Lakoat: Perbedaan antara revisi

Dari WikiPangan
(Keseluruhan artikel.)
 
 
(1 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan)
Baris 3: Baris 3:


== Karakteristik Tanaman ==
== Karakteristik Tanaman ==
Pohon lakoat masih banyak ditemukan di wilayah Timor Tengah Selatan, seperti di daerah Mollo. Pohon lakoat lebih banyak tumbuh dan berbuah pada wilayah tropis, beberapa sumber menyebutkan bahwa pohon lakoat tidak bisa berbuah pada wilayah denga suhu dibawah 28F.<ref name=":0" /> Pohon lakoat sendiri merupakan semak cemara atau pohon kecil setinggi 6–8 m dengan tajuk lebat, bulat telur, atau bulat. Kulit batangnya berwarna abu-abu dan pecah-pecah dangkal, dengan cabang-cabang baru berwarna coklat pucat dan berbulu.<ref name=":1">Eriobotrya_japonica.PDF (worldagroforestry.org)</ref>
Pohon Lakoat masih banyak ditemukan di wilayah Timor Tengah Selatan, seperti di daerah Mollo. Pohon Lakoat lebih banyak tumbuh dan berbuah pada wilayah tropis, beberapa sumber menyebutkan bahwa pohon lakoat tidak bisa berbuah pada wilayah dengan suhu dibawah 28F.<ref name=":0" /> Pohon Lakoat sendiri merupakan semak cemara atau pohon kecil setinggi 6–8 m dengan tajuk lebat, bulat telur, atau bulat. Kulit batangnya berwarna abu-abu dan pecah-pecah dangkal, dengan cabang-cabang baru berwarna coklat pucat dan berbulu.<ref name=":1">Eriobotrya_japonica.PDF (worldagroforestry.org)</ref>
[[Berkas:Buah lakoat muda.jpg|jmpl|267x267px|Buah lakoat yang masih muda.]]
[[Berkas:Buah lakoat muda.jpg|jmpl|267x267px|Buah Lakoat]]
Buah lakoat biasanya tumbuh berkelompok dan berbentuk bulat atau lonjong, dengan ukuran sekitar 2,5–8 cm. Buah lakoat berwarna kuning pucat saat masih muda dan berubah hingga oranye saat sudah masak. Bagian luar buah lakoat agak berbulu halus. Tebal kulit buah lakoat  mirip dengan ketebalan kulit buah persik, tipis namun sedikit lebih keras. Kulit dapat dikelupas sebelum dikonsumsi. Beberapa varietas buah lakoat memiliki daging yang keras, namun varian lainnya memiliki daging yang lunak. Daging buah lakoat berwarna putih hingga oranye tua. Bijinya berada ditengah daging, berwarna kecoklatan, lonjong, berukuran 1-2 cm.<ref name=":1" />
Buah Lakoat biasanya tumbuh berkelompok dan berbentuk bulat atau lonjong, dengan ukuran sekitar 2,5–8 cm. Buah lakoat berwarna kuning pucat saat masih muda dan berubah hingga oranye saat sudah masak. Bagian luar buah lakoat agak berbulu halus. Tebal kulit buah lakoat  mirip dengan ketebalan kulit buah persik, tipis namun sedikit lebih keras. Kulit dapat dikelupas sebelum dikonsumsi. Beberapa varietas buah Lakoat memiliki daging yang keras, namun varian lainnya memiliki daging yang lunak. Daging buah lakoat berwarna putih hingga oranye tua. Bijinya berada ditengah daging, berwarna kecoklatan, lonjong, berukuran 1-2 cm.<ref name=":1" />
[[Berkas:Buah lakoat masak.jpg|jmpl|267x267px|Buah lakoat yang sudah masak atau matang.]]
[[Berkas:Buah lakoat masak.jpg|jmpl|267x267px|Buah Lakoat yang sudah masak atau matang.]]


== Kandungan Gizi ==
== Kandungan Gizi ==
Buah lakoat mengandung 84–89% air, 0,29–0,26% abu, 0,3–0,37% selulosa, 0,89–12,79% gula dan pati, 0,3–0,35% protein, dan 0,3-0,6% lemak. Buah lakoat merupakan sumber pektin dan asam yang sangat baik.<ref name=":1" />
Buah Lakoat mengandung 84–89% air, 0,29–0,26% abu, 0,3–0,37% selulosa, 0,89–12,79% gula dan pati, 0,3–0,35% protein, dan 0,3-0,6% lemak. Buah lakoat merupakan sumber pektin dan asam yang sangat baik.<ref name=":1" />


== Rujukan ==
== Rujukan ==
<references />
<references />

Revisi terkini sejak 22 Maret 2024 14.32

Buah lakoat yang baru dipetik dari pohonnya.

Lakoat atau loquat atau buah biwa dengan nama latin Eriobotryca japonica merupakan salah satu tanaman tropis dan pangan lokal khas Nusa Tenggara Timur. Lakoat sendiri berasal dari China dan Jepang, oleh karenanya beberapa mengenal lakoat sebagai Japanese Plum.[1] [2]

Karakteristik Tanaman

Pohon Lakoat masih banyak ditemukan di wilayah Timor Tengah Selatan, seperti di daerah Mollo. Pohon Lakoat lebih banyak tumbuh dan berbuah pada wilayah tropis, beberapa sumber menyebutkan bahwa pohon lakoat tidak bisa berbuah pada wilayah dengan suhu dibawah 28F.[1] Pohon Lakoat sendiri merupakan semak cemara atau pohon kecil setinggi 6–8 m dengan tajuk lebat, bulat telur, atau bulat. Kulit batangnya berwarna abu-abu dan pecah-pecah dangkal, dengan cabang-cabang baru berwarna coklat pucat dan berbulu.[3]

Buah Lakoat

Buah Lakoat biasanya tumbuh berkelompok dan berbentuk bulat atau lonjong, dengan ukuran sekitar 2,5–8 cm. Buah lakoat berwarna kuning pucat saat masih muda dan berubah hingga oranye saat sudah masak. Bagian luar buah lakoat agak berbulu halus. Tebal kulit buah lakoat mirip dengan ketebalan kulit buah persik, tipis namun sedikit lebih keras. Kulit dapat dikelupas sebelum dikonsumsi. Beberapa varietas buah Lakoat memiliki daging yang keras, namun varian lainnya memiliki daging yang lunak. Daging buah lakoat berwarna putih hingga oranye tua. Bijinya berada ditengah daging, berwarna kecoklatan, lonjong, berukuran 1-2 cm.[3]

Buah Lakoat yang sudah masak atau matang.

Kandungan Gizi

Buah Lakoat mengandung 84–89% air, 0,29–0,26% abu, 0,3–0,37% selulosa, 0,89–12,79% gula dan pati, 0,3–0,35% protein, dan 0,3-0,6% lemak. Buah lakoat merupakan sumber pektin dan asam yang sangat baik.[3]

Rujukan

  1. 1,0 1,1 Eriobotrya japonica (Japanese Medlar, Japanese Plum, Loquat) | North Carolina Extension Gardener Plant Toolbox (ncsu.edu)
  2. Eriobotrya japonica (loquat) | CABI Compendium (cabidigitallibrary.org)
  3. 3,0 3,1 3,2 Eriobotrya_japonica.PDF (worldagroforestry.org)