Mbarase: Perbedaan antara revisi

Dari WikiPangan
kTidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
 
Baris 9: Baris 9:
1.     ikan se dicampurkan garam kasar dalam sebuah wadah, kemudian didiamkan kurang lebih 2 hari, agar garamnya meresap.
1.     ikan se dicampurkan garam kasar dalam sebuah wadah, kemudian didiamkan kurang lebih 2 hari, agar garamnya meresap.


2.     Setelah itu ikan Wogi yang sudah bercampur garam lalu dimasukkan di dalam wadah seperti toples atau botol air kemasan berbagai ukuran dan siap dipasarkan.  
2.     Setelah itu ikan Wogi yang sudah bercampur garam lalu dimasukkan di dalam wadah seperti toples atau botol air kemasan berbagai ukuran, difermentasi selama 7 hari dan siap dipasarkan.  


3.     Mbarase hendak dikonsumsi, terlebih dahulu dicampur dengan cabe, daun kemangi, bawang merah, bawang putih serta jeruk nipis atau jeruk maric
3.     Mbarase hendak dikonsumsi, terlebih dahulu dicampur dengan cabe, daun kemangi, bawang merah, bawang putih serta jeruk nipis atau jeruk marica


== '''Referensi''' ==
== '''Referensi''' ==
<references />
<references />

Revisi terkini sejak 14 Desember 2023 05.22

Mbarase

Mbarase/ikan se, ditemukan di sekitar pantai Desa Paga dan Desa Wolowiro, Kecamatan Paga, dalam bulan tertentu setiap tahunnya. Ikan yang biasa digunakan dalam pembuatan mbarase adalah jenis ikan baronang yang berukuran kecil. Keunikan munculnya ikan Mbarase atau juga dikenal dengan Wogi itu sejak awal ratusan tahun silam dan hanya sebatas untuk konsumsi atau sekedar ole-ole untuk keluarga yang jauh. Seiring perkembangan waktu, Mbarase tidak lagi sekedar buah tangan untuk sanak saudara di luar Kecamatan Paga, tetapi sudah menjadi barang yang bernilai ekonomis tinggi. keberadaan ikan Wogi atau Mbarase di perairan pantai Paga dan Wolowiro itu yang muncul sekali dalam setahun menjadi ajang membina keakraban antar warga. Mbarase muncul saat bulan sabit namun hanya sekali dalam setahun. Saat musim Mbarase muncul di perairan Paga dan Wolowiro, ribuan warga akan berbondong-bondong ke pantai. Cara penangkapan Ikan se yakni para wanita membawa sebuah wadah disebut sere oleh masyarakat setempat. Bentuknya seperti kerucut. Mulutnya lebar dan ujungnya kecil[1]

Mbarase merupakan makanan hasil fermentasi ikan dari Siganus sp. Bayi ikannya (1-2 cm) dibersihkan dan diberi garam kemudian disimpan dalam botol plastik. Botol ditutup (fermentasi anaerobik) dan difermentasi minimal 7 hari. Mbarase dapat disimpan selama satu tahun, sehingga dapat dijual segar atau setelah disimpan dalam jangka waktu tertentu. Mbarase merupakan bagian integral dari makanan dan budaya masyarakat Sikka. Ini dapat dikembangkan secara komersial untuk mendukung mata pencaharian. Mbarase dijual di pasar tradisional lokal di Sikka, Pulau Flores dengan harga Rp 35.000-50.000/botol. Sifat kimia Mbarase meliputi karbohidrat 7,732 %, protein 4.558 %, lemak 5,130 % [2]

Cara pengolahan

1.     ikan se dicampurkan garam kasar dalam sebuah wadah, kemudian didiamkan kurang lebih 2 hari, agar garamnya meresap.

2.     Setelah itu ikan Wogi yang sudah bercampur garam lalu dimasukkan di dalam wadah seperti toples atau botol air kemasan berbagai ukuran, difermentasi selama 7 hari dan siap dipasarkan.

3.     Mbarase hendak dikonsumsi, terlebih dahulu dicampur dengan cabe, daun kemangi, bawang merah, bawang putih serta jeruk nipis atau jeruk marica

Referensi

  1. https://kumparan.com/florespedia/mbarase-jenis-ikan-yang-hanya-ditemukan-di-paga-dan-wolowiro-sikka-1xlRT92dTuU/full
  2. Mahmud, N. R. A., Hasan, E., Daud, B., Sari, K., Ernawati, & Cahyaningtyas. (2023). Chemical characteristics and microbial identification of fish fermented food by flores ethnic. The 1st International Conference on Health and Medicine. NST Proceedings. pages 29-35. doi: 10.11594/ nstp.2023.3505