Wolappa: Perbedaan antara revisi

Dari WikiPangan
k (tambahkan gambar)
(tambahan penjelasan)
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:Wollapa.png|jmpl|Gambar Wollapa. (https://wisata-id.com/3-makanan-khas-sabu-raijua/)]]
[[Berkas:Wollapa.png|jmpl|Gambar Wollapa. (https://wisata-id.com/3-makanan-khas-sabu-raijua/)]]
Wolappa adalah salah satu makanan tradisional dari Pulau Sabu Raijua, Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Indonesia.  Umumnya orang Sabu menggunakan Wolappa sebagai bekal makanan apabila hendak perpergian atau perjalanan jauh. Selain itu, Wolappa juga dapat digunakan sebagai cemilan dan selalu dijadikan oleh-oleh dan juga disajikan dalam hajatan-hajatan keluarga. Wolappa ini juga salah satu makanan yang unik karena bisa di buat dari tepung sorgum dan kacang tanah. Bahan dasar dari makanan khas Wollapa adalah beras dan gula merah dari lontar khas Sabu.
Wolappa adalah salah satu makanan tradisional dari Pulau Sabu Raijua, Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Indonesia.  Dalam bahasa sabu, Wolappa  Berasal dari  kata  Wo (Sebuah/ Sesuatu) dan Lappa (Lipat/dilipat), sehingga Wolappa dapat diartikan sebagai Suatu atau Sebuah makanan yang dilipat. Bisa juga diartikan sebagai makanan yang dikemas dengan cara dilipat.
 
Bahan utama pembuatan Wolappa adalah tepung Sorgum (Atto Terae Hawu) dan Gula Sabu (Donahu Hawu). Untuk memperkaya rasa dan  selera tertentu tepung Sorgum juga dapat diganti atau dicampur dengan tepung beras. Oleh karena itu, Wolappa sangat cukup dengan kandungan gizi seperti karbohidrat, protein, fosfor dan kalium.
 
Umumnya orang Sabu menggunakan Wolappa sebagai bekal/cadangan makanan apabila hendak perpergian atau perjalanan jauh dalam waktu yang lama. Selain itu, Wolappa juga dapat digunakan sebagai cemilan dan selalu dijadikan oleh-oleh dan juga disajikan dalam hajatan-hajatan keluarga. Berkaitan dengan hal ini, ada banyak cerita unik dibalik manfaat wolappa. Salah satunya adalah mengantisipasi kelaparan saat badai atau cuaca buruk pada saat bepergian atau perjalanan ke luar pulau, terutama mereka menggunakan perahu layar.
 
salah satunya adalah masyarakat sabu yang mau berangkat le luar da,eterutara mah menggunakan perahu ly aka harus menyiapkan Wolappa secukupnya untuk bekal dalam perjal. Karena apabila dalam perjalanan diterpa badai atau cuaca yang tnan
 


Kandungan gizi yang dimiliki dalam Wollapa adalah protein. Karbohidrat, fosfor dan kalium.


'''Cara mengolah:'''
'''Cara mengolah:'''
Baris 10: Baris 16:
# Aduk merata, bahan tersebut hingga padat dan menggumpal, jangan sampai mencair
# Aduk merata, bahan tersebut hingga padat dan menggumpal, jangan sampai mencair
# Selanjutnya bungkus dengan daun kelapa lalu rebus selama 1 jam
# Selanjutnya bungkus dengan daun kelapa lalu rebus selama 1 jam
# Setelah masak, angkat, tiriskan dan biarkan dingin
# Setelah masak, angkat, tiriskan dan biarkan dingin  
# Wolappa telah jadi dan siap dicicipi
# Wolappa telah jadi dan siap dicicipi
# Agar wolappa tetap awet, jemur di bawah matahari selama 2-3 jam, jangan sampai terkena air atau simpan di tempat yang lembab


'''Referensi:'''
'''Referensi:'''


https://www.nusrainside.com/seni-budaya/pr-8516455186/mengenal-wollapa-makanan-khas-masyarakat-suku-sabu-di-ntt
https://www.nusrainside.com/seni-budaya/pr-8516455186/mengenal-wollapa-makanan-khas-masyarakat-suku-sabu-di-ntt

Revisi per 15 Desember 2023 01.50

Gambar Wollapa. (https://wisata-id.com/3-makanan-khas-sabu-raijua/)

Wolappa adalah salah satu makanan tradisional dari Pulau Sabu Raijua, Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Indonesia. Dalam bahasa sabu, Wolappa Berasal dari kata Wo (Sebuah/ Sesuatu) dan Lappa (Lipat/dilipat), sehingga Wolappa dapat diartikan sebagai Suatu atau Sebuah makanan yang dilipat. Bisa juga diartikan sebagai makanan yang dikemas dengan cara dilipat.

Bahan utama pembuatan Wolappa adalah tepung Sorgum (Atto Terae Hawu) dan Gula Sabu (Donahu Hawu). Untuk memperkaya rasa dan selera tertentu tepung Sorgum juga dapat diganti atau dicampur dengan tepung beras. Oleh karena itu, Wolappa sangat cukup dengan kandungan gizi seperti karbohidrat, protein, fosfor dan kalium.

Umumnya orang Sabu menggunakan Wolappa sebagai bekal/cadangan makanan apabila hendak perpergian atau perjalanan jauh dalam waktu yang lama. Selain itu, Wolappa juga dapat digunakan sebagai cemilan dan selalu dijadikan oleh-oleh dan juga disajikan dalam hajatan-hajatan keluarga. Berkaitan dengan hal ini, ada banyak cerita unik dibalik manfaat wolappa. Salah satunya adalah mengantisipasi kelaparan saat badai atau cuaca buruk pada saat bepergian atau perjalanan ke luar pulau, terutama mereka menggunakan perahu layar.

salah satunya adalah masyarakat sabu yang mau berangkat le luar da,eterutara mah menggunakan perahu ly aka harus menyiapkan Wolappa secukupnya untuk bekal dalam perjal. Karena apabila dalam perjalanan diterpa badai atau cuaca yang tnan


Cara mengolah:

  1. Siapkan alat berupa pisau, periuk, dan bahan berupa tepung sorgum, gula sabu/gula air, air secukupnya dan pucuk daun kelapa
  2. Campurkan tepung sorgum dan gula sabu sesuai selera
  3. Aduk merata, bahan tersebut hingga padat dan menggumpal, jangan sampai mencair
  4. Selanjutnya bungkus dengan daun kelapa lalu rebus selama 1 jam
  5. Setelah masak, angkat, tiriskan dan biarkan dingin
  6. Wolappa telah jadi dan siap dicicipi
  7. Agar wolappa tetap awet, jemur di bawah matahari selama 2-3 jam, jangan sampai terkena air atau simpan di tempat yang lembab

Referensi:

https://www.nusrainside.com/seni-budaya/pr-8516455186/mengenal-wollapa-makanan-khas-masyarakat-suku-sabu-di-ntt