Jagung Bose: Perbedaan antara revisi

Dari WikiPangan
kTidak ada ringkasan suntingan
k (saya sedikit menambahkan formulasi kalimat agar memudahkan pembaca dalam menemukan poin penting mengenai apa sih kandungan yang ada dalam jagung bose.)
 
(4 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{DISPLAYTITLE:Jagung Katemak }}
{{DISPLAYTITLE:Jagung Katemak }}
[[Berkas:Jagung Bose.jpg|al=Jagung Bose|jmpl|Jagung bose yang sudah matang dan siap dihidangkan]]
[[Berkas:Jagung Bose.jpg|al=Jagung Bose|jmpl|Jagung bose yang sudah matang dan siap dihidangkan]]
'''Jagung Bose''' adalah salah satu olahan [[Pangan Lokal|pangan lokal]] yang berasal dari Provinsi Nusa Tenggara Timur. Jagung bose biasanya dihidangkan sebagai [[Makanan Pokok|makanan pokok]] sehari-hari sebagai pengganti nasi. Jagung bose memiliki tekstur lebih lembut daripada [[Jagung Katemak|jagung katemak]]. Bahan utama jagung bose yaitu jagung pulut.
'''Jagung Bose''' adalah olahan [[Pangan Lokal|pangan lokal]] dari Provinsi Nusa Tenggara Timur yang biasanya dihidangkan sebagai [[Makanan Pokok|makanan pokok]] sehari-hari sebagai pengganti nasi. Jagung Bose memiliki tekstur yang lebih lembut daripada [[Jagung Katemak]]. Bahan utama Jagung Bose adalah jagung kuning pipil.


'''Cara membuat :'''
== Cara pengolahan ==
Jagung Bose dibuat dengan menitik (menumbuk) jagung kering kemudian merebusnya bersama kacang-kacangan selama kurang-lebih empat jam <ref>Rosyid, N. 2014. Pandangan Petani Alor Mengenai Bose dan Ketema dalam Konteks Strategi Ekologi dan Kultural. Jurnal  JANTRA  Balai Pelestarian Nilai Budaya Yogyakarta. Vol. 9(1): 1–27</ref>. Kacang-kacangan yang digunakan dalam Jagung Bose antara lain kacang turis, arbila biji besar, dan arbila biji loreng <ref>Puspita, et al. 2017. [https://www.researchgate.net/profile/Dhanang-Puspita/publication/323004145_Analisis_Proksimat_Berbagai_Jenis_Kacang-kacangan_yang_Tumbuh_di_Pulau_Timor-NTT/links/5a7bc03ca6fdcce697d75839/Analisis-Proksimat-Berbagai-Jenis-Kacang-kacangan-yang-Tumbuh-di-Pulau-Timor-NTT.pdf Analisis Proksimat Berbagai Jenis Kacang-kacangan yang Tumbuh di Pulau Timor-NTT]. Researchgate</ref>


# Jagung pulut ditumbuk menggunakan lesung sampai kulit arinya keluar kemudian dibersihkan.
Langkah-langkah pembuatan Jagung Bose adalah sebagai berikut:
# Setelah dibersihkan, kemudian jagung tersebut direndam air beberapa jam untuk memudahkan proses pematangan jagung.
# Jagung direbus sampai empuk, bisa ditambahkan kengan kacang-kacangan sesuai selerah. Biasanya di masak dengan kacang tanah.
# Jika air rebusan jagung sudah menyusut, tambahkan santan kelapa dan dimasak sampai matang.
# jagung bose yang sudah matang dapat ditambahkan gula atau garam sesuai selera.


Jagung bose memiliki kandungan gizi berupa karbohidrat dan protein. Dinas Ketahanan Pangan NTT (2016), melaporkan kandungan gizi jagung ''bose'' terdapat karbohidrat (29,27 gr), protein (5,79 gr), dan lemak (4,97 gr) per 100 g.
# Jagung kuning pipil ditumbuk menggunakan lesung sampai kulit arinya keluar kemudian dibersihkan
# Setelah dibersihkan, jagung direndam air beberapa jam untuk memudahkan proses pematangan jagung
# Jagung direbus sampai empuk, ditambahkan kacang-kacangan seperti kacang tanah atau kacang merah; bisa juga ditambahkan daging sapi
# Jika air rebusan jagung sudah menyusut, ditambahkan santan kelapa dan dimasak sampai matang
# Jagung Bose yang sudah matang dapat ditambahkan gula atau garam sesuai selera untuk penambah rasa


<ref>https://badanpangan.go.id/storage/app/media/Evalap/Laporan%20Tahunan%20BKP%20Tahun%202016_.pdf</ref>
== Kandungan Gizi ==
Jagung bose memiliki kandungan gizi berupa karbohidrat dan protein. Dinas Ketahanan Pangan NTT (2016), melaporkan kandungan gizi jagung ''bose'' terdapat karbohidrat (29,27 gr), protein (5,79 gr), dan lemak (4,97 gr) per 100 g. Jagung bose biasanya dihidangkan dengan sayur rumpu-rempe, serta lawar sambel mentah.<ref>Badan Ketahanan Pangan. 2017. [https://badanpangan.go.id/storage/app/media/Evalap/Laporan%20Tahunan%20BKP%20Tahun%202016_.pdf Laporan Tahunan Badan Ketahanan Pangan Tahun 2016.] Kementerian Pertanian </ref>
 
== Rujukan ==

Revisi terkini sejak 22 Maret 2024 15.20

Jagung Bose
Jagung bose yang sudah matang dan siap dihidangkan

Jagung Bose adalah olahan pangan lokal dari Provinsi Nusa Tenggara Timur yang biasanya dihidangkan sebagai makanan pokok sehari-hari sebagai pengganti nasi. Jagung Bose memiliki tekstur yang lebih lembut daripada Jagung Katemak. Bahan utama Jagung Bose adalah jagung kuning pipil.

Cara pengolahan

Jagung Bose dibuat dengan menitik (menumbuk) jagung kering kemudian merebusnya bersama kacang-kacangan selama kurang-lebih empat jam [1]. Kacang-kacangan yang digunakan dalam Jagung Bose antara lain kacang turis, arbila biji besar, dan arbila biji loreng [2]

Langkah-langkah pembuatan Jagung Bose adalah sebagai berikut:

  1. Jagung kuning pipil ditumbuk menggunakan lesung sampai kulit arinya keluar kemudian dibersihkan
  2. Setelah dibersihkan, jagung direndam air beberapa jam untuk memudahkan proses pematangan jagung
  3. Jagung direbus sampai empuk, ditambahkan kacang-kacangan seperti kacang tanah atau kacang merah; bisa juga ditambahkan daging sapi
  4. Jika air rebusan jagung sudah menyusut, ditambahkan santan kelapa dan dimasak sampai matang
  5. Jagung Bose yang sudah matang dapat ditambahkan gula atau garam sesuai selera untuk penambah rasa

Kandungan Gizi

Jagung bose memiliki kandungan gizi berupa karbohidrat dan protein. Dinas Ketahanan Pangan NTT (2016), melaporkan kandungan gizi jagung bose terdapat karbohidrat (29,27 gr), protein (5,79 gr), dan lemak (4,97 gr) per 100 g. Jagung bose biasanya dihidangkan dengan sayur rumpu-rempe, serta lawar sambel mentah.[3]

Rujukan

  1. Rosyid, N. 2014. Pandangan Petani Alor Mengenai Bose dan Ketema dalam Konteks Strategi Ekologi dan Kultural. Jurnal  JANTRA  Balai Pelestarian Nilai Budaya Yogyakarta. Vol. 9(1): 1–27
  2. Puspita, et al. 2017. Analisis Proksimat Berbagai Jenis Kacang-kacangan yang Tumbuh di Pulau Timor-NTT. Researchgate
  3. Badan Ketahanan Pangan. 2017. Laporan Tahunan Badan Ketahanan Pangan Tahun 2016. Kementerian Pertanian