkat kematangan yang seragam.
    Mangga harumanis (foto: edesa.my)
  3. Mangga gedong gincu memiliki nilai ekonomi tinggi dengan warna kulit cerah dan aroma khas yang kuat.
    Mangga gedong gincu (foto: Irma R)

Kandunan Gizi

Komposisi gizi mangga indramayu tiap 100 gram, dengan berat dapat dimakan 65%[3].

Komponen Gizi Kandungan
Air (Water) 80.2 g
Energi (Energy) 72 Kal
Protein (Protein) 0.8 g
Lemak (Fat) 0.2 g
Karbohidrat (CHO) 18.7 g
Serat (Fibre) 2.5 g
Abu (Ash) 0.1 g
Kalsium (Ca) 13 mg
Fosfor (P) 10 mg
Besi (Fe) 1.9 mg
Natrium (Na) 3 mg
Kalium (K) 131.4 mg
Tembaga (Cu) 0.06 mg
Seng (Zn) 0.1 mg
Beta-Karoten (Carotenes) 178 mcg
Karoten Total (RE) 2,900 mcg
Thiamin (Vit. B1) 0.06 mg
Riboflavin (Vit. B2) 0.02 mg
Niasin (Niacin) 0.5 mg
Vitamin C (Vit. C) 16 mg

Referensi

  1. 1,0 1,1 Rohmaningtyas D. 2010. Perbanyakan tanaman mangga dengan okulasi di Kebun Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Tejomantri Wonorejo Polokarto Sukoharjo [s kripsi]. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.
  2. 2,0 2,1 Triani F. 2018. Dampak variasi iklim terhadap produktivitas mangga (Mangivera indica) di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat [skripsi]. Malang: Universitas Brawijaya.
  3. Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat, Direktorat Gizi Masyarakat. Tabel Komposisi Pangan Indonesia 2017. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2018. https://panganku.org/id-ID/view