Sokko puluq mandoti: Perbedaan antara revisi

Dari WikiPangan
(←Membuat halaman berisi 'jmpl|''pulu mandoti'' dan ''sokko pulu mandoti'' ''Sokko puluq mandoti'' merupakan masakan yang berbahan dasar ''pulu mandoti. Pulu mandoti'' merupakan padi lokal khas yang hanya bisa tumbuh di Desa Salukanan dan Desa Kendenan, Kecamatan Baraka, Kabupate Enrekang. ''Pulu mandoti'' menjadi khas diakibatkan aromanya dan rasanya yang khas dan tajam. == '''Bahan Baku''' == * 1 liter pulu mandoti * Santan kelapa...')
 
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(1 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:WhatsApp Image 2024-02-05 at 15.09.39.jpg|jmpl|''pulu mandoti'' dan ''sokko pulu mandoti'']]
[[Berkas:WhatsApp Image 2024-02-05 at 15.09.39.jpg|jmpl|''pulu mandoti'' dan ''sokko pulu mandoti'']]
''Sokko puluq mandoti'' merupakan masakan yang berbahan dasar ''pulu mandoti. Pulu mandoti'' merupakan padi lokal khas yang hanya bisa tumbuh di Desa Salukanan dan Desa Kendenan, Kecamatan Baraka, Kabupate Enrekang. ''Pulu mandoti'' menjadi khas diakibatkan aromanya dan rasanya yang khas dan tajam.  
Sokko puluq mandoti secara harfiah adalah nasi ketan, salah satu olahan makanan yang berbahan dari beras ketan khas Kabupaten Enrekang. Di Enrekang, jenis padi dibagi menjadi dua, yakni ''koah'' dan ''pulu.'' Istilah ''koah'' diperuntukkan untuk padi yang dimasak menjadi beras, seperti ''pare tillok, pare jambu, pare lambau, pare riri, pare barri,'' dan ''pare doi.'' Sedangkan, ''pulu'' adalah istilah yang diperuntukkan untuk beras ketan, seperti ''pulu mandoti'' (ketan merah), ''pulu pinjan'' (ketan putih)'','' dan ''pulu lotong'' (ketan hitam).  
 
''Mandoti'' berasal dari Bahasa Duri yang terdiri atas dua kata, yaitu ''mang'' yang berarti melakukan dan ''doti'' yang berarti perlakukan ''jampi-jampi'' untuk mempengaruhi akal pikiran dan orang lain. Sehingga ''mangdoti'' bisa diartikan sebagai melakukan ''jampi-jampi'' untuk mempengaruhi akal pikiran dan orang lain. Pemberian nama ini wajar diberikan kepada ''pulu mandoti'' sebab aroma ''pulu mandoti'' yang begitu kuat dan khas yang dapat membuat lapar orang yang menghirup wanginya.


== '''Bahan Baku''' ==
== '''Bahan Baku''' ==

Revisi terkini sejak 5 Februari 2024 14.50

pulu mandoti dan sokko pulu mandoti

Sokko puluq mandoti secara harfiah adalah nasi ketan, salah satu olahan makanan yang berbahan dari beras ketan khas Kabupaten Enrekang. Di Enrekang, jenis padi dibagi menjadi dua, yakni koah dan pulu. Istilah koah diperuntukkan untuk padi yang dimasak menjadi beras, seperti pare tillok, pare jambu, pare lambau, pare riri, pare barri, dan pare doi. Sedangkan, pulu adalah istilah yang diperuntukkan untuk beras ketan, seperti pulu mandoti (ketan merah), pulu pinjan (ketan putih), dan pulu lotong (ketan hitam).

Mandoti berasal dari Bahasa Duri yang terdiri atas dua kata, yaitu mang yang berarti melakukan dan doti yang berarti perlakukan jampi-jampi untuk mempengaruhi akal pikiran dan orang lain. Sehingga mangdoti bisa diartikan sebagai melakukan jampi-jampi untuk mempengaruhi akal pikiran dan orang lain. Pemberian nama ini wajar diberikan kepada pulu mandoti sebab aroma pulu mandoti yang begitu kuat dan khas yang dapat membuat lapar orang yang menghirup wanginya.

Bahan Baku

  • 1 liter pulu mandoti
  • Santan kelapa (1 kelapa tua)
  • Garam secukupnya

Cara Pembuatan:

  1. Pulu mandoti dibersihkan lalu direndam kurang lebih selama 12 jam;
  2. Kukus selama 20-30 menit hingga pulen;
  3. Angkat lalu Campurkan dengan santan kelapa dan garam
  4. Aduk hingga merata;
  5. Pulo mandoti yang telah dicampurkan dengan santan kemudian dikukus kembali hingga matang.

Fungsi

Sokko pulu mandoti biasa dijadikan makanan oleh masyarakat Massenrempulu. Sokko Pulu Mandoti memiliki tekstur yang pulen dan cita rasa yang gurih. Untuk menambah kenikmatannya, biasanya Sokko Pulu Mandoti disajikan dengan lauk, berupa ikan asin atau telur rebus.

Sebagai sumber gizi, sokko pulu mandoti dijadikan sebagai sumber karbohidrat.

Masyarakat Salukanan biasanya menggunakan Sokko Pulu Mandoti pada berbagai acara seperti pernikahan atau pada acara kematian. Namun, khusus untuk acara aqiqah, tidak boleh menggunakan Sokko Pulu Mandoti. Masyarakat Duri juga biasanya meghadirkan sokko pulu mandoti dalam berbagai ritual adat, seperti mangpakande sangsuran

Rujukan

Katakerja.(2022). Ensiklopedia Pangan Olahan Sulselbar. Makassar: Kementrian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Republik Indonesia.