Kot Pesi: Perbedaan antara revisi
(←Membuat halaman berisi 'jmpl|200x200px|Kot Pesi '''Kot Pesi''' atau kadang ditulis dengan '''''kaotpese''''' adalah pangan lokal khas Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), sebagian masyarakat ada juga yang menyebutnya dengan sebutan '''Kot Noik.''' Koto/Kot (Kacang) Pesi (Tiris). Kot Pesi (Kacang Tiris), Biasanya kacang yang di pakai adalah Kacang Hutan (Biji Arbila). Kot Pesi merupakan salah satu makanaan alte...') |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
[[Berkas:Kot Pesi.png|jmpl|200x200px|Kot Pesi]] | [[Berkas:Kot Pesi.png|jmpl|200x200px|Kot Pesi<ref>https://www.kompasiana.com/imanuel27744/640873a308a8b551445c7532/kot-pesi-kacang-liar-penawar-lapar</ref>]] | ||
'''Kot Pesi''' atau kadang ditulis dengan '''''kaotpese''''' adalah pangan lokal khas Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), sebagian masyarakat ada juga yang menyebutnya dengan sebutan '''Kot Noik.''' Koto/Kot (Kacang) Pesi (Tiris). Kot Pesi (Kacang Tiris), Biasanya kacang yang di pakai adalah Kacang Hutan (Biji [[Arbila Hutan|Arbila]]). Kot Pesi merupakan salah satu makanaan alternatif pada musim hujan tahunan, pada Desember sampai Februari, sebelum tiba musim jagung muda untuk makanan<ref name=":0">https://www.indonesiadaily.co.id/pesona-indonesia/72011687907/memungut-budaya-ntt-yang-tercecer-makanan-tradisional?page=4</ref>. | '''Kot Pesi''' atau kadang ditulis dengan '''''kaotpese''''' adalah pangan lokal khas Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), sebagian masyarakat ada juga yang menyebutnya dengan sebutan '''Kot Noik.''' Koto/Kot (Kacang) Pesi (Tiris). Kot Pesi (Kacang Tiris), Biasanya kacang yang di pakai adalah Kacang Hutan (Biji [[Arbila Hutan|Arbila]]). Kot Pesi merupakan salah satu makanaan alternatif pada musim hujan tahunan, pada Desember sampai Februari, sebelum tiba musim jagung muda untuk makanan<ref name=":0">https://www.indonesiadaily.co.id/pesona-indonesia/72011687907/memungut-budaya-ntt-yang-tercecer-makanan-tradisional?page=4</ref>. | ||
Revisi terkini sejak 21 Maret 2025 12.09

Kot Pesi atau kadang ditulis dengan kaotpese adalah pangan lokal khas Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), sebagian masyarakat ada juga yang menyebutnya dengan sebutan Kot Noik. Koto/Kot (Kacang) Pesi (Tiris). Kot Pesi (Kacang Tiris), Biasanya kacang yang di pakai adalah Kacang Hutan (Biji Arbila). Kot Pesi merupakan salah satu makanaan alternatif pada musim hujan tahunan, pada Desember sampai Februari, sebelum tiba musim jagung muda untuk makanan[2].
Proses Pembuatan
Biji Arbila sampai menjadi Kot Pesi melalui proses panjang, yakni;
- Biji Arbila/ Biji Kacang Hutan dimasak dalam periuk tanah sebanyak 12 kali, Koto yang diambil untuk di proses menjadi Kot Pesi memiliki racun yang sangat mematikan, maka dengan proses memasak sampai 12 kali, maka seluruh racun yang ada pada Biji Arbila dapat dipastikan bebas dari racun.
- Proses masak pertama kali lamanya mencapai satu jam, setelah itu airnya di tiris atau dibuang.
- Kemudian diganti dengan air baru dan dimasak berulangkali hingga 12 kali, Proses masak yang kedua, lamanya berkisar 25-30 menit saja, Demikian juga proses memasak ketiga sampai ke-12 lamanya masing-masing sekitar 25-30 menit.
Meskipun prosesnya cukup panjang, dengan memakan waktu sekitar lima sampai tujuh jam, akan tetapi Biji Arbila tidak akan hancur seperti kacang lain yang kulitnya terpisah dan rusak. Setelah dimasak dalam waktu lama, Biji Arbila yang menjadi Kot Pesi tidak beraroma khas, rasanya hambar dan tidak gurih, tapi kalau dikonsumsi cepat mengenyangkan.
Untuk menikmati Kot Pesi, bisa dicampur dengan gula pasir, parutan kelapa atau dengan garam. Namun saat Kot Pesi dikonsumsi sebagai makanan alternatif pada musim kelaparan tidak perlu dicampur apapun dan bisa dijadikan makanan pokok, Kot Pesi bisa dikonsumsi oleh semua umur, dari anak-anak sampai lanjut usia[2].