Pallu Ce'la: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan |
(→Gizi) |
||
(2 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
Pallu | Merupakan makanan yang berasal dari Kabupaten Takalar khususnya daerah Galesong. Biasa disebut ''juku' pallu ce'la''<ref>Katakerja. (2022). ''Ensiklopedia Pangan Olahan SulSelBar.'' Makassar: Kementerian Pendikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Republik Indonesia.</ref> yang berarti ikan yang ditumpuk diperam dalam kaleng besar dan ditaburi garam dengan jumlah banyak.[[Berkas:Pallu Ce'la.jpg|jmpl|''pallu ce'la'']] | ||
Proses memasak ''pallu ce’la'' memakan waktu hingga 20-30 hari. Biasanya menggunakan ikan sibula (ikan sarden), ikan katombo (ikan kembung), ikan bandeng dan ikan layang. Bahan- bahannya hanya terdiri dari tiga jenis. Selain ikan bahan lainnya terdiri dari garam dan kunyit serta membutuhkan air laut untuk menghasilkan ikan dengan rasa yang lebih nikmat. Setiap ikan memiliki takaran bumbu dan waktu memasak yang berbeda. | |||
Salah satu kekhasan dan keunikan dari pallu ce’la adalah air untuk merendam yang digunakan harus air laut. Rasa ikan semakin gurih jika menggunakan air laut dan daging ikan menajdi lebih kesat. Berbeda dengan penggunaan air tawar yang mengurangi kualitas dari Pallu Ce’la. Dalam penyajiannya biasanya dimakan bersama donge-donge (sejenis rumput laut) dan raca mangga (sambal mangga muda). | |||
Salah satu kekhasan dan keunikan dari | |||
== Bahan : == | == Bahan : == | ||
# Ikan | |||
# Garam | |||
# Kunyit | |||
# Air laut | |||
== Cara Pembuatan : == | |||
# Untuk jenis Ikan Sibula perlu dibersihkan terlebih dahulu. Jenis ikan lain tidak perlu dibersihkan | |||
# Susun ikan dalam kaleng besar kemudian oles dengan campuran garam dan kunyit dalam setiap lapisannya. | |||
# Setelah kaleng terisi penuh dengan ikan, tekan ikan hingga bumbu meresap | |||
# Selanjutnya isi kaleng ikan dengan air laut dan tutup | |||
# Tunggu ikan hingga masak sesuai waktu yang ditentukan dan jenis ikan yang digunakan | |||
== Gizi == | |||
''Pallu ce'la'' mengandung gizi yang tinggi, berupa protein yang berasal dari ikan. Kandungan gizi masakan ini masih terjaga dan alami karena memiliki proses memasak yang sederhana. | |||
== Rujukan == | == Rujukan == |
Revisi terkini sejak 5 Februari 2024 14.27
Merupakan makanan yang berasal dari Kabupaten Takalar khususnya daerah Galesong. Biasa disebut juku' pallu ce'la[1] yang berarti ikan yang ditumpuk diperam dalam kaleng besar dan ditaburi garam dengan jumlah banyak.
Proses memasak pallu ce’la memakan waktu hingga 20-30 hari. Biasanya menggunakan ikan sibula (ikan sarden), ikan katombo (ikan kembung), ikan bandeng dan ikan layang. Bahan- bahannya hanya terdiri dari tiga jenis. Selain ikan bahan lainnya terdiri dari garam dan kunyit serta membutuhkan air laut untuk menghasilkan ikan dengan rasa yang lebih nikmat. Setiap ikan memiliki takaran bumbu dan waktu memasak yang berbeda.
Salah satu kekhasan dan keunikan dari pallu ce’la adalah air untuk merendam yang digunakan harus air laut. Rasa ikan semakin gurih jika menggunakan air laut dan daging ikan menajdi lebih kesat. Berbeda dengan penggunaan air tawar yang mengurangi kualitas dari Pallu Ce’la. Dalam penyajiannya biasanya dimakan bersama donge-donge (sejenis rumput laut) dan raca mangga (sambal mangga muda).
Bahan :
- Ikan
- Garam
- Kunyit
- Air laut
Cara Pembuatan :
- Untuk jenis Ikan Sibula perlu dibersihkan terlebih dahulu. Jenis ikan lain tidak perlu dibersihkan
- Susun ikan dalam kaleng besar kemudian oles dengan campuran garam dan kunyit dalam setiap lapisannya.
- Setelah kaleng terisi penuh dengan ikan, tekan ikan hingga bumbu meresap
- Selanjutnya isi kaleng ikan dengan air laut dan tutup
- Tunggu ikan hingga masak sesuai waktu yang ditentukan dan jenis ikan yang digunakan
Gizi
Pallu ce'la mengandung gizi yang tinggi, berupa protein yang berasal dari ikan. Kandungan gizi masakan ini masih terjaga dan alami karena memiliki proses memasak yang sederhana.
Rujukan
- ↑ Katakerja. (2022). Ensiklopedia Pangan Olahan SulSelBar. Makassar: Kementerian Pendikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Republik Indonesia.