Mie Titi: Perbedaan antara revisi
(Mie titi khas makassar yang diadaptasi dari Chinesse Food) |
kTidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
[[Berkas:Resep-mie-titi.jpg|jmpl|Mie Titi]] | [[Berkas:Resep-mie-titi.jpg|jmpl|Mie Titi]] | ||
Mie Titi adalah makanan yang berasal dari adptasi dari makanan ''chinese yang sudah lama berbaur dengan budaya lokal Makassar. Proses adaptasi dan inovasi menghasilkan cita rasa unik yang membedakannya dari mie lainnya di Indonesia. Perkembangannya ditandai dengan penyebarannya dari warung-warung sederhana hingga restoran modern, menunjukkan popularitasnya yang terus meningkat dari waktu ke waktu. | '''Mie Titi''' adalah makanan yang berasal dari adptasi dari makanan ''chinese'' yang sudah lama berbaur dengan budaya lokal Makassar. Proses adaptasi dan inovasi menghasilkan cita rasa unik yang membedakannya dari mie lainnya di Indonesia. Perkembangannya ditandai dengan penyebarannya dari warung-warung sederhana hingga restoran modern, menunjukkan popularitasnya yang terus meningkat dari waktu ke waktu.<ref>https://makassar.kompas.com/read/2024/08/21/180000678/asal-usul-mie-titi-asal-makassar-awalnya-dari-pendagang-gerobak-</ref> | ||
== Sejarah == | == Sejarah == |
Revisi terkini sejak 3 Juli 2025 12.26

Mie Titi adalah makanan yang berasal dari adptasi dari makanan chinese yang sudah lama berbaur dengan budaya lokal Makassar. Proses adaptasi dan inovasi menghasilkan cita rasa unik yang membedakannya dari mie lainnya di Indonesia. Perkembangannya ditandai dengan penyebarannya dari warung-warung sederhana hingga restoran modern, menunjukkan popularitasnya yang terus meningkat dari waktu ke waktu.[1]
Sejarah
Adalah Ang Kho Tjao seorang warga Makassar berdarah Tionghoa yang pertama kali merintis Chinese Food berupa kuliner berbagai jenis mie pada sekitar tahun 1900-an. Gayung bersambut, ternyata kuliner hasil olahan tangan Ang kho Tjao ini banyak digemari oleh penduduk kota daeng yang kala itu masih menjajakan jualannya di parkiran tepi Jalan Bali, di Makassar. Awalnya Ang Kho Tjao menjajakan beragam rupa olahan mie seperti mie goreng, mie Hokkian dan mie Kwantong. Kemudian dari mie Kwantong ini melahirkan embrio mie Titi dan seiring waktu, mie tersebut digemari banyak pelanggan. Dirasa perlu untuk berekspansi, Ang Kho Tjao kemudian mewariskan resep kuliner ini kepada anak-anaknya dan menjadikan mie kering mulai terkenal sejak tahun 1970-an kendati telah diolah sejak 1950. Setelah Ang Kho Tjao meninggal, bisnis mie kering ini dilanjutkan oleh anak-anaknya secara mandiri. Tidak diketahui kenapa nama mie kering selalu diidentikan dengan mie Titi. Banyak yang belum mengetahui bahwa sebernarnya nama mie Titi hanyalah salah satu turunan dari mie kering yang diresepkan oleh Ang Kho Tjao. [2]
Bahan-bahan[3]
Bahan-bahan berikut untuk membuat 3 porsi:
1 | Mie basah, seduh air panas lalu tiriskan - 3 genggam |
2 | Dada ayam, potong dadu - 2 buah |
3 | Bakso, potong-potong - 5 butir |
4 | Udang - 10 ekor |
5 | Telur, kocok lepas - 2 butir |
6 | Sawi hijau, potong-potong - 3 ikat |
7 | Bawang putih, haluskan - 5 siung |
8 | Maizena, larutkan dengan sedikit air - 3 sdm |
9 | Garam - 1/2 sdt |
10 | Penyedap rasa (opsional) - 1/4 sdt |
11 | Air - 300 ml |
12 | Minyak goreng - secukupnya |
Cara membuat[3]
1. Panaskan banyak minyak. Goreng mie hingga berubah kecoklatan. Angkat dan tiriskan. Sisihkan.
2. Rebus dada ayam hingga setengah matang. Angkat dan tiriskan. Setelah dingin, potong daging ayam jadi bentuk dadu. Sisihkan.
3. Panaskan 2 sdm minyak. Tumis bawang putih hingga harum.
4. Masukkan daging ayam, bakso, udang, dan air. Aduk dan masak hingga mendidih.
5. Masukkan sawi hijau dan kocokan telur. Aduk rata.
6. Bumbui dengan garam dan penyedap rasa. Aduk rata dan biarkan mendidih kembali. Koreksi rasanya.
7. Tuang larutan maizena. Aduk cepat hingga kuah meletup-letup. Matikan api.
8. Tata mie kering di atas piring saji. Tuang dengan kuah.
9. Siap disajikan.