Ubi ungu: Perbedaan antara revisi
Neza.azhara (bicara | kontrib) (ubi ungu) |
(Tidak ada perbedaan)
|
Revisi terkini sejak 29 November 2025 20.27
Indonesia sebagai negara yang kaya akan sumber daya pangan, memiliki berbagai pilihan makanan bergizi yang melimpah. Salah satu yang menonjol adalah umbi-umbian, khususnya ubi jalar (Ipomoea batatas L). Meskipun selama ini ubi jalar sering dipandang sebelah mata dan dianggap sebagai pangan kelas bawah, sebenarnya ubi jalar memiliki potensi besar yang signifikan dari segi ekonomi dan sosial. Dengan meningkatnya kesadaran akan gizi dan keberlanjutan, ubi jalar berpotensi menjadi solusi pangan yang efektif untuk masa depan, baik sebagai makanan sehari-hari maupun sebagai bahan baku industri.
Ubi jalar ungu, yang berasal dari Amerika Tengah dan Selatan, telah menjadi bahan makanan pokok dalam berbagai budaya selama berabad-abad. Ubi ini memiliki warna ungu yang khas, disebabkan oleh kandungan fitokimia seperti antosianin, yang tidak hanya memberikan warna, tetapi juga berfungsi sebagai senyawa dengan sifat antioksidan.
Sebagai salah satu sumber karbohidrat utama setelah padi, jagung, dan singkong, ubi jalar ungu berperan penting dalam penyediaan bahan pangan, bahan baku industri, dan pakan ternak. Potensinya untuk menggantikan komponen utama dalam pangan menjadikannya relevan dalam diversifikasi pangan dan pengembangan industri pertanian yang berkelanjutan.

Manfaat Kesehatan Ubi Jalar Ungu
1. Tinggi Antioksidan
2. Menjaga Kesehatan Jantung
3. Mengatur Gula Darah
4. Meningkatkan daya ingat
5. Mendukung Kesehatan Pencernaan
Dalam 100 gram ubi jalar ungu, kita dapat menemukan:
- Energi: 82 kkal
- Protein: 2,36 gram
- Lemak: 0,05 gram
- Karbohidrat: 18,26 gram
Kandungan gizi yang bermanfaat ini menjadikan ubi jalar ungu sebagai pilihan yang baik untuk memenuhi kebutuhan gizi harian.
