Jagung titi: Perbedaan antara revisi

Dari WikiPangan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 7: Baris 7:
== '''Deskripsi dan Cara Memasak''' ==
== '''Deskripsi dan Cara Memasak''' ==
Pembuatan jagung titi terbilang unik dan sederhana. Hanya menggunakan 2 buah batu yang berbeda ukuran. Batu pertama diletakan di atas tanah dan batu lainnya sebesar kepalan tangan digunakan untuk menumbuk jagung,yang sudah digoreng tanpa minyak di dalam wajan yang terbuat dari tanah liat. Jagung titi tergolong sangat muda, akan tetapi alat yang dipakai masih tradisional. Alat dan bahan yang dibutuhkan, yaitu : batu besar berpermukaan datar, batu bulat seukuran kepalan tangan orang dewasa, batu tungku, kayu bakar, alat pengaduk dan jagung (bahan dasar).
Pembuatan jagung titi terbilang unik dan sederhana. Hanya menggunakan 2 buah batu yang berbeda ukuran. Batu pertama diletakan di atas tanah dan batu lainnya sebesar kepalan tangan digunakan untuk menumbuk jagung,yang sudah digoreng tanpa minyak di dalam wajan yang terbuat dari tanah liat. Jagung titi tergolong sangat muda, akan tetapi alat yang dipakai masih tradisional. Alat dan bahan yang dibutuhkan, yaitu : batu besar berpermukaan datar, batu bulat seukuran kepalan tangan orang dewasa, batu tungku, kayu bakar, alat pengaduk dan jagung (bahan dasar).
Pertama jagung dipipil dari tongkolnya, disangrai 5-7 menit hingga setengah matang. Penyangraian harus di periuk/belanga tanah liat. Agar proses transfer panas lebih lambat, tapi merata ke seluruh bagian jagung pipilan. Jangan sekali-kali menggunakan periuk/wajan dari logam karena dijamin akan rusak berat. Setelah proses penyangraian (roasting), dimulailah proses penempaan atau pemukulan. Ambil 5-7 butir jagung panas, lalu taruh di atas batu landasan. Butiran jagung panas pun langsung memipih. Jadilah jagung titi. Dua tiga butir berdempetan.


== '''Kandungan Gizi''' ==
== '''Kandungan Gizi''' ==

Revisi per 14 Desember 2023 04.30

Sejarah dan Asal Daerah

Sumber : Kompasiana.com

Ketika zaman penjajahan NTT masuk dalam provinsi Sunda Kecil. Pada saat itu, NTT terdiri dari beberapa kepulauan dengan 3 pulau utama yaitu Flores, Sumba dan Timor Barat. Dari dahulu NTT menjadi incaran negara-negara lain, karena mempunyai alam yang kaya akan rempah-rempah, hal ini yang membuat kuliner khas NTT kaya dengan bumbu rempah. Menurut sejarah, menyebutkan bahwa kuliner kawasan Indonesia Timur mirip dengan seni memasak dari Polinesia dan Melanesia, dengan ciri khas sajian yang didominasi rasa rempah dan gurih. Pada saat itu, jagung titi menjadi makanan pokok masyarakat setempat sebagai pengganti beras. Jagung titi yang merupakan salah satu makanan khas NTT, terutama di pulai Flores seperti pulau Solor, Adonara, Lembata dan Pulau Alor. Masyarakat setempat menyebutnya dengan nama Watta Bitti yang berarti jagung yang di tumbuk (dititi) dengan menggunakan batu. Pada saat itu, jagung titi menjadi makanan pokok masyarakat setempat sebagai pengganti beras.[1]

Jagung titi ini biasanya disantap pada saat sarapan pagi seperti sereal jagung. Berhubung makanan jagung titi ini makanan khas NTT, yang biasanya akan disajikan untuk menjamu tamu atau bekal ke suatu tempat yang jauh karena tahan sampai berbulan-bulan di wadah yang kering.

Deskripsi dan Cara Memasak

Pembuatan jagung titi terbilang unik dan sederhana. Hanya menggunakan 2 buah batu yang berbeda ukuran. Batu pertama diletakan di atas tanah dan batu lainnya sebesar kepalan tangan digunakan untuk menumbuk jagung,yang sudah digoreng tanpa minyak di dalam wajan yang terbuat dari tanah liat. Jagung titi tergolong sangat muda, akan tetapi alat yang dipakai masih tradisional. Alat dan bahan yang dibutuhkan, yaitu : batu besar berpermukaan datar, batu bulat seukuran kepalan tangan orang dewasa, batu tungku, kayu bakar, alat pengaduk dan jagung (bahan dasar).

Pertama jagung dipipil dari tongkolnya, disangrai 5-7 menit hingga setengah matang. Penyangraian harus di periuk/belanga tanah liat. Agar proses transfer panas lebih lambat, tapi merata ke seluruh bagian jagung pipilan. Jangan sekali-kali menggunakan periuk/wajan dari logam karena dijamin akan rusak berat. Setelah proses penyangraian (roasting), dimulailah proses penempaan atau pemukulan. Ambil 5-7 butir jagung panas, lalu taruh di atas batu landasan. Butiran jagung panas pun langsung memipih. Jadilah jagung titi. Dua tiga butir berdempetan.

Kandungan Gizi

Kandungan jagung titi di antaranya adalah 374 kkal energi; 9.40 gram protein; 2.20 gram lemak; 79.10 karbohidrat; 14.00 mg kalsium; 142 mg fosfor; 2.90 mg zat besi; 0 IU vitamin A; 0.20 mg vitamin B; dan 0 mg vitamin C.[2]

Budaya, Mitos dan Fakta Menarik Lainnya

Perkembangan zaman menjadikan jagung titi bukan lagi makanan pokok melainkan menjadi makanan khas daerah setempat. Walaupun tekstur keras, namun tidak bisa dihilangkan karena warisan nenek moyang. Biasanya jagung titi dihidangkan ketika ada tamu dari daerah luar sebagai bentuk penghormatan tamu tersebut. Jagung titi ini juga bisa di jadikan cemilan (emping jagung), dinikmati sembari minum kopi atau teh.

Pengerjaannya yang mudah, akhirnya ibu-ibu rumah tangga sebagai mata pencaharian untuk menambah penghasilan keluarga. Setelah selesai pembuatan, jagung titi akan di simpan dan menunggu pembeli beberapa hari, bahkan mungkin sampai berminggu-minggu. Walaupun begitu, makanan ini akan tetap terjaga dan awet karena di goreng tanpa menggunakan minyak.

Referensi

  1. Jagung Titi (Wata Bitti) Makanan Khas NTT yang Jarang Diketahui Orang Halaman 1 - Kompasiana.com
  2. Kandungan Jagung Aneka Jenis, Mana Paling Bergizi? (doktersehat.com)